Dukung Pertanian dan Atasi Luapan Air, Pemdes Temu Normalisasi Irigasi

author Juma'in Koresponden Sidoarjo

- Pewarta

Rabu, 29 Mei 2024 15:50 WIB

Dukung Pertanian dan Atasi Luapan Air, Pemdes Temu Normalisasi Irigasi

i

Warga Desa Temu, saat membersihkan saluran air yang kotor dan dangkal. SP/JUM

SURABAYAPAGI.com, Sidoarjo - Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Lewat program padat karya tunai desa (PKTD) yang dilakukan Pemerintah Desa (Pemdes) Temu, Kecamatan Prambon, dalam bentuk normalisasi saluran irigasi.

Untuk tahun 2024 ini, ada saluran air di tiga RT yang dinormalisasi, yakni di RT 01- 03 RW 02 Dusun Temu Gang 2. Dalam normalisasi itu, saluran air sepanjang sekitar 1 kilometer tersebut dibersihkan dan dilakukan pengerukan. Hasilnya, kini saluran irigasi tersebut semakin lancar dan terlihat bersih.

Baca Juga: Smansa IPS 2 Angkatan 86 Kota Bima, 38 Tahun Bersapa Lagi Lewat Whattsapp Group

Kepala Desa Temu, Petty Fitri Anna, mengatakan, normalisasi saluran irigasi itu penting. Sebab, selama ini saluran irigasi yang juga untuk mendukung pertanian itu, airnya sering meluap. Terutama ketika musim hujan.

“Sudah kami laksanakan. Harapannya, ketika musim hujan, tidak lagi terjadi luapan air hingga ke jalan-jalan. Karena juga berada di pinggir jalan perkampungan,” kata Kades, Petty Fitri Anna, saat ditemui Surabaya Pagi, di kantornya, Selasa (28/05/2024).

Baca Juga: Kepala Desa Ganggangpanjang Muhammad Adenan Resmi Lantik 2 Perangkat Desa Baru

Sementara, Sekretaris Desa (Sekdes) Temu, Edi Purwanto mengatakan bahwa, setiap tahun pemdes setempat melaksanakan kegiatan PKTD. Untuk tahun ini normalisasi saluran irigasi dilaksanakan di tiga RT yang berada di wilayah Dusun Temu Gang 2. Saluran irigasi yang kotor dan dangkal dibersihkan dan pengerjaannya dilakukan dengan sistem padat karya. 

“Untuk pekerjanya, kami memberdayakan warga setempat,” kata Edi Purwanto.

Baca Juga: Plt Bupati Sidoarjo H Subandi Tingkatkan Kesejahteraan Anggota BPD

Menurut, normalisasi dilakukan agar pasokan air ke lahan warga tidak ada kendala. Sebab, selama ini air dari saluran itu kurang lancar menuju lahan pertanian. Padahal, ada puluhan hektare lahan pertanian yang bergantung pada saluran irigasi tersebut.

“Harapannya, aliran airnya bisa merata untuk lahan pertanian di dusun setempat,” pungkasnya. jum

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU