5 Orang Gantung Diri Dalam 20 Hari

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 04 Mar 2019 17:03 WIB

5 Orang Gantung Diri Dalam 20 Hari

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Polisi menyatakan masih menyelidiki motif kematian Bong Sukinto, seorang penghuni Penjara Cipinang, Jakarta Timur, dengan cara gantung diri. Bong, usia 31 tahun, ditemukan tewas gantung diri di kamar mandi khusus petugas lapas pada Minggu 3 Maret lalu pukul 17.00 WIB. Kematian Bong Sukinto di pipa air kamar mandi itu menambah daftar kematian akibat gantung diri. Bong menjadi korban kelima sejak bulan lalu. Seluruhnya berasal dari lokasi dengan dugaan alasan atau motif yang beragam. Berikut nukilannya sepanjang Februari hingga yang terbaru 3 Maret lalu. Kasus atau peristiwa yang pertama ditemukan 11 Februari. 1. Ahmad Jaelani ditemukan tewas dengan posisi tergantung di sebuah warung nasi di Cipayung, Jakarta Timur pada Rabu 27 Februari 2019. Polisi menduga, motif ekonomi yakni tak punya biaya persalinan istri menjadi penyebab pria tersebut nekat mengakhiri hidupnya. Dugaan diperoleh berdasarkan keterangan dua orang saksi dan diperkuat dengan tidak ditemukannya luka bekas penganiayaan pada tubuh korban. 2. Seorang pria yang menurut identitas dalam KTP bernama Dian, warga Temanggung, Jawa Tengah, ditemukan tewas tergantung di bawah jembatan Jalan Catur, Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa, 19 Februari 2019. Jasadnya ditemukan Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Menteng Dalam. Selain KTP, di saku celana Dian ditemukan surat tilang. 3. Seorang pemuda berusia 24 tahun tewas gantung diri di Jalan Tipar Cakung RT 03 RW 04, Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara, 13 Februari 2019. Diduga, M, inisial pemuda itu nekat mengakhiri hidup hanya karena hubungan asmaranya dengan seorang perempuan tidak direstui oleh orang tua. Perempuan tersebut berstatus janda anak satu dan larangan datang dari orang tua korban. 4. Seorang sopir taksi bernama Zulfadhli nekat mengakhiri hidup dengan gantung dirikarena terlilit utang pinjaman online senilai Rp 500 ribu yang tak sanggup dilunasinya. Mayat Zulfadhli ditemukan istrinya yang datang mencari dari Sukabumi di sebuah rumah kontrakan yang sedang ditumpangi suaminya itu di Jalan Mampang Prapatan, Tegal Parang, Jakarta Selatan, Senin, 11 Februari 2019. Penyidik mendapati selembar kertas bertulisan tangan Zulfadhli yang menerangkan bahwa ia sedang terlilit utang dan dikejar-kejar oleh rentenir atau pinjaman online.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU