Kini, Jamaah Perempuan Bisa Nikmati Layanan Konsultasi Menstruasi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 12 Jul 2019 23:06 WIB

Kini, Jamaah Perempuan Bisa Nikmati Layanan Konsultasi Menstruasi

SURABAYA PAGI, Jakarta Terobosan dilakukan oleh Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) pada musim haji 2019. Salah satunya, menyediakan layanan konsultasi guna membantu jamaah haji perempuan mengendalikan jadwal haid agar bisa menjalankan semua rukun dan wajib haji di Tanah Suci. Anggota Tim Promotif Preventif dr Mona Sp.OG mengatakan, sesungguhnya masalah menstruasi dapat diatur atau dikendalikan dengan bantuan obat-obatan tertentu. Pengaturan ini bertujuan untuk mengatur hormon sehingga siklus menstruasi bisa disesuaikan dengan waktu ibadah yang diinginkan. Bahkan, Jamaah haji perempuan bisa mendatangi petugas kesehatan haji untuk meminta layanan konsultasi dengan dokter spesialis kebidanan mengenai kesehatan reproduksi. "Jadi pada jamaah wanita yang usia reproduksi yang berusaha untuk mengatur siklus haidnya agar pada waktu ibadah wajib itu tidak mengalami menstruasi, jamaah bisa mengaturnya dengan memajukan atau memundurkan siklus haidnya," katanya seperti dalam siaran pers Kementerian Kesehatan kepada Surabaya Pagi, Jumat (12/7/2019). Dokter Mona yang juga dokter spesialis kebidanan ini, menyarankan para jamaah haji wanita yang akan mengontrol siklus haid bisa dengan melakukan rekayasa hormonal. Caranya dengan pemakaian obat-obatan yang mengandung hormon seperti pil kontrasepsi. "Pil kontrasepsi ini mengandung hormon estrogen dan/atau progesteron dengan dosis tertentu," katanya. Dokter Mona menyampaikan, penggunaan pil kontrasepsi ini tidak bisa sembarangan. Karena sebelum menggunakannya jamah harus berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter. Baik saat di Indonesia maupun ketika sudah sampai di Arab Saudi. "Pada beberapa orang, pemakaian pil kontrasepsi memiliki efek samping seperti sakit kepala dan mual," katanya. Tips Saat Menstruasi Mona menyarankan, jika hal ini terjadi, maka bisa diatasi dengan mengganti kombinasi yang berisi hormon lain. Bisa juga dengan metode kontrasepsi lainnya seperti suntik "Untuk kapan digunakan obat itu, kapan dia pakai itu, sudah harus dikonsultasikan sama dokter yang bertugas untuk memantau kapan waktu haidnya. Jadi pada waktu wukuf nanti sudah diprediksi, oh saya tidak akan haid pada waktu nanti," terang Mona. Mona pun memberikan tipsnya bagi para jamaah haji wanita yang akan mencoba metode kontrasepsi saat berhaji atau umroh. Pertama, ketahui waktu siklus haid, sehingga bisa mengetahui dan menghitung tanggalnya apakah akan dimajukan atau dimundurkan. Kedua, kontrasepsi dengan kandungan hormon progesteron digunakan dua minggu sebelum waktu siklus haid berikutnya. Apabila menggunakan yang mengandung hormon kombinasi (progesteron dan estrogen) bisa diminum di hari kedua sampai kelima siklus haid. Berikutnya, kata dia, ada alternatif selain penggunaan pil, yaitu kontrasepsi jenis suntik. Jenis suntik ini juga ada dua pilihan yang tersedia, suntikan untuk jangka waktu 4 minggu atau 12 minggu. "Terakhir, konsumsi pil harus teratur waktunya, karena jika tidak maka bisa terjadi gangguan seperti keluar flek atau pendarahan. Bahkan bisa berpotensi gagal, terjadi menstruasi," katanya. Mona mencontohkan, kalau pil harus diminum sehari dua kali, maka pembagiannya harus konsisten setiap 12 jam sekali minum satu pil. Jika konsumsi pertama pukul 7 pagi, maka pil kedua harus diminum pukul 7 malam, dan jangan sampai terlambat. n jk/erk

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU