Aksi Melawan Dinasti Politik dan Pembangkangan Konstitusi di Tugu Pahlawan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 22 Agu 2024 18:11 WIB

Aksi Melawan Dinasti Politik dan Pembangkangan Konstitusi di Tugu Pahlawan

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Ratusan anak muda Surabaya berkumpul di depan Tugu Pahlawan pada Kamis pagi dalam sebuah aksi demonstrasi yang menyuarakan penolakan terhadap dinasti politik dan pembangkangan konstitusi.

Aksi ini digelar sebagai respon terhadap keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 60 Tahun 2024 mengenai ambang batas partai politik mendaftarkan pasangan calon.

Baca Juga: Media Asing Gambarkan Jokowi Terjegal Kaesang, Saat Cengkramkan Dinasti Politiknya

Mengenakan pakaian serba hitam, massa yang didominasi anak muda ini menunjukkan sikap duka mereka terhadap kondisi hukum di Indonesia. Aksi yang awalnya hanya diikuti oleh puluhan orang ini kemudian menarik perhatian lebih banyak warga, hingga akhirnya terkumpul ratusan peserta pada pukul 11.20 WIB.

Koordinator aksi, Thanthowy Samsudin, yang juga seorang dosen Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga, menyatakan bahwa aksi ini bertujuan untuk mencerdaskan publik dan memberikan pemahaman bahwa bangsa ini sedang menghadapi masa-masa sulit di bawah kepemimpinan yang cenderung otoriter.

"Kami menuntut tiga hal utama: pertama, kami meminta Presiden dan DPR untuk menghentikan pembahasan revisi UU Pilkada dan mematuhi Putusan MK Nomor 60/PUU-XXII/2024. Kedua, kami mendesak KPU untuk segera menindaklanjuti dua putusan MK tersebut. Ketiga, jika revisi UU Pilkada dilanjutkan dengan mengabaikan putusan MK, kami siap melakukan pembangkangan sipil untuk melawan tirani dan autokrasi rezim Joko Widodo," tegas Thanthowy.

Baca Juga: Gibran dan Bobby Sudah Njabat, Kaesang Belum

Dalam orasinya, Thanthowy juga menekankan pentingnya melawan dinasti politik, baik yang dibangun oleh Presiden Joko Widodo maupun oleh Prabowo Subianto.

Menurutnya, setiap warga negara harus memiliki hak yang sama dalam politik, tanpa ada keistimewaan bagi keluarga tertentu.

Aksi demonstrasi ini juga mencerminkan kekhawatiran anak muda terhadap masa depan demokrasi di Indonesia. Mereka menolak keras segala bentuk kesewenang-wenangan dan menyuarakan perlunya menghormati cita-cita para pendiri bangsa.

Baca Juga: Erina Gudono, Giliran Dicalonkan Bupati Sleman

"Surabaya sebagai Kota Pahlawan harus menjadi garda terdepan dalam melawan ketidakadilan. Kita harus paham politik karena dampaknya akan dirasakan oleh kita semua," pungkas Thanthowy.

Dengan semangat yang membara, para demonstran berjanji akan terus mengawal putusan MK dan menolak revisi UU Pilkada demi menjaga supremasi konstitusi dan kedaulatan rakyat. Zis

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU