Corona Bikin Kesal, Harga Jahe di Ponorogo Naik Lagi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 03 Apr 2020 15:53 WIB

Corona Bikin Kesal, Harga Jahe di Ponorogo Naik Lagi

SURABAYAPAGI.com, Ponorogo - Efek dari jamu hasil penemuan dari Prof Chaerul Anwar Nidom dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, mampu menangkal virus corona atau COVID-2019. Guru besar biologi molekuler dari Unair ini menjelaskan wabah virus corona bisa dicegah dengan mengkonsumsi jahe hingga temulawak. Dampaknya, masyarakat berbondong-bondong membeli empon-empon corona tersebut. Tak terkecuali di Pasar Legi Ponorogo. Namun seiring bertambahnya permintaan, harga empon-empon corona justru mengalami kenaikan. "Paling mahal jahe merah sekarang Rp 60 ribu/kg dari sebelumnya Rp 40 ribu/kg," tutur penjual empon-empon Ratmi kepada detikcom, Minggu (8/3/2020). Ratmi merinci selain jahe merah, kenaikan harga juga terjadi di komoditas temulawak, yang awalnya Rp 5 ribu/kg naik dua kali lipat menjadi Rp 10 ribu/kg. "Kunyit awalnya Rp 5 ribu per kilogram jadi Rp 8 ribu per kilogram," jelas Ratmi. Sementara, jahe biasanya Rp 25 ribu/kg naik menjadi Rp 30 ribu/kg. Kemudian jahe emprit awalnya Rp 35 ribu/kg naik menjadi Rp 50 ribu/kg. "Efek ada virus corona itu meningkatnya banyak tapi barangnya nggak ada," imbuh Ratmi. Menurutnya, kiriman empon-empon corona paling banyak dari Pacitan. Namun stok tidak banyak. Ratmi mengaku dalam sekali kulakan, dia hanya mendapat jatah 28 kg untuk jahe merah. "Jahe merah itu mahal, barangnya sulit tapi cepat habisnya. Paling dicari pembeli," tukas Ratmi. Hal senada diungkapkan oleh Minten, sejak ada virus corona penjualan jahe merah dan temulawaknya mengalami peningkatan. "Biasanya jahe merah direbus sama temulawak buat jamu, makanya paling banyak diburu pembeli," kata Minten.(dc/cr-01/dsy)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU