Tanggul Sungai Ingas Jebol dan Banjiri 900 Hektare Sawah

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 15 Des 2020 13:18 WIB

Tanggul Sungai Ingas Jebol dan Banjiri 900 Hektare Sawah

i

Warga dan apparat saat mengecek tanggul sungai di Bojonegoro yang jebol. SP/ DECOM

SURABAYAPAGI.com, Bojonegoro - Akibat hujan yang terus menerus menyebabkan tanggul di Bojonegoro jebol dan membuat sejumlah ratusan hektare sawah milik warga Desa Kedung Primpen dan Kedungarum, banjir.

Menurut Hadi, salah satu warga setempat, jebolnya tanggul tersebut awalnya sepanjang 10 meter. Namun lambat laun panjang jebolnya tanggul mencapai 15 meter.

Baca Juga: 5.000 Properti di Rusia Terendam Banjir

"Saking derasnya air di Kali Ingas ini, akhirnya jebol. Mestinya air lari ke bengawan, tapi karena airnya juga tinggi, malah tak bisa mengalir dan jebol," ujarnya, Selasa (15/12/2020).

Menanggapi peristiwa tersebut sejumlah TNI dan Polri hingga tim gabungan BPBD dan Brimob turut membantu perbaikan tanggul dengan bambu dan karung pasir. Dan upaya ini belum membuahkan hasil.

"Kalau tadi malam darurat, warga memasang bambu dan karung pasir agar tanaman padi yang mulai berbuah tidak dilanda banjir. Dan masih bisa dipanen harapannya," tambahnya.

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Surabaya AH Thony Ajak Warga Budayakan Tidak Buang Sampah di Saluran Air

Namun kini, warga berharap ada solusi untuk penyelamatan tanaman padinya akibat dampak dari luapan tanggul Sungai Ingas yang jebol sekitar 900 hektare. Rencananya masyarakat juga akan memperbaiki kembali tanggul yang jebol tersebut.

Sementara itu, Kepala BPBD Bojonegoro Nadif Ulfa membenarkan adanya tanggul Sungai Ingas di Kecamatan Kanor. Dan kondisi saat ini masih terus dilakukan upaya penutupan tanggul dengan darurat.

"Masih terus diupayakan penanganan saat ini. Agar sawah tidak banyak yang kebanjiran. Tim BPBD dan petugas gabungan juga sudah di lokasi sejak tadi malam," ujarnya.

Baca Juga: 16 Titik di Kota Malang Terendam Banjir

Hingga pukul 08.30 WIB, kondisi Bengawan Solo masih siaga hijau. Namun tren kenaikan debit air sangat tinggi. Warga di bantaran sungai diharapkan terus waspada. Dsy9

 

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU