SURABAYAPAGI.com, Sumenep - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut Kabupaten Sumenep daerah dengan inflasi tertinggi mencapai 3,45 persen. Sementara inflasi terendah Kota Kediri sebesar 1,53 persen.
"Pada Juli 2024, seluruh kota IHK di Provinsi Jawa Timur yang berjumlah 11 kabupaten/kota mengalami inflasi y-on-y. Inflasi y-on-y tertinggi sebesar 3,45 terjadi di Sumenep dengan IHK sebesar 108,80, dan terendah terjadi di Kota Kediri sebesar 1,53 persen dengan IHK sebesar 105,66," ujar Kepala BPS Jawa Timur (Jatim), Zulkipli, Minggu (04/08/2024).
Baca Juga: Harga Cabai Capai Rp 70 Ribu per Kg, Petani di Jombang Kegirangan
Sedangkan diketahui, untuk kelompok yang menyumbang inflasi di Jawa Timur, diantaranya kelompok makanan, minuman, dan tembakau 3,62 persen; kelompok pakaian dan alas kaki 1,62 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,45 persen; serta kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,95 persen.
Baca Juga: Harga Cabai Melejit, Pemkot Mojokerto Gelar Operasi Pasar Murah
Kemudian ada kelompok kesehatan 1,96 persen; kelompok transportasi 1,38 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,19 persen; dan kelompok pendidikan 1,97 persen. Terakhir ada kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 1,94 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 5,57 persen.
Sementara komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan pada inflasi y-on-y, diantaranya beras 0,58 persen; cabai rawit 0,11 persen; sigaret kretek mesin (SKM) 0,08 persen; gula pasir 0,07 persen; jagung manis dan sigaret kretek tangan (SKT) masing-masing 0,04 persen.
Baca Juga: Bapanas Ungkap Solusi Atasi Kenaikan Harga Cabai
Selanjutnya kopi bubuk, bawang daun, kentang, tahu mentah, dan ikan mujair masing-masing 0,03 persen; tempe, sigaret putih mesin (SPM), minyak goreng, pisang, daging sapi, cabai merah, dan kue basah masing-masing 0,02 persen; serta susu cair kemasan dan anggur masing-masing sebesar 0,01 persen. sm-01/dsy
Editor : Desy Ayu