SURABAYAPAGI.com, Probolinggo - Musim kemarau yang rata melanda di seluruh wilayah Indonesia, tak terkecuali di wilayah Probolinggo, Jawa Timur. Imbas kemarau tersebut, menyebabkan serapan pupuk di wilayah tersebut menurun.
Pasalnya diketahui, saat masa tanam permintaan cenderung meningkat. Sebaliknya, permintaan akan berkurang saat kemarau. Saat musim hujan atau masuk masa tanam, serapan pupuk berkisar 10 persen per bulan dari stok pupuk, dan meningkat saat akhir tahun dan awal tahun.
Baca Juga: DLH-TP PKK Kota Malang Bagi Pupuk Kompos dan Bibit Tanaman
Sedangkan, saat kemarau, permintaan akan pupuk akan menurun, lantaran dipengaruhi cuaca yang tidak mendukung untuk dilakukan penanaman. Banyak petani yang memilih beralih jenis tanaman.
“Tren serapan pupuk tinggi saat musim hujan, setelah itu sudah turun lagi,” ungkap Staf Fungsional Analis Pupuk dan Pestisida Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo Dadik Eko Suprapto, Kamis (15/08/2024).
Baca Juga: Pemerintah Jaga Ketersediaan Pupuk Bagi Petani Tulungagung - Kediri
Selain itu, juga banyak petani di musim kemarau saat ini yang beralih ke komoditas non padi karena pasokan air yang kurang dan tidak adanya hujan. Pasalnya, musim padi membuat para petani banyak menggunakan pupuk dibanding musim komoditas lainnya.
"Saat ini masih masuk musim tanam jadi serapan pupuk cukup banyak,” jelasnya.
Baca Juga: DKP2P Tuban Pastikan Tak Ada Keterlambatan Distribusi Pupuk
Sebagai informasi, stok pupuk bersubsidi periode Januari-Mei masih cukup banyak. Pupuk Urea yang mencapai 31.532.000 kilogram, telah tersalurkan 8.235.216 kilogram atau 26,12 persen. Sementara, pupuk NPK dari 29.647.000 kilogram sudah tersalurkan 5.587.344 kilogram atau 18,85 persen.
“Alokasi pupuk disalurkan sesuai masa tanam. Serapan terlihat meningkat saat musim hujan,” ujarnya. pr-01/dsy
Editor : Desy Ayu