SURABAYAPAGI.COM, Jakarta- Nadiem, meski seorang profesional terbukti jago lobi ke politisi. Faktanya, kabar yang berkembang sebelumnya, Nadiem disebut-sebut akan terdepak dari Kabinet lantaran kerap berkontroversi. Nyatanya ia bertahan. Rabu kemarin dilantik oleh Presiden Jokowi, tetap mendikbud, tapi ada limpahan fungsi Ristek.
Baca Juga: 2 Anggota DPR, Bocorkan Pelantikan Hadi Tjahjanto dan AHY, Rabu Ini
Sebulan ini, ada sejumlah isu yang menyerang Nadiem. Antara lain hilangnya frasa agama dalam Peta Jalan Pendidikan 2020-2035.
Kemudian tak adanya Pancasila dan bahasa Indonesia sebagai mata kuliah wajib dalam kurikulum pendidikan tinggi di Peratuan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Lalu hilangnya nama pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy'ari dalam Kamus Sejarah Indonesia. Kamus tersebut disebut bukan dokumen resmi di mana Kemendikbud tidak pernah menerbitkannya.
Semua isu yang menyerang Nadiem telah ditangkis dan diklarifikasi. Kini, ia dikabarkan lolos dari reshuffle kabinet.
Dekat Dihatinya
Baca Juga: Jokowi Sedang Siapkan Kelompok Asuhannya
Dalam keterangannya usai dilantik di Istana , Nadiem Makarim menyampaikan ia sangat optimis dengan amanah yang diberikan presiden padanya.
Menurut Nadiem, riset dan teknologi adalah dua hal yang sangat dekat dihatinya. Betapa tidak, sebelum menjabat sebagai Mendikbud, dirinya adalah bos dari salah satu aplikasi ojek online pertama di Indonesia.
“Riset dan teknologi merupakan suatu hal yang sangat dekat di hati saya. Merupakan suatu hal yang sudah saya tekuni sebelum melakukan tugas di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” ucapnya saat memberikan keterangannya di Istana Negara, Jakarta, Rabu (28/4/ 2021).
Nadiem berharap dengan ditunjuknya ia sebagai Mendikbudristek, bertekad meningkatkan kualitas dan inovasi di universitas di Indonesia khususnya soal pengembangan riset dan teknologi.
Baca Juga: Reshuffle Rabu Pon tak Terealisasi, Jokowi Pertahankan Nasdem
“Saya punya harapan besar untuk meningkatkan kualitas dan inovasi di univesitas kita di perguruan tinggi kita dalam riset dan teknologi,” tambahnya.
Terakhir, ia pun mengaku bakal banyak berkoordinasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang merupakan mitranya.
“Sekarang kita juga akan menjadi mitra BRIN dan kami sangat semangat bekerja sama dengan pak Handoko sebagai kepala BRIN,” tekad Nadiem. n erc/rmc
Editor : Moch Ilham