SURABAYA PAGI, Beirut- Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dilaporkan tidak dapat dihubungi setelah serangan Israel di pinggiran selatan Beirut, ibu kota Lebanon pada Jumat (27/9) malam waktu setempat.
Demikian diungkapkan sumber yang dekat dengan kelompok bersenjata Lebanon itu kepada Reuters, dilansir Al Arabiya, Sabtu (28/9/2024).
Baca Juga: Diklaim Ganggu Perang, Menteri Israel Serukan Aksi Hapus Bulan Suci Ramadhan dari Kalender
Beberapa jam setelah serangan, Hizbullah belum membuat pernyataan tentang kondisi pemimpin mereka tersebut.
Sejumlah Delegasi Negara Walk Out saat Netanyahu Pidato di PBB
Seorang sumber yang dekat dengan Hizbullah mengatakan kepada Reuters, bahwa Nasrallah masih hidup.
Kantor berita Iran, Tasnim juga melaporkan bahwa ia selamat. Seorang pejabat keamanan senior Iran mengatakan kepada Reuters, bahwa otoritas Iran sedang memastikan kondisinya.
Baca Juga: Serbuan Israel Membabi Buta, 67 Jurnalis Meninggal Dunia per 7 Oktober di Gaza
Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan ada dua orang tewas dan 76 orang terluka akibat serangan Israel di pinggiran Beirut tersebut, menggambarkannya sebagai jumlah korban sementara.
Televisi al-Manar milik Hizbullah yang didukung Iran melaporkan empat bangunan hancur dan banyak korban dalam sejumlah serangan, yang menandai eskalasi besar konflik Israel dengan Hizbullah yang bersenjata lengkap.
Serangan itu menghantam Beirut tak lama setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji untuk melanjutkan serangan Israel terhadap pejuang yang didukung Iran di Lebanon dalam pidato PBB, karena harapan memudar untuk gencatan senjata untuk mencegah perang regional habis-habisan.
Baca Juga: Tolak Undangan Hamas, Elon Musk Pilih Dukung Israel: Putus Jaringan Internet di Jalur Gaza
Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengatakan serangan itu menunjukkan Israel tidak peduli dengan seruan global untuk gencatan senjata di Lebanon.jaz
Editor : Redaksi