Khofifah Pimpin Upacara HUT RI Ke-75 di Grahadi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 17 Agu 2020 17:24 WIB

Khofifah Pimpin Upacara HUT RI Ke-75 di Grahadi

i

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menjadi inspektur upacara HUT ke 75, Senin (17/8/2020).SP/ADT

SURABAYA PAGI, Surabaya - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menjadi inspektur upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-75 Republik Indonesia di halaman Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Senin (17/8/2020).

Upacara diikuti puluhan anggota berbagai satuan, seperti Satpol PP, wanita TNI dan Polwan, TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara.

Baca Juga: Pj Gubernur Adhy Tegaskan Pentingnya Sinergitas Tingkatkan Capaian IKU Pemprov Jatim

Iringan lagu-lagu nasional dibawakan paduan suara beranggotakan hanya 20 orang, sementara komandan upacara adalah Letkol (Mar) Aang Andy Warta yang sehari-harinya menjabat Komandan Batalyon Infanteri 1 Marinir.

Petugas pembaca Naskah Proklamasi adalah Ketua DPRD Jatim Kusnadi dan pembacaan doa oleh Kepala Dinas Sosial Jatim, M Alwi.

Berbeda dari upacara tahun-tahun sebelumnya, dimana pengibaran dan penurunan bendera dilakukan oleh 70 petugas atau pasukan 17, 8 dan 45, di masa pandemi Covid-19 saat ini, petugas pengibar bendera dibatasi hanya tiga petugas. Adapun Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), yakni Rafi Gustiar Aszamzamy (SMAN 1 Srengat, Blitar), Mokhamad Zacky Gutawa (SMKN 1 Jetis, Mojokerto) serta Findar Amelia Hariami (SMAN 1 Kesamben, Blitar).

Upacara ditutup dengan laporan komandan upacara ke inspektur bahwa upacara telah dilaksanakan, dilanjutkan pembubaran pasukan dan gubernur kembali ke mimbar undangan.

Berbeda dengan tahun lalu, upacara tahun ini digelar terbatas dan mentaati protokol kesehatan karena pandemi Covid-19, seperti jumlah undangan yang biasanya mencapai 3.500 orang,  kali ini hanya 120 orang.

Optimis Jawa Timur Merdeka Dari Covid-19

Khofifah optimistis jika seluruh masyarakat disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, maka Jatim bisa segera merdeka dari Covid -19 dan mulai memasuki masa adaptasi kebiasaan baru. 

“Kalau protokol kesehatan masih tidak diindahkan, kalau masih menganggap sepele, maka Jatim akan sulit merdeka dari Covid-19 tetapi jika sebaliknya, kita disiplin melaksanakan protokol kesehatan Insya Allah Jatim segera merdeka dari pandemi covid-19 ,” ungkap Khofifah usai  upacara peringatan HUT RI Ke-75 di Gedung Negara Grahadi. 

Khofifah mengatakan, peringatan HUT RI Ke-75 tahun ini berbeda dengan peringatan tahun-tahun sebelumnya akibat pandemi covid yang berlangsung sejak Maret 2020 lalu. Namun demikian, tambah dia, jangan sampai penghayatan akan makna perjuangan para pahlawan bangsa dalam mewujudkan kemerdekaan Indonesia ikut meredup. 

Baca Juga: Pemprov Jatim Layani Mudik dan Balik Gratis Kepulauan

Sebaliknya, lanjut Khofifah, semangat untuk segera bebas dari Covid-19 harus semakin membara. Apalagi orang Jawa Timur terkenal dengan sikap pemberani dan pantang menyerahnya. 

“Kita harus buktikan bahwa Jawa Timur bisa segera lepas dan bebas dari Covid-19. Perang kita hari ini adalah perang melawan virus yang tidak kasat mata, bukan penjajah yang secara fisik terlihat oleh mata,” imbuhnya.

Khofifah menegaskan, pemerintah tidak bisa sendirian melawan pandemi ini.  Segala upaya yang dilakukan tidak akan pernah berhasil tanpa dukungan penuh masyarakat. 

Realitas ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi juga seluruh dunia. Oleh karena itu, lanjut Khofifah semua elemen masyarakat harus bersatu dan punya kesamaan visi agar pandemi ini bisa segera berakhir. 

“PR nya cuma satu, disiplin. Hari ini kurva persebaran Covid-19 terus menurun, tapi jika kita lengah maka rantai persebaran  bisa saja terjadi. Patuhi protokol kesehatan, tidak ada tawar menawar karena obat dan vaksinnya belum ditemukan,” imbuhnya. 

Baca Juga: Jelang Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres 2024, Khofifah : Insya Allah  Prabowo-Gibran Menang

Khofifah menyebutkan bahwa pandemi ini belum diketahui sampai kapan akan berlangsung. Pasalnya, sampai hari ini semua negara di dunia belum menemukan obat dan  vaksin yang secara klinis terbukti mampu menangkal Covid-19.

Maka dari itu, strategi perang paling jitu adalah dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat. Jatim harus segera bangkit dari krisis kesehatan dan ekonomi  akibat pandemi.

“Modal sosial kita adalah persatuan, kesatuan, kepedulian sosial, kebersamaan, gotong royong, dan perasaan senasib sepenanggungan yang sudah teruji sejak jaman penjajahan. Saya yakin, jika itu semua di mix maka Jatim  bisa segera move on,” pungkasnya. Adt 

 

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU