Usai Lebaran, Rupiah Menguat ke Level Rp 14.774 per Dolar AS

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 26 Mei 2020 11:07 WIB

Usai Lebaran, Rupiah Menguat ke Level Rp 14.774 per Dolar AS

i

Illustrasi Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). SP/ KONTAN

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada awal perdagangan Selasa pekan ini. Rupiah hari ini bergerak di kisaran 14.730 per dolar AS hingga 14.751 per dolar AS.

Mengutip Bloomberg, Selasa (26/5/2020), rupiah dibuka di angka 14.730 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.710 per dolar AS.

Baca Juga: Jelang Lebaran Ketupat, Perajin di Jombang Kebanjiran Pesanan

Pergerakan rupiah terdorong oleh sentimen internal dan eksternal. Dari sisi internal, Ibrahim mengatakan kepercayaan pasar meningkat setelah Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengeluarkan surat edaran terkait persiapan normal baru atau new normal untuk perusahaan-perusahaan pelat merah.

Dengan surat itu, sejumlah perusahaan milik negara telah ancang-ancang untuk kembali aktif dengan skenario protokol Covid-19 mulai 25 Mei nanti. Faktor selanjutnya adalah adanya pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang mengajak masyarakat berdamai dengan virus corona.

"Dengan ini berarti pemerintah memberikan sinyal untuk melonggarkan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB. Pasar yakin, perekonomian akan bergerak setelah itu, terutama di Jakarta," ucapnya.

Sedangkan dari sisi eksternal, penguatan nilai tukar rupiah dipengaruhi oleh rencana Bank Sentral Inggris untuk menurunkan suku bunga negatif. Meski masih sekadar perbincangan, kabar ini telah memberikan dampak bagi pergerakan mata uang.

Di samping itu, upaya Bank Sentral Amerika Serikat untuk melakukan pertemuan dengan pemerintah setempat guna membahas perekonomian negara juga menjadi salah satu faktor pendorong. "Kita tahu masyarakat yang meminta tunjangan di Amerika Serikat mengalami kenaikan," ucapnya.

Sedangkan kabar perang dagang Amerika dan Cina tahap kedua yang santer diberitakan belum menjadi isu utama bagi pasar saat ini. "Karena isu itu belum relevan," ucap Ibrahim.

Baca Juga: Masjid An-Nur Desa Dukuhsari Menjalankan Sholat Idul Fitri 1445 H pada Rabu

Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan rupiah dipengaruhi oleh pertanyaan pelaku pasar atas kepastian vaksin corona. Alhasil kurs rupiah hari ini berpotensi melemah.

Apalagi, ketegangan AS dan China kembali menyeruak.

Sentimen ini membuat dolar AS yang dianggap sebagai safe haven yang paling likuid jadi menguat dan rupiah berpotensi melemah.

"Penguatan rupiah kemarin semu," kata Faisyal, Senin (25/5).

Baca Juga: Puncak Arus Mudik 2024: 27 Ribu Penumpang Berangkat dari Stasiun Daop 8 Surabaya

Sementara, Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana menilai pergerakan rupiah masih cenderung bergantung pada pergerakan kurva pasien positif korona di dalam negeri.

Jika kurva sedikit melandai dan harga minyak stabil, Fikri memproyeksikan rupiah besok bisa terapresiasi, meski indeks dolar meningkat di saat yang sama.

Fikri memproyeksikan rupiah hari ini bergerak di rentang Rp 14.480 per dolar AS hingga Rp 14.880 per dolar AS.

Sementara, Faisyal memproyeksikan rupiah bergerak di rentang Rp 14.800 per dolar AS hingga Rp 15.550 per dolar AS. (l6/tmp/trb/cr-03/dsy)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU