Lebaran Ketupat, Warga di Jombang Lepas Balon Udara

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 31 Mei 2020 19:48 WIB

Lebaran Ketupat, Warga di Jombang Lepas Balon Udara

i

Balon udara raksasa saat di isi asap sebelum diterbangkan. (SP/M. Yusuf)

SURABAYAPAGI.COM, Jombang - Masyarakat Jawa Timur merayakan tradisi lebaran ketupat. Tradisi tersebut dilakukan satu minggu setelah hari raya Idul Fitri. Dalam perayaan lebaran ketupat, masing-masing memiliki cara tersendiri.

Seperti halnya yang dilakukan oleh masyarakat Desa Bandung, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Mereka merayakan lebaran ketupat dengan cara unik, yakni menerbangkan balon udara raksasa. Pada tahun ini, meski sedang dilanda pandemi Covid-19, namun tradisi menerbangkan balon raksasa tersebut tetap dilakukan.

Baca Juga: Jelang Lebaran Ketupat, Perajin di Jombang Kebanjiran Pesanan

Menurut mereka, hal ini juga sekaligus agar wabah Covid-19 lekas berakhir. Penggagas balon udara, Yusuf (35), mengatakan, meskipun telah dilarang, namun tradisi menerbangkan balon udara itu tetap dilakukan, karena dianggap sudah menjadi tradisi saat perayaan lebaran ketupat.

"Seusai menyantap ketupat di rumah masing-masing, warga kemudian berkumpul di lapangan desa. Mereka terlebih dahulu menyalakan petasan berondongan," katanya, kepada jurnalis, Minggu (31/5/2020).

Baca Juga: Masjid An-Nur Desa Dukuhsari Menjalankan Sholat Idul Fitri 1445 H pada Rabu

Yusuf menjelaskan, setelah menyalakan petasan, baru kemudian menerbangkan balon udara buatan warga yang memiliki tinggi tujuh meter. Balon tersebut ada tiga macam yang disiapkan oleh masing-masing dusun.

"Ada tiga balon udara yang yang kita terbangkan. Diantara tiga balon itu, ada satu balon raksasa dengan ukuran tujuh meter. Untuk anggarannya, para remaja disini iuran," jelasnya. Dalam menrbangkan balon itu, masing-masing memiliki tugas. Setelah balon udara terisi penuh dengan asap bakaran dari kayu, maka balon udara diterbangkan. Saat menerbangkan balon, tentunya warga berdoa bersama. Salah satunya agar wabah Covid-19 cepat berakhir..

Baca Juga: Puncak Arus Mudik 2024: 27 Ribu Penumpang Berangkat dari Stasiun Daop 8 Surabaya

"Menerbangkan balon dibutuhkan lima orang. Satu orang mengisi asap dengan membakar pengapian, empat orang mengembangkan tali di empat sisi balon. Setelah terisi penuh baru kita terbangkan. Dan berdoa semoga pandemi Covid-19 cepat hilang di Indonesia," pungkasnya.suf

 

Editor : Aril Darullah

BERITA TERBARU