Home / SGML : Di Lamongan Ada 200 Paket Proyek Yang Dilelang

Tak Memenuhi Dokumen Lelang, Puluhan Paket Dilelang Ulang

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 05 Apr 2018 08:39 WIB

Tak Memenuhi Dokumen Lelang,  Puluhan Paket Dilelang Ulang

SURABAYAPAGI.com, Lamongan - Lelang sejumlah paket proyek pembangunan di Lamongan harus dilelang ulang, menyusul ada dokumen pengadaan yang tidak bisa dipenuhi oleh penyedia/rekanan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Meski ada sejumlah paket yang dilelang ulang seperti yang disampaikan oleh Joko Widagdo, Kabag Pengadaan Barang dan Jasa Setda Lamongan Rabu (4/4), re tender itu tidak sampai menganggu pelaksanaan pembangunan, karena pasca gagalnya sejumlah paket lelang yang tidak ada pemenangnya itu, beberapa hari kemudian pengumuman lelang dibuka kembali."Tidak terlalu berdampak pada proses pembangunan, karena setelah dinyatakan ada yang gagal, pihak panitia lelang kembali membuka pengumuman itu pada 29 Maret lalu, dan sekarang dalam proses tahapannya, "kata Joko menjelaskan.Disebutkan olehnya, ada 23 paket proyek yang gagal dari 200 paket yang ada, harus dilelang ulang, karena dalam pengumuman sebelumnya, tidak lelang menghasilkan pemenang tender, meskipun dari 23 paket tersebut, ada yang hanya satu penawar yang ikut, namun karena syarat dokumen pengadaanya ada yang tidak memenuhi, sehingga dinyatakan gagal."Kami di kepanitiaan lelang selalu menerapkan pengumuman ini terbuka, dengan tetap berpegang teguh pada aturan yang berlaku, "terangnya sambil menambahkan kebanyakan yang gagal lelang ini, kecenderungan penyedia jasanya/rekanan tidak fokus, karena mengikuti lelang lebih dari 2, sehingga sampai ada dokumen yang tidak dipenuhi.Ia mencontohkan paket proyek yang gagal dan harus diumumkan adalah, paket proyek dengan nilai besar adalah paket peningkatan jalan Turi-Kiringan dengan Pagu Rp 4,7 M. Sedangkan paket proyek dengan pagu terkecil adalah Pembangunan Saranan Air Bersih (PSAB) pagu Rp 270 juta di Desa Kedungwangi Kec Sambeng Lamongan. Penawaran para rekanan yang gagal itupun tambah Joko, nilai tawarnya beragam, mulai ada yang menawar 80 persen hingga rata-rata 85 persen. Namun kegagalan rekanan untuk mendapatkan proyek itu kata Joko bukan karena nilai angka, namun lebih pada syarat dokumen pengadaan yang tidak dipenuhi. Sementara mengacu pada pengumuman melalui LPSE lanjutnya, setidaknya ada ada 200 paket proyek yang diumumkan melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Lamongan. Dari 200 paket itu, yang sudah diumumkan ada 146 paket, dan jumlah tersebut akan terus bertambah, karena proses lelang dari berbagai tahapan sudah berjalan."Proses lelang dan tahapan terus berjalan, dan data ini akan terus bertambah, "akunya. Sedangkan sisa 146 paket itu lanjutnya, akan diumumkan sesuai dengan kesiapan dari pihak Organisasi Perangkat Daerah (OPD), selaku dinas yang mempunyai paket lelang tersebut.jir

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU