Perjuangkan Kesetaraan Disabilitas, Dirikan Perumahan Inklusif

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 18 Apr 2021 10:09 WIB

Perjuangkan Kesetaraan Disabilitas, Dirikan Perumahan Inklusif

i

Taryaningsih. SP/ TRG

SURABAYAPAGI.com, Trenggalek - Taryaningsih yang merupakan pejuang disabilitas asal Trenggalek meresmikan perumahan inklusif untuk penyandang disabilitas, para janda, dan kelompok rentan pada Desember 2019 lalu. Lokasinya di Desa Prambon, Kecamatan Tugu.

Pengalaman menjadi difabel di masa balita membuat Tary sedikit tahu soal pergulatan batin para penyandang disabilitas. "Saya memutuskan untuk dekat dengan para penyandang disabulitas salah satunya karena saya pernah seperti mereka," imbuh Tary, dikutip Minggu (18/4/2021).

Baca Juga: Pemkab Trenggalek Dapat Bantuan Instalasi Air Bersih di 60 Titik

Saat itu tahun 2009. Tary, sapaan akrabnya, menjadi guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Sekolah Luar Biasa Bhayangkari Trenggalek. Ketika itu, jenjang tertinggi di sana setingkat SMP. Dengan tabungan Rp 500 juta yang ia kumpulkan bertahun-tahun, Tary membeli lahan seluas kurang lebih 200 meter persegi di Kelurahan Ngantru, Kecamatan Trenggalek. Tary butuh tempat yang lebih luas apabila ingin merangkul lebih banyak para penyandang disabilitas.

Oleh karenanya, Tary membangun Yayasan untuk para disabilitas dengan modal dana pribadinya. Di yayasan itu, Tary awalnya mengajak sekitar 23 difabel untuk bergabung. Ia pun memindah galeri dan tempat produksi ke lokasi yang baru. Tempat itu juga yang kemudian menjadi markas Yayasan Penyandang Disabilitas Naeema. Tary menjadi ketuanya.

Baca Juga: Program PTSL Sasar 14 Desa di Trenggalek

Dua tahun kemudian, Tary memutuskan untuk mengikuti kursus singkat soal disabilitas ke Australia. Ia merasa perlu memperbarui ilmu. Tapi, kepergian Tary meninggalkan pilu. Ketika ia kembali ke Indonesia beberapa bulan kemudian, yayasan kembali kolaps. "Saya pulang, waktu itu saya punya mobil sampai harus saya jual," ungkapnya.

Dalam sebulan, penghasilan kotor dari seluruh lini usaha yang digerakkan para penyandang disabilitas untuk mencapai belasan juta rupiah. Ada 17 penyandang disabilitas di Yayasan Naeema. Tak hanya dari Trenggalek, beberapa dari mereka berasal dari kota-kota sebelah. Bahkan ada juga yang dari Sulawesi.

Baca Juga: Gapoktan di Trenggalek Bagikan Ribuan Liter POC Gratis

Selama ini, Tary aktif bersuara memperjuangkan kesetaraan bagi penyandang disabilitas. Ketika ada seorang difabel yang sulit mendapat akses kesehatan, misalnya, ia bakal "berteriak". Itu terjadi beberapa tahun silam. Selain itu, Tarry juga mendorong agar fasilitas publik yang ada di Trenggalek ramah penyandang disabilitas. Dsy6

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU