Pedagang Angkringan Kelimpungan, Stok LPG 3 Kg Mulai Langka

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 06 Jun 2024 10:30 WIB

Pedagang Angkringan Kelimpungan, Stok LPG 3 Kg Mulai Langka

i

Ilustrasi. Salah satu pedagang angkringan mie ayam yang menggunakan LPG 3 Kg. SP/ NGW

SURABAYAPAGI.com, Ngawi - Masyarakat kecil di Kabupaten Ngawi Jawa Timur, khususnya para pemilik warung makan atau angkringan, dibuat kelimpungan lantaran kesulitan mendapatkan gas LPG 3 kilogram yang kini mulai langka, sejak 3 pekan terakhir ini.

Bahkan, kondisi ini memaksa mereka harus mengantre di pangkalan karena stok gas LPG 3 kilogram kosong di tingkat pengecer. Salah satu pemilik angkringan di Jalan Ronggowarsito, Kelurahan Karangtengah, Harni mengaku sudah mendatangi sejumlah pengecer, mereka tetap tidak mendapatkan gas LPG 3 kilogram akibat stok kosong.

Baca Juga: Jadi Objek Wisata untuk para Pemancing

"Pokoknya susah sekali mencari gas, kadang sampai ke desa-desa tetap tidak mendapatkan. Diduga banyak digunakan para pemilik rumah makan besar," kata Harni, Kamis (06/06/2024).

Selain itu, para pemilik warung makan dan angkringan harus membawa fotokopi KTP dan KK saat mendatangi pangkalan gas. Namun, usaha mereka tetap sia-sia karena gas LPG  3 kilogram masih tidak tersedia. 

Diduga kelangkaan LPG ini disebabkan oleh maraknya penggunaan gas bersubsidi oleh pemilik rumah makan besar. Hal ini yang membuat pelaku usaha kecil kesulitan mendapatkan gas bersubsidi itu.

Baca Juga: Kios Pedagang Daging Sapi di Pasar Ngawi Pilih Tutup Pasca Idul Adha

Menanggapi hal itu, Sales Branch Manager Pertamina Magetan-Ngawi, Hamdan Abdurrahman membantah adanya kelangkaan saat ini. Ia mengaku sudah keliling pangkalan dan tidak ada kelangkaan.

"Kami sudah keliling dan tidak ada kelangkaan. Kami Pertamina juga tidak mengurangi penyaluran LPG di kab Ngawi. penyaluran normal, tanggal merah 1 Juni dan 17 Juni ada extra dropping," terang Hamdan.

Lebih lanjut, Hamdan Abdurrahman mengaku sudah rutin melakukan pemeriksaan di wilayah Ngawi. Sehingga ia memastikan hal itu tidak terjadi. Jika pada rumah makan besar dan perhotelan kedapatan menggunakan LPG PSO atau LPG 3kg, maka langsung tabung tersebut diganti dengan LPG NPSO (Bright Gas).

Baca Juga: Jelang Idul Adha, Harga Sapi di Pasar Hewan Ngawi Melonjak Drastis

"Sasaran kami Horeka (hotel Resto Kafe) untuk memastikan menggunakan LPG NPSO. kami jg bekerja sama dengan agen LPG NPSO untuk support kegiatan ini," tegasnya.

"Sesuai dengan SE Dirjen Migas No. B-2461/MG.05/DJM/2022 dilarang bagi Horeka, usaha peternakan, pertanian, jasa las, batik dan binatu menggunakan LPG 3kg. Kami juga sudah menyebarkan flyer ini di setiap pangkalan 3 kg, agar tidak melayani konsumen tersebut," imbuh Hamdan. ngw-01/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU