SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Meutya Hafid menduduki Ketua Komisi I DPR RI periode 2019-2024 yang latar belakangnya pernah berkarier sebagai jurnalis. Presiden Prabowo Subianto juga menunjuk Ni Luh Puspa yang memiliki nama asli Ni Luh Enik Ermawati, menjadi Wakil Menteri Pariwisata pada Minggu (20/10/2024) malam.
"Ni Luh Enik Ermawati, Wakil Menteri Pariwisata," kata Prabowo dilihat dari tayangan YouTube Kompas TV.
Baca Juga: Simpang Siur Soal "Buang" Mobil Dinas Impor
Ni Luh Puspa sebelumnya dikenal sebagai presenter Kompas TV. Kemunculannya di Hambalang, Bogor, Jawa Barat disebut cukup mengagetkan banyak pihak
Sebelum di Kompas TV di Jakarta, Ni Luh pernah menjadi penyiar di RCTI Network Sulawesi Selatan, iNews Makassar, dan Kompas TV Makassar.
Dikutip dari Kompas TV, wanita asal Bali ini telah menggeluti bidang jurnalistik sejak 2010 silam.
Kehadiran Ni Luh Puspa di acara tersebut bersama tokoh-tokoh terkemuka seperti pengacara Otto Hasibuan dan Bima Arya memicu spekulasi jika mereka akan mengisi posisi strategis sebagai wakil menteri dalam kabinet baru.
Ni Luh Puspa, perempuan yang dikenal sebagai jurnalis salah satu televisi swasta, kini masuk dalam daftar calon wakil menteri kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran). Ia tampak menghadiri acara pembekalan calon menteri dan wakil menteri di Pedepokan Garuda Yaksa, Kamis, (17/10/2024).
Ikut Program Transmigrasi
Wanita kelahiran Singaraja, Bali, ini menjalani masa kecilnya dengan banyak pengalaman berpindah tempat. Ketika masih bayi berusia 3 bulan, keluarganya mengikuti program transmigrasi ke Sulawesi. Namun, pada usia 7 tahun, mereka kembali ke Bali. Sebagai anak pertama dari tiga bersaudara, ia tumbuh besar dalam asuhan kakek dan neneknya.
Sebelum terjun ke dunia jurnalistik, Ni Luh menempuh berbagai jenis pekerjaan untuk membantu keluarganya. Ketika menempuh sekolah menengah atas (SMA), Ni Luh sambil kerja sebagai asisten rumah tangga (ART). Ia memilih bekerja daripada mengambil beasiswa kuliah demi membantu sekolah adik.
Selain ART, Ni Luh juga pernah menjadi sales keliling dan cleaning service. Kemudian, lanjut menabung hingga bisa kuliah dan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, bahkan sempat diejek karena sudah tua baru kuliah.
Ni Luh juga membagikan konten slide pada akun TikTok-nya yang bercerita ketika dirinya lulus sekolah dasar (SD) pada 1998, sang nenek berpesan 'Aku nggak punya uang buat melanjutkan sekolah kamu, kamu ke kota aja ya, kerja jadi pembantu'. Namun, pada 2022, Ni Luh membuktikan dirinya mampu menjadi presenter di Kompas TV.
Bawakan Program NI LUH
Pada 2010, karier Ni Luh di dunia jurnalistik dimulai saat ia magang di sebuah radio lokal di Makassar. Berkat bimbingan dari Asdar Muis, seorang sastrawan, Ni Luh makin mendalami dunia media massa.
2012 menjadi titik penting dalam kariernya ketika ia bergabung dengan Sun TV Makassar sebagai presenter. Di sela-sela kesibukan kerjanya, Ni Luh juga melanjutkan pendidikan di STIE Nobel Indonesia Makassar dan menyelesaikan studi pada 2016.
Pada 2018, Ni Luh mencapai pencapaian baru dalam kariernya dengan bergabung bersama Kompas TV. Namanya makin dikenal karena berdedikasi dalam dunia jurnalistik dan kemampuan berbicara yang luar biasa. Bahkan, ia dipercaya untuk membawakan program dengan namanya sendiri, NI LUH, yang membahas berbagai isu sosial, politik, dan budaya.
Baca Juga: Semangat Baru Pemerintahan Prabowo Usai Retreat
Meutya Jawab Perkembangan Zaman
Meutya Hafid, beririsan langsung dengan lembaga yang kini akan dipimpinnya menjelaskan bahwa tugas Kementerian Komunikasi dan Digital mirip dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Meutya menyebut penambahan kata 'Digital' merupakan upaya menjawab perkembangan zaman.
"Penambahan digital ini untuk menjawab juga perkembangan teknologi dan zaman artinya komunikasi ke depan tentu berbasis digital dan juga kita tahu salah satu PR kita adalah bagaimana mengamankan data-data kita, itu terkait digital dan pemerintahan efisien dan efektif itu juga bisa dilakukan dengan penerapan digital," pungkas Meutya Hafid .
Ada segudang pekerjaan rumah menanti diselesaikan Meutyamemimpin Kementerian Komunikasi dan Digital yang sebelumnya bernama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Politikus Partai Golkar itu Meutya tidak sendirian, Prabowo kembali menunjuk Nezar Patria dan Angga Raka Prabowo yang sebelumnya menjabat Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) di era Menkominfo Budi Arie Setiadi.
Menkominfo Budi Arie mengatakan pembangunan proyek senilai Rp 2,7 triliun secara fisik sudah 90%.
"Persiapan, pengoperasian masih panjang. Paling cepat awal tahun depan. Kalau fisiknya sih sudah jadi," ungkapnya.
Baca Juga: Wewenang Menko Perekonomian, Dipreteli Prabowo
Perjuangkan Isu-isu Gender
Dirangkum dari berbagai sumber, pemilik nama lengkap Meutya Viada Hafid itu lahir pada 3 Mei 1978. Ia adalah salah satu tokoh perempuan Indonesia yang mengawali kariernya di bidang jurnalistik, sebelum kemudian terjun ke dunia politik.
Meutya yang lahir di Bandung, Jawa Barat, merupakan putri dari Anwar Hafid dan Metty Hafid. Meskipun lahir di Kota Kembang, Meutya menghabiskan masa kecilnya di luar Bandung
memutuskan terjun ke dunia politik dengan bergabung ke Partai Golkar pada 2009. Pada tahun itu juga, ia melenggang ke DPR RI dari daerah pemilihan Sumatra Utara I.
Keberhasilannya di dunia politik terus berlanjut. Ia kembali terpilih sebagai wakil rakyat pada beberapa periode berikutnya.
Di DPR, Meutya dikenal dengan kontribusinya di bidang komunikasi, pertahanan, dan luar negeri. Terakhir, Meutya sempat memegang jabatan prestisius sebagai Ketua Komisi I DPR RI.
Sebagai politisi perempuan, Meutya juga berperan penting dalam mendorong keterwakilan perempuan di parlemen. Khususnya, dalam memperjuangkan isu-isu gender. n jk/erc/rmc
Editor : Moch Ilham