SURABAYAPAGI.com, Pasuruan - Beberapa hari kemarin, kawasan Gunung Bromo yang dilanda hujan deras membuat banyak pengunjung heboh. Pasalnya, kawasan yang berada di kawasan Bukit Dingklik, Desa Wonokitri, Tosari, Pasuruan itu memang dikenal sebagai lautan pasir, namun tiba-tiba berubah menjadi fenomena sungai dadakan.
"Memang itu jalur banjir, sebelum jalan aspal naik Penanjakan. Jadi sudah biasa," kata Ketua Paguyuban Hardtop Bromo wilayah Pasuruan, Widian Dharma Singgih, Minggu (10/11/2024).
Baca Juga: Dispendikbud Kabupaten Pasuruan Deklarasi Integritas, Anti Kekerasan dan Anti Korupsi
Sementara itu, fenomena banjir yang cukup besar dan deras arusnya itu tidak berlangsung lama. Hanya sekitar dua sampai empat jam air akan surut jika hujan sudah reda. Itulah yang menyebabkan banyak sungai periodik di area kaldera Gunung Bromo.
Diketahui, Sungai periodik tersebut terbentuk karena sering teraliri air saat hujan deras. Volume air yang besar sering kali menyebabkan terjadi banjir. Selain itu, ternyata warga sekitar sudah terbiasa dengan fenomena tersebut. Setiap hujan lebat mereka mengantisipasi adanya arus deras di sana.
Baca Juga: Diterjang Banjir, Puluhan Hektar Tambak Udang hingga Bandeng di Pasuruan Jebol
"Dua jam surut. Air cepat meresap ke dalam pasir," terangnya.
Disatu sisi, viralnya kawasan Bromo yang muncul sungai-sungai kecil mendapat banyak tanggapan dari warganet. Komentar lucu menyertai unggahan tersebut.
Baca Juga: Lembah Pendawa di Pasuruan Tawarkan Suasana Bak Wisata Ala Bali
"wahana baru," tulis @rsta******. "Ga kebayang sederas apa tu hujan smpe bs banjir," komentar @prima*********.
"Oh pantesan harga tiket naek ada wahana arung jeramnya sekarang," tulis @alfan*****. ps-02/dsy
Editor : Desy Ayu