SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Kini ada aplikasi koin 'Memburu Harta Karun Jagat'. Aktivitas ini merupakan perburuan harta karun secara offline dengan panduan dari aplikasi. Koin memperkenalkan event
Harta karun ini adalah sebuah koin yang disebar oleh pemilik aplikasi dan dapat ditukarkan dengan uang tunai. Tak tanggung-tanggung, nilai koin itu cukup menggiurkan yakni Rp 300.000 sampai Rp 100.000.000 per koinnya.
Baca Juga: Tebak "Raja Kecil" Gunakan Logika dan Imajinasi, Bahlil…?
Ada berbagai kategori koin, yakni Koin Keberuntungan Rp 300.000 sampai Rp 1.000.000, Koin Perak Rp 10.000.000, dan Koin Emas Rp 100.000.000.
Pengguna dapat menukarkan koin itu dengan uang tunai. Caranya dengan mengunggah nomor seri dari koin yang telah ditemukan tersebut.
Walikota Surabaya Eri Cahyadi, terusik. Para pemain koin jagat ini merusak fasilitas umum. Selain menugaskan Satpol PP untuk mengawasi permainan yang ganggu fatsum, juga lapor ke polisi dan Komdigi.
Wakil Menteri Komdigi Nezar Patria mengatakan, pihaknya sudah mempelajari kasus Koin Jagat. Saat ini, Komdigi tengah menjalin diskusi intensif bersama pengembang aplikasi, khususnya menyangkut poin inovasi dan kreativitas.
"Sekarang sedang dilakukan diskusi cukup intensif juga untuk Koin Jagat. Pertama, inovasi dan kreativitas dari aplikasi, ini sebetulnya punya niat yang bagus," kata Nezar, ditemui di Menara Global, Jakarta Selatan, Rabu (15/1/2025).
"Tetapi dalam perkembangannya, terutama mereka ada semacam game yang treasure hunt gitu ya. Jadi kayak berburu harta karun, tapi dalam hal ini koin. Nah ini yang kita coba review bersama dengan pengembangnya juga," sambungnya.
Saat ditanya lebih lanjut apakah Komdigi ada rencana mencabut izin aplikasi Jagat, Nezar menjawab belum ada. Menurutnya, kasus ini masih akan didiskusikan secara intensif.
***
Perburuan koin jagat ramai di medsos dalam beberapa hari terakhir. Sejumlah pemangku kebijakan beramai-ramai memberikan komentar mengenai rusaknya sejumlah taman imbas dari perburuan koin. Padahal Jagat bukan hanya sekedar perburuan koin.
Melalui akun instagram resmi, @jagatapp_id, Rabu (15/1/2025), aplikasi ini merupakan aplikasi media sosial yang berbasis lokasi dan telah banyak digunakan di berbagai negara termasuk Jepang, Taiwan, Vietnam, Spanyol, Prancis, dan Singapura. Malah ranking PlayStore-nya telah mengungguli aplikasi raksasa seperti Facebook, TikTok, dan WhatsApp.
Tidak hanya itu, ternyata salah satu Co-Founder dari aplikasi yang diluncurkan sejak 2022 tersebut adalah Barry Beagen yang merupakan warga negara Indonesia. Berdasarkan profil LinkedIn-nya, Barry merupakan lulusan Massachusetts Institute of Technology (MIT) dengan gelar Master of Architecture.
Tercatat riwayat pendidikan S1 di Cornell University di bidang Civil and Environmental Engineering.
spot favorit. Terakhir, Relationship Status, agar pengguna dapat menampilkan dan memperbarui status hubungan di aplikasi Jagat.
Menurut artikel TechCrunch dan Marketing Interactive, aplikasi Jagat telah berhasil meraih pendanaan Seri A dari investor di Asia Tenggara, termasuk Northstar Group dan Advanced Intelligence Group.
Namun ternyata kegiatan berburu koin jagat ini merusak sejumlah fasilitas umum (fasum). Banyak video beredar terjadi kerusakan di taman teman daerah Bandung berantakan karena aksi mencari harta karun ini.
Polisi buka peluang melayangkan panggilan kepada pihak aplikator buntut kerusakan yang terjadi karena ulah pengguna yang berburu harta karun digital bernama Koin Jagat.
Rencana pemanggilan itu akan disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi setelah berkoordinasi dengan Direktorat Siber Polda Metro Jaya.
Informasi yang diperoleh kepolisian, keberadaan Koin Jagat telah menyebabkan kerusakan beberapa fasilitas publik.
***
Baca Juga: Modus Simpan Uang ala Zarof, Diduga Kerjaan Pejabat
Viral berburu harta karun digital 'Koin Jagat' di media sosial. Tidak sedikit generasi muda yang mengikuti permainan tersebut lantaran diiming-imingi hadiah uang tunai ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Koin virtual semacam itu konon tersebar di berbagai lokasi publik kota besar. Walhasil, beberapa fasilitas publik dilaporkan rusak, seperti terbongkarnya keramik dan tanah di taman yang banyak digali, atau terinjak.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi mengaku prihatin. Terlebih, antusiasme banyak terjadi di kalangan anak muda.
Ia juga mempertanyakan pemilik aplikasi Koin Jagat yang merugikan publik, karena sengaja menyebarkan informasi tidak jelas kebenarannya. Arifah meminta masyarakat untuk bersikap rasional.
"Mungkin masyarakat kita gampang percaya, ini sebetulnya harus ada penyadaran, pemahaman, tidak mudah tergoda dengan informasi-informasi yang kita belum tahu kebenarannya," kata Arifah.
***
Dalam permainan ini, sementara masih anak yang terlibat, belum ada orang dewasanya. Fenomena pencarian koin jagat ini ternyats juga memicu kepanikan. Karenanya, diperlukan pencarian informasi dan edukasi masif kepada masyarakat terkait kebenaran aplikasi tersebut.
Sekilas, konsep dari Koin Jagat ini mirip dengan "Pokemon Go" yang dulunya juga sangat digandrungi oleh masyarakat Indonesia. Lokasi koin biasanya ditempatkan di area publik seperti taman kota, alun-alun, dan tempat umum lainnya. Tukar koin dengan uang. Nah!
Ada verifikasi akun dan hubungkan aplikasi Jagat dengan e-wallet atau rekening bank untuk mencairkan koin yang telah dikumpulkan.
Praktiknya, para pengguna/pemain tetap harus memerhatikan beberapa hal saat terlibat dalam permainan ‘Koin Jagat’, termasuk data privasi pengguna.
Bisa juga menyentuh keamanan para pemain Koin Jagat. Bisa juga modus baru penipuan dengan digital dari oknum tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan ‘Jagat’.
Baca Juga: Hari Pers Nasional 2025, tak Sentuh Publisher Rights
Aplikasi koin jagat saat ini memang masih merupakan aplikasi game berburu harta karun di dunia nyata. Orang-orang yang bermain ini rela keliling kota untuk mendapatkan koin. Namun, apakah aplikasi koin jagat penipuan, perjudian atau bukan? Mengingat koinnya bisa ditransmutasikan menjadi uang secara nyata?
Ada bau hoaxnya. Sebab ada viral even koin jagat di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali bernilai hadiah di rentang Rp300.000 sampai Rp100.000.000.
Bidhumas Polda Jawa Timur merilis melalui akun X. Rilisnya bertujuan agar anak-anak muda yang bermain game tersebut tidak merusak fasilitas umum. Pasalnya mereka yang bermain Koin Jagat berjalan-jalan mencari koin di area trotoar, fasilitas umum, termasuk taman kota.
Ketika sampai di lokasi, mereka harus mencari koin yang sesuai kriteria. Setelah ditemukan, pemain harus mengunggah temuan koinnya agar bisa mendapatkan hadiah uang.
Antusiasme anak-anak muda ini menimbulkan kekhawatiran. Tren ini bahkan dibagikan oleh anak-anak muda melalui TikTok. Mereka mengunggah bukti berhasil menemukan koin dan mendapatkan hadiah. Tren menjadi semakin viral karena banyak orang semakin tergiur dengan hadiahnya.
Situasi ini patut menjadi perhatian khusus. Pertanyaannya, aplikasi koin jagat bisa digunakan penipuan, dan ssperjudian terselubung.
Saatnya pengawasan ruang digital ini jangan sampai dimanfaatkan kayak judi bola.
Teknik preventif mempelajari aplikasi koin jagat perlu dilakukan secara komprehenship. Termasuk mengkaji dampak dan kerugian untuk kepentingan umum secara lebih mendetail. Bilamana terdapat pelanggaran merusak fatsum dan arah perjudiannya makin kuat, aplikasi koin jagat saatnya segera dinonaktifkan.
Ini permainan yang memberikan hadiah dengan sifat untung-untungan. Permainan ini bisa melibatkan pertaruhan uang atau barang berharga. Kasat mata tergolong permainan judi.
Contoh permainan yang termasuk judi yang telah dilarang
Permainan capit boneka, Medal Game, Pusher Machine, Mesin slot hingga Taruhan pada acara olahraga, baik offline maupun nonton di TV.
Maklum, permainan judi memiliki ciri-ciri: menggunakan uang atau barang berharga sebagai taruhan, Hasilnya ditentukan oleh keberuntungan, Tidak ada kepastian atas hasilnya, Orang yang kalah harus membayar kepada yang menang-bandarnya. Nah. ([email protected])
Editor : Moch Ilham