Greysia Polii Pamit, Pasangannya Menangis

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 12 Jun 2022 20:18 WIB

Greysia Polii Pamit, Pasangannya Menangis

i

Momen Greysia Polii saat mengucapkan perpisahan sebagai atlet profesional bulu tangkis bersama keluarga, rekan, serta pasangan lamanya dalam acara Testimonial Day di Istora Senayan Jakarta, Minggu (12/6/2022).

Tinggalkan Kancah Badminton Internasional, kini Jadi Ketua Komisi Atlet BWF

 

Baca Juga: Putra Papua Juara Malaysia Masters 2022

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Tangis pebulutangkis Greysia Polii, pecah dalam momen seremoni laga amal perpisahan Greysia Polii bertajuk Greysia Polii: Testimonial Day di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (12/6/2022) pagi.

Suasana haru terasa saat Greysia harus menyampaikan kata-kata perpisahan secara langsung kepada suporter yang memenuhi Istora.

Greysia mengenang segalanya. Mengenang tentang kemenangan dan juga kekalahan. Mengingat kapan pertama kali main di Istora dan betapa bahagianya saat ia berhasil satu kali juara di Istora.

Air muka Greysia mulai berubah ketika video tentang perjalanan kariernya diputar di layar lebar Istora. Greysia mulai sulit mengendalikan air mata yang mulai mengalir di wajahnya. Orang-orang terdekat Greysia pun memeluk dan berusaha menenangkannya.

Suasana haru kembali berubah jadi ceria saat laga ekshibisi tiba. Greysia bisa menikmati momen-momen pertandingan yang disebut sebagai laga terakhir Greysia sebelum resmi gantung raket.

Meski telah 'pensiun' menjadi atlet profesional, Greysia Polii masih berurusan dengan dunia bulu tangkis. Greysia didapuk sebagai Ketua Komisi Atlet di BWF sejak tahun 2021 lalu. Sebagai Ketua Komisi Atlet BWF, Greysia menyalurkan berbagai aspirasi dari berbagai atlet di dunia kepada federasi bulu tangkis dunia, BWF.

 

Butuh 30 Tahun

Dalam pidatonya, pebulu tangkis kelahiran Jakarta itu mencurahkan seluruh perasaannya dan berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan.

"Perjalanan yang panjang, dibutuhkan 30 tahun untuk mencapai semua apa yang dicita-citakan dari kecil dan itu tidak terlepas dari dukungan masyarakat Indonesia, keluarga, dukungan teman-teman yang ada di sini," kata Greysia.

"Saya merasa kadang tidak pantas berada di sini, tapi saya benar-benar berterima kasih, dan saya mengucapkan syukur kepada Tuhan atas semua yang diberikan. Seperti yang Pak Menteri Olahraga Zainudin bilang bahwa darah saya adalah bulu tangkis. Saya hanya hidup lima tahun tidak bulu tangkis, 30 tahun itu bulu tangkis. Jadi mau enggak mau, tetap bisa berkontribusi yang baik terhadap olahraga Indonesia, khususnya bulu tangkis yang telah membesarkan saya, nama saya, jadi itu yang membuat saya ungin melayani kembali," demikian pidato Greysia.

 

Kerap Barganti Pasangan

Greysia Polii pertama kali bergabung bersama tim nasional bulu tangkis Indonesia pada 2003.

Dia kerap berganti pasangan tanding mulai dari Heni Budiman, Jo Novita, Meiliana Jauhari, Vita Marissa, Nitya Krishinda Maheswari, hingga Apriyani Rahayu.

Meski demikian, sang legenda tak henti-hentinya mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional dengan menorehkan puluhan gelar turnamen individu BWF.

Salah satu prestasi yang berhasil diukir Greysia adalah raihan medali emas bersama Apriyani di Olimpiade Tokyo 2020.

Apriyani Rahayu pun menangis sesunggukan saat pecah Greysia memberi Testimoni.

Satu jam sebelum acara perpisahan Greysia Polii dimulai, Istora Gelora Bung Karno,sudah terlihat ramai dengan suporter yang antusias menyaksikan acara tersebut.

Sebelum pukul 08.00 WIB, gerbang utama Istora sudah dibuka. Penonton yang sudah memiliki tiket final Indonesia Masters pun bisa langsung masuk ke dalam area Istora.

Namun untuk bisa masuk ke dalam arena pertandingan, suporter masih harus menunggu gate dibuka pada pukul 08.30. Dalam kondisi tersebut, suporter terlihat antri dengan posisi duduk dan rapi.

Apriyani merupakan partner terakhir Greysia di dunia bulutangkis. Keduanya sukses mempersembahkan sederet gelar bergengsi di level internasional.

Baca Juga: Hari Ini, 4 Wakil Indonesia Berlaga di Final Malaysia Masters 2022

 

Medali Emas Olimpiade

Puncak prestasi keduanya adalah medali emas Olimpiade 2020 yang berlangsung pada 2021.

Apriyani kerap menyeka air mata yang menetes di pipinya ketika Ketua Umum PBSI Agung Firman Sampurna menyampaikan pidato untuk Greysia Polii.

"Sederet prestasi sudah dipersembahkan Greysia Polii. Sempat mengalami cedera tapi berhasil bangkit dan juara di Asian Games hingga puncaknya di Olimpiade 2020 bersama Apriyani Rahayu," ujar Agung.

"Terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas perjuangan dan dedikasinya di pentas internasional," tambah Agung.

 

Satu Pemain Terbaik Indonesia

Greysia memutuskan gantung raket setelah dua dekade membawa nama Indonesia di berbagai pentas internasional. Secara keseluruhan sejak meniti karier, Greysia sudah menghabiskan 30 tahun untuk menekuni dan menggeluti badminton.

Greysia pensiun dengan status sebagai salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki oleh Indonesia. Greysia sukses melengkapi koleksi medali emas di ajang multi event, mulai dari Asian Games pada 2014, disusul SEA Games 2019, dan Olimpiade 2020 yang digelar di 2021

Greysia Polii,adalah ratu ganda putri Indonesia, sudah tak akan wakili Indonesia di kancah badminton Internasional.

Greysia adalah salah satu nama pebulutangkis Indonesia dengan karier terpanjang yang pernah ada. Ia sudah memikul nama Indonesia di punggungnya sejak usia belasan hingga kini dirinya berumur pertengahan 30-an.

Baca Juga: Bangun Masjid Pakai Uang Bonus Asian Games 2018

Namun sebuah perjalanan yang panjang pun tetap bakal menemui akhir petualangan. Setelah berkali-kali mengharumkan Indonesia, Greysia akhirnya memutuskan bahwa hari perpisahan telah tiba.

Greysia sudah berpamitan dan meninggalkan lapangan dan olahraga yang begitu dicintainya.

Perpisahannya menyedihkan. Namun karena perpisahan adalah sebuah kepastian, tentu bakal ada lebih banyak perasaan gembira lantaran hal-hal dan kenangan yang menggembirakan.

Ia mengenang kejuaraan Uber Cup 2008. Juga kemenangan Greysia/Nitya di Asian Games 2014, kesuksesan Greysia/Apriyani di SEA Games 2019, hingga puncak prestasi Greysia/Apriyani di Olimpiade 2020.

Deretan momen itu plus momen-momen lain yang mungkin tak terhitung jumlahnya bakal terus berputar dalam bayangan di kepala, ketika setiap dari kita mengingat Greysia.

 

Pasangan Baru Apriyani

Alhamdulillah Apriyani Rahayu, punya pasangan baru, Siti Fadia Silva. Apriyani lolos ke final Indonesia Masters 2022 menjelma jadi kado indah untuk Greysia Polii yang akan menggelar acara perpisahan dari dunia badminton sebelum final Indonesia Masters, Minggu (12/6).

Apriyani/Siti Fadia berhasil lolos ke partai final setelah mengalahkan wakil Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan. Sukses Apriyani/Siti Fadia bisa jadi sinyal bahwa nomor ganda putri Indonesia sudah siap memikul tanggung jawab membawa nama Indonesia sepeninggal Greysia pensiun nanti.

Apriyani juga menyanjung sosok Greysia sebagai sosok pejuang tangguh di lapangan. "Kak Ge di mata aku seorang pejuang. Kita tidak bisa tahu apa yang dia rasakan tetapi yang pasti dia terlihat kuat di luar," ucap Apriyani.

Namun sayang, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti belum bisa mengikuti momen Indonesia Masters 2020 saat Apriyani masih berpasangan dengan Greysia Polii. Apriyani harus menjadi runner up usai ditundukkan pasangan ganda putri unggulan pertama asal China, Chen Ging-chen/Jia Yi Fan dengan dua game langsung, 21-18 dan 21-12. n erc/jk/rm/er

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU