Rumah Biliar Berkedok Latihan Olahraga, Diduga Permainan Pejabat

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 22 Mar 2024 21:22 WIB

Rumah Biliar Berkedok Latihan Olahraga, Diduga Permainan Pejabat

i

Raditya M Khadaffi

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Judul Berita utama harian kita edisi Jumat (22/3/2024) kemarin "Berkedok Latihan Olahraga, 15 Tempat Biliar Dibiarkan".

Berita ini bersumber dari internal Pemkot Surabaya, pembaca dan pecandu biliar.

Baca Juga: Jokowi vs Mega, Prabowo vs Mega = Kekuasaan

Mereka tak ikhlas era keterbukaan seperti saat ini masih ada praktik tindakan tebang pilih. Herannya terjadi di bulan suci ramadhan. Dan menggunakan pembiaran terhadap 15 rumah biliar dengan topeng untuk latihan olahraga.

Hasil under cover tim Surabaya Pagi di beberapa rumah biliar seperti Turbo Biliar, Seven Biliar, Galaksi Biliar di tiap meja biliar tak ditemukan grup atlit. Tandanya tanpa ditemukan yang menggunakan pakaian identitas atlet biliar. Juga tidak tampak satu pun instruktur yang mengarahkan.

Justru ada beberapa wanita menggunakan rok pendek. Mereka guyonan. Ada yang merokok dan bawa minuman kotak.

Seperti testimoni David, ia bermain biliar untuk isi puasa, bukan dari klub biliar di Pobsi. (Testimoni di harian Surabaya Pagi, edisi Jumat (22/3/2024) kemarin).

Under cover disertai foto-foto adalah bukti autentik kegiatan di rumah biliar pada bulan suci ramadhan.

Sedangkan, pernyataan Wawali Surabaya Armuji, yang memerintahkan Satpol PP Pemkot Surabaya menindak rumah biliar tanpa pilih kasih, kita tunggu, sebagai perintah pejabat ke Satpol PP yang masih memiliki akal sehat.

Berdasarkan penelusuran tim saya ditemukan SE (Surat Edaran) Angka 3 SE 100.3.4/4839/436.8.6/2024. Dalam SE itu diatur bahwa selama Bulan Suci Ramadan dan Malam Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1445 H/2024 M, kegiatan rumah bilyar (bola sodok) dilarang membuka kegiatan usahanya, kecuali yang digunakan sebagai tempat latihan olahraga. Dan ini harus terlebih dahulu memperoleh izin dari kepala daerah atau pejabat yang ditunjuk dengan mempertimbangkan rekomendasi dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (“KONI”) Cabang Surabaya. Selain usulan dari Persatuan Olah Raga Bola Sodok Indonesia (“POBSI”) Cabang Surabaya;

Pertanyaannya, mengapa Satpol PP merazia rumah biliar tertentu dan tidak semua rumah biliar?

Apakah Satpol PP punya daftar rumah biliar "berijin" selama Ramadhan? Apa saat razia, tidak memperhatikan aturan SE yaitu kecuali yang digunakan sebagai tempat latihan olahraga?.

Apa kepentingan Satpol PP merazia rumah biliar tertentu dan merilis di media sosial?

Akal sehat saya berbisik, razia saat bulan ramadhan di rumah biliar tertentu, diduga ada kepentingan bisnisnya.

Menulis kasus ini secara akal sehat saya menggunakan pertimbangan momen. Ya momen bulan suci lebaran. Dan rumah biliar sebagai tempat latihan olahraga?.

Seorang pejabat berakal sehat mesti berpikir sehat. Pejabat berakal sehat mesti menggunakan akal sehatnya.

Tentu akal sehat dalam memproses informasi sebelum membuat keputusan rumah biliar boleh beroperasi saat bulan Ramadhan.

Informasi pertama apa urgensi bulan Ramadhan mengijinkan orang latihan bola sodok di rumah biliar tertentu?

Informasi kedua apa setelah lebaran akan ada even lomba bola sodok menjaring atlit biliar di Surabaya?

Informasi ketiga, bila motifnya untuk latihan mengapa tidak memikirkan semua rumah biliar di Surabaya untuk latihan di wilayahnya masing-masing?. Atau KONI melokalisir latihan di kantor Koni dan POBSI? Lokalisir ini menggunakan akal sehat jadwal latihan bergilir sesuai grup atau wilayah?

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Surabaya Sambut Delegasi Perdagangan dari Tiongkok

Pejabat berakal sehat adalah yang seharusnya menjadi pejuang terdepan menegakkan keadilan tanpa pilih kasih? Ada apa gerangan dengan pejabat yang pilih kasih? Adakah pejabat pilih kasih menempatkan dirinya “Bos” dari “para pemungut upeti” dari pengusaha? Walahualam.

 

***

 

Akal sehat saya terpanggil batasan rumah biliar umum digunakan sebagai tempat latihan olahraga saat bulan ramadhan?.

Benar-benar konyol pejabat Koni dan Pobsi yang memberi rekomendasi rumah biliar tertentu boleh terima pelanggan biliar dengan dalih latihan olahraga?

Maklum saya mengusik ini, karena saya tahu bola sodok atau biliar merupakan olahraga yang tergolong "highclass", terutama di kalangan anak muda.

Apalagi dengan meningkatnya popularitas dan tren di kalangan pemain amatir dan profesional terakhir ini. Bisa saya sebut bisnis di bidang Biliard telah mengalami peningkatan yang signifikan.

Artinya biliar tidak lagi dianggap sebagai olahraga khusus untuk pria dewasa, tetapi telah menjadi populer di kalangan semua kalangan.

Saya lihat permainan biliar di PWI maupun kantor saya. Biliar dimainkan di atas meja menggunakan peralatan bantu khusus berupa stik biliar, kiu (cue), serta bola biliar.

Baca Juga: Gibran dan Bobby Nasution Dijadwal Hadir di Otoda 2024, Pemkot Surabaya Perketat Keamanan

Saya amati biliar termasuk olahraga yang memerlukan konsentrasi fokus. Maka itu, diperlukan ketahanan dan pemahaman mental yang benar, serta kemampuan fisik yang prima. Pertanyaannya akal sehat apa rumah biliar tertentu bisa dapat ijin operasi saat orang terawih? Rumah biliar lain tak direkomendasi?

Akal sehat saya pastikan rumah biliar umum adalah tempat usaha. Disana ada pemilik usaha, pengelola, karyawan, ada kastemer bola sodok. Goal usaha biliar adalah cari cuan.

Logika apa 15 rumah biliar dibiarkan beroperasi, hanya satu yang di rasia lalu disegel? Adilkah hai pejabat di Pemkot Surabaya, KONI dan Pobsi?.

Akal sehat saya tergelitik melihat permainan semacam ini?

Ya saya telusuri ada dugaan kuat sebuah permainan..

Saya catat bisnis biliar adalah bisnis yang berkaitan dengan permainan biliar atau pool. Bisnis ini terdiri penyewaan meja biliar, tempat bermain biliar, juga jual beli alat-alat biliar.

Hal pasti, bisnis biliar saat ini sangat diminati karena banyak orang yang suka bermain biliar sebagai hobi. Cuannya mengalir tunai.

Mengamati fenomena ini, saya melihat diskriminasi ijin ini ada beberapa kemungkinan.

Pertama hilangnya akal sehat pejabat. Kedua, tidak berfungsinya akal sehatnya, sehingga muncul pembiaran 25 rumah biliar berbisnis dikemas tempat latihan olahraga biliar. Oh akal sehat, oh pejabat, oh permainan biliar. (radityakhadaffi@gmail. com)

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU