Pulang dari Isolasi Hotel, Ternyata 5 Warga Tegalsari Positif Covid - 19.

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 02 Jun 2020 14:56 WIB

Pulang dari Isolasi Hotel, Ternyata 5 Warga Tegalsari Positif Covid - 19.

i

Ilustrasi

SURABAYAPAGI, Surabaya - Penanganan Covid - 19 di Kota Surabaya kembali terungkap, hal ini dialami oleh 18 warga di Kecamatan Tegalsari yang telah selesak dilakukan isolasi oleh Pemerintah Kota di salah satu Hotel Surabaya.

18 warga tersebut diperbolehkan pulang ke rumah setelah dinyatakan negatif hasil swap PCR. Namun, keesokan harinya pihak dari puskesmas menyatakan bila 5 warga di antara 18 warga lainnya dinyatakan positif Covid - 19.

Baca Juga: Surabaya Siapkan Skema Pengembangan Langgar Gipo

Penanganan covid dinilai kacau oleh anggota DPRD Kota Surabaya ini dikecam oleh Imam Syafi'i. Sebabya, kejadian tersebut tidak hanya membahayakan warga lainnya.

"Sungguh saya sangat mengecam  penanganan covid model ini, apalagi ada dua warga yang positif hasil swap nya pergi ke madura karena orang tuanya meninggal" terang Imam yang menerima laporan

Menurutnya, sejak awal penanganan covid pada masyarakat terkesan asal asalan. Usai dilakukannya  rapid test di kampung tersebut dan hasilnya reaktif, 18 warga dilakukan test swab PCR di Siola. Lalu mereka diangkut ke tempat isolasi di Hotel di kawasan Jalan Gubeng, selama menunggu hasil dari swab test tersebut.

Tempat isolasi di hotel juga tidak seperti di informasikan oleh Walikota Surabaya.

"Hotel tidak menyediakan sabun, handuk dan perlengkapan lainnya. Juga tidak ada selimut dan air minum terbatas," ujar imam mengutip cerita warga yang diisolasi di hotel.

Tak hanya itu, warga tidak didampingi petugas kesehatan. Warga juga  tidak diberi vitamin sesuai SOP penanganan PDP covid. Bahkan ada warga yang tidak dapat makanan.

Warga makin stres karena tidak ada kejelasan kapan hasil tes swab keluar.

"Bisa dibayangkan betapa tertekannya warga. Apalagi ada seorang warga sakit tifus," kata anggota Komis A DPRD kota Surabaya.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Upayakan Seluruh UMKM Mamin Miliki Sertifikasi Halal

Keluhan warga tersebut sempat ditulis beberapa media dan dishare ke grup WhatsApp yang ada pejabat Pemerintah Kota lainnya.

Setelah terungkap kondisi tersebut, warga yang diisolasi di Hotel kemudian diperbolehkan pulang dengan alasannya bila hasil swab tersebut negatif.

"Kami ditelpon satu persatu di kamar hotel. Diberitahu boleh pulang sekarang karena hasilnya negatif. Penelponnya dari meja resepsionis. Tapi kami tidak tau apakah petugas resepsionis atau petugas pemkot yang telpon," cerita warga kepada Imam.

Mereka kemudian diangkut dengan truk Satpol PP Surabaya menuju kampung mereka. Warga cukup senang ketika diberitahu tidak ada yang terinfeksi covid.

Pengurus kampung kemudian menyampaikan kepada Wakil Walikota Surabaya, bila warganya sudah pulang dari hotel.

Baca Juga: KJRI Jeddah Beri Amanah UNESA untuk Kembangkan Model Kurikulum Pendidikan Sekolah Urban

Wakil Walikota Surabaya langsung datang ke kampung warga untuk mengecek keluhan warga saat diisolasi di hotel, karena sudah menyebar ke publik.

Perasaan lega warga berubah menjadi stress kembali, setelah kepala puskesmas menelepon ketua RT dan memberitahu bila ada 5 warga ternyata dinyatakan positif dari hasil swab. 3 laki laki dan 2 perempuan.

"Kepala puskesmas juga heran dan tidak tau siapa yang membolehkan warga pulang ke rumah. Betul betul tidak masuk akal," terang imam.

Imam menegaskan polisi harus turun tangan untuk mengusut tuntas skandal ini. Pelaku dan aktor intelektualnya harus ditemukan dan diproses hukum.

"Ini kejahatan kemanusiaan yang membahayakan keselamatan korban dan orang lain. Sekaligus biar pemkot tidak asal asalan dalam menangani covid. Per 1 juni korban terkonfirmasi positif 2.633 dan meninggal sudah 246 orang, melebihi yang sembuh" pungkasnya.byt

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU