Usai Covid-19, India Dihantam Penyakit Jamur Mematikan dan Langka

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 23 Mei 2021 09:52 WIB

Usai Covid-19, India Dihantam Penyakit Jamur Mematikan dan Langka

i

Para pasien Covid-19 di India yang juga terinfeksi jamur hitam atau Mucormycosis, dirawat di rumah sakit NSCB. SP/ IND

SURABAYAPAGI.com, India - Setelah dihantam badai Covid-19, kini India dihantam serangan penyakit jamur mematikan dan langka. Selain itu, infeksi jamur hitam yang mematikan di kalangan penderita penyakit akibat virus corona atau Covid-19 di India meningkat.

Pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi memerintahkan seluruh negara bagian mulai menerapkan pemantauan ketat terhadap lonjakan penularan jamur hitam alias Mucormycosis tersebut.

Baca Juga: RSUD Grati Raih TOP BUMD Awards 2024 Bintang 4

Adanya kasus mucormycosis yang meningkat, Kementerian Kesehatan India mengatakan akan mencari lebih banyak perusahaan yang memproduksi dan mengimpor obat anti-jamur amfoterisin B yang digunakan untuk mengobatinya. Langkah itu akan menyebabkan peningkatan pasokan hampir 250 persen menjadi sekitar 570.000 botol pada Juni, menurut perhitungan Kementerian Kesehatan India, Minggu (23/5/2021).

Ibu kota India, New Delhi, akhirnya mendirikan bangsal rumah sakit khusus untuk memerangi mukormikosis, atau "jamur hitam". Sejauh ini, ada lebih dari 200 pasien terinfeksi jamur hitam di rumah sakit New Delhi dengan belasan penderita lain masih menunggu untuk dirawat.

Selain itu, negara bagian Maharashtra telah mendeteksi lebih dari 2.000 kasus jamur hitam. Sementara itu, Gujarat mencatat ada 1.200 penderita jamur hitam sampai saat ini.

Infeksi jamur hitam tidak asing di India yang biasa menangani setidaknya 20 kasus penularan setiap tahun. Namun, penyakit tersebut menjadi ancaman baru bagi negara yang tengah menghadapi gelombang dua Covid-19 dan lebih mematikan itu.

Baca Juga: Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan Atasi PMK

Ketika jamur hitam itu terhirup, mereka dapat menyerang paru-paru dan sinus sebelum menyebar ke wajah dan otak. Mucormycosis menyebabkan penglihatan kabur atau ganda, nyeri dada dan kesulitan bernapas.

Anil Wankhede (54) mengalami sakit kepala dan mata kanan bengkak setelah dia keluar dari rumah sakit setelah dirawat karena Covid-19. Sepuluh hari setelah ia mengalami gejala jamur hitam, Anil diberitahu oleh Dr Akshay Nair bahwa mata kanannya harus dicabut dan jaringan sinusnya diambil.

"Jika kita tidak menghilangkan seluruh isinya, bersama dengan semua jaringan, saraf dan kelopak mata, infeksi dapat menyerang otak," ujar Dr Nair.

Baca Juga: Jumlah Kunjungan Pasien Lansia ke RSUD Grati Naik Signifikan

Menurut beberapa ahli kedokteran, infeksi jamur hitam disebabkan oleh penggunaan steroid yang cukup tinggi dalam pengobatan pasien Covid-19. Jamur hitam disebabkan oleh organisme yang disebut mucorymycetes. Organisme itu dapat masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan dan luka di kulit.

Secara alami, organisme ini hidup di tanah dan bahan organik yang membusuk. Namun, ketika masuk ke tubuh manusia, jamur ini bisa menginfeksi kantong udara di belakang dahi, hidung, tulang pipi, dan di antara mata serta gigi.

Dalam beberapa kasus, penderita jamur hitam terpaksa diambil mata dan rahang atas demi menyelamatkan nyawa. "Penggunaan steroid secara sembarangan untuk mengobati pasien Covid-19 harus dihindari," kata Kepala urusan Kesehatan Maharashtra, Rajesh Tope. Dsy1

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU