Gubernur Khofifah: BUMD Jatim Diminta Optimalkan Manfaat Aset

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 04 Agu 2022 20:48 WIB

Gubernur Khofifah: BUMD Jatim Diminta Optimalkan Manfaat Aset

i

Gubernur Khofifah saat membeberkan kepada seluruh BUMD Jatim di JW Marriot Surabaya, Kamis (4/8/2022), agar mengoptimalkan aset-asetnya untuk meningkatkan PAD.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jatim memaksimalkan potensi manfaat aset yang dimiliki agar bisa mendongkrak kontribusinya dalam pendapatan asli daerah (PAD).

Selain itu, ia mengajak agar BUMD Jatim, melakukan komunikasi, koordinasi dan sinergitas tidak hanya dengan antar BUMD, tetapi juga dengan pemerintah daerah, BUMN, maupun badan usaha milik swasta.

Baca Juga: Pemprov Jatim Layani Mudik dan Balik Gratis Kepulauan

“Jadi saya minta tolong saling membangun sinergitas, koneksitas ayo dijahit bareng. Nah komunikasi-komunikasi seperti ini kan terlalu besar maka perlu ada komunikasi-komunikasi yang mungkin pro aktif di antara BUMD yang ada,” kata Gubernur Khofifah, saat membuka Rapat Koordinasi Optimalisasi Peran BUMD dalam Peningkatan PAD, di Hotel JW Marriot Surabaya, Kamis (4/8/2022).

Dikatakannya, BUMD perlu meningkatkan optimalisasi serta sinergitas dengan lembaga pemerintah, seperti OPD, lembaga usaha swasta untuk memasyarakatkan produk-produk yang dihasilkan. Manfaatnya selain produk lebih dikenal tentunya akan memberikan nilai tambah pada PAD kita.

"Rakor semacam ini alangkah lebih baiknya dilakukan secara periodik, tiga atau empat bulan sekali agar kita mampu menemukan dan mengurai permasalahan yang ada," terangnya.

Selain itu, di depan Direksi BUMD Provinsi Jatim, Khofifah juga menerangkan potensi adanya BUMD tersendiri di bidang kepelabuhan, pangan dan kesehatan. “Forum ini mungkin jadi forum strategis, kita memasukkan di dalam Perpres 80 tahun 2019 itu di dalamnya antara lain dengan berbagai percepatan pembangunan ekonomi di Jawa Timur, salah satunya kita memasukkan pelabuhan Probolinggo. Kesehatan salah satunya adalah alkes kita, dulu ada rencana KEK di bidang alkes dan itu ada di Nganjuk,” terangnya.

Kemudian, lanjut Khofifah, Puspa Agro sendiri diharapkan untuk fokus di bidang pangan. Pelabuhan sekarang masuk ada di PJU ini menjadi bagian yang harus kita lakukan proses telaah bersama bagaimana sesungguhnya kapasitas dari pelabuhan Probolinggo sendiri.

Kemudian ada tujuh pelabuhan pengumpan yang sudah diserahkan dari Kementerian Perhubungan ke Pemprov Jawa Timur, ada pelabuhan pengumpan dari tujuh yang sudah diserahkan tiga atau empat itu Operasional nya sudah di Pemprov Jawa Timur. "Jadi artinya kalau ini sebuah BUMD tersendiri maka sebetulnya sektor kepelabuhan ini menjadi sektor yang sangat strategis,” sambungnya.

 

Baca Juga: Pj Gubernur Adhy Ajak Kembali Semangat Bekerja dan Maksimalkan Pelayanan untuk Masyarakat

Tingkatkan PAD

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur (Sekdaprov Jatim), Adhy Karyono mengungkapkan, Rakor ini bertujuan untuk melihat dan memetakan persoalan persoalan yang sedang dihadapi BUMD di Jatim.

‘’Gubernur mengatakan kita harus kerja sama baik bagi BUMD maupun dengan pemerintah daerah, pihak swasta, bagaimana optimalisasi kasus di BUMD bagaimana bisa memulihkan hubungan yang signifikan untuk PAD kita. Dengan rapat ini kita akan bersinergi, melihat isu-isu strategis persoalannya dan yang paling penting adalah solusi dan strateginya kedepan seperti apa. BUMD benar-benar optimal untuk mendukung PAD kita," urai Adhy.

Menurut dia, keberadaan BUMD bukan hanya urusan PAD tapi ada tujuan lainnya, terutama untuk meningkatkan kesempatan kerja bagi masyarakat. Kedua, sisi pelayanan, tidak mungkin kita murni bisnis semua. Berikutnya kita memberikan sumbangan dari sisi CSR nya juga untuk kepentingan masyarakat. "Jadi PAD salah satunya yang kita genjot tetapi fungsi-fungsi yang lain sudah berjalan," ujarnya.

Terkait wacana pembentukan PAD baru, Adhy mengatakan bahwa hal itu melihat dari peluang tantangan yang ada pelabuhan di Probolinggo. Ia menyebut, pihaknya memiliki peluang seperti itu, kemudian di pangan, dan optimalisasi di kesehatan.

Baca Juga: Pemprov Jatim Buka Rekrutmen CASN, 5.200 Formasi

"Selama ini kesehatan kita bersama BUMN, sementara kita mampu memproduksi alkes dan peluang-peluang ini tidak bisa bisnis-bisnis tapi harus ada badan usaha tersendiri kita akan ekspansi itu. Kita memulai persiapannya mungkin di 2024 kita sudah selesai,’’uajrnya.

Melalui Rakor ini, tidak hanya bersinergi, kemudian juga akan melihat isu-isu strategis, lalu persoalannya. Dan yang paling penting adalah solusi dan strateginya untuk bisa ke depan, seperti apa BUMD itu betul-betul optimal untuk mendukung PAD.

"PAD yang dihasilkan oleh BUMD paling besar memang ada di Bank Jatim selebihnya tersebar di 6 BUMD dan anak cabangnya, anak perusahaannya. Jadi ya kita akan optimalkan dari aset-aset yang ada. Jadi asetnya besar gitu ya," tandasnya.

Rakor BUMD 2022 mengambil tema Optimalisasi Badan Usaha Milik Daerah Dalam Peningkatan Pendapatan Asli Daerah. arf/ana

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU