Belajar Otodidak, Kini Eksis Berbisnis Kerajinan Seni Macrame

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 06 Jun 2021 12:37 WIB

Belajar Otodidak, Kini Eksis Berbisnis Kerajinan Seni Macrame

i

Desy Eki Hariani Putri sedang sibuk membuat kerajinan macrame. SP/ TLG

SURABAYAPAGI.com, Tulungagung - Desy Eki Hariani Putri sangat menyukai kerajinan seni menyimpul tali atau disebut juga macrame menggunakan tali kur hingga sukses dan eksis dijadikan ladang usaha. Karyanya bahkan kerap dipilih jadi pelengkap interior rumah berkonsep Skandinavia ataupun Bohemian.

Eki mengaku mengenal kerajinan macrame itu sejak 2018 lalu. Dia bahkan mempelajari kerajinan macrame ini secara otodidak hanya bermodal referensi di YouTube. Namun tak disangka, kreasinya itu diminati banyak orang. Termasuk teman dan kerabatnya.

Baca Juga: Pj Bupati Tulungagung Serahkan Bantuan Korban Tertimpa Pohon Tumbang

Eki sapaannya, menggunakan tali kur karena, tali yang biasa dimanfaatkan untuk tali tas serut atau jaket itu akan disimpulkan membentuk sebuah produk yang dapat mendekorasi rumah. Seperti wall hanging, tirai, karpet, dan produk dekorasi rumah lainnya.

"Selain tas, juga bisa disulap jadi dekorasi rumah. Biasanya dipilih untuk melengkapi interior atau eksterior rumah konsep Skandinavia atau mungkin untuk dekorasi Bohemian," ucap Eki, Minggu (6/6/2021).

Baca Juga: Cuaca Buruk, Ratusan Nelayan di Tulungagung Enggan Melaut

Baginya tidak mengalami kesulitan saat membentuk sebuah kerajinan macrame. Meski diakuinya, tangannya sering kapalan karena harus menarik kuat tiap simpul talinya. Alasannya, agar tidak ada rongga dari motif yang dia pilih. "Semakin ketat, tali yang disimpulkan semakin bagus hasilnya," tegasnya.

Proses pengerjaannya membutuhkan waktu kurang lebih 10 hingga 14 hari. Tergantung ukuran dan kerumitan motif. Tak heran, perajin macrame dituntut untuk tekun dan telaten. "Bahkan, saya pernah dapat orderan karpet itu waktu pengerjaannya lebih dari sebulan. Karena diameternya cukup lebar juga," katanya.

Baca Juga: 3 Pasangan Bukan Suami Istri di Razia Petugas Gabungan

Disinggung terkait pemasaran, dia mengaku memanfaatkan media sosial (medsos) seperti Facebook dan Instagram. Lantaran jangkauannya yang luas. Buktinya, dagangannya laris manis dipesan pelanggan dari luar Jawa Timur seperti Kalimantan, Sumatera, dan lainnya. "Promosinya banyak di medsos. Bahkan, ini pesanan sudah mulai menumpuk setelah sempat sepi awal pandemi Covid-19 datang," terangnya.

Eki berencana mengembangkan usahanya ini. Dengan membangun galeri mini untuk men-display karya-karyanya. Pengembangan ini, menurutnya bisa menambah daya tarik pembeli dan tentunya dapat menambah pendapatan sehingga dia mampu membantu ekonomi keluarga. Dsy12

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU