Kepala Otorita IKN: Jumlah Penduduk IKN Diperkirakan Capai 200.000 Jiwa pada 2024

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 03 Nov 2022 12:26 WIB

Kepala Otorita IKN: Jumlah Penduduk IKN Diperkirakan Capai 200.000 Jiwa pada 2024

i

Kawasan Inti Pusat Pemerintah (KIPP) IKN Nusantara.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono memperkirakan jumlah penduduk di ibu kota baru Indonesia pada 2024 mencapai 200.000 jiwa. Jumlah tersebut terdiri dari penduduk lokal, pekerja dan pendatang dari luar IKN.

"Kira-kira 200.000-an penduduknya ya. Penduduknya itu di 2024 itu kira-kira 200.000-an. Itu termasuk yang penduduk lokal, pekerja, kemudian yang pendatang tadi," kata Bambang usai rapat dengan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (2/11/2022).

Baca Juga: Ambiguitas Anies Kritik IKN

Terdapat empat elemen masyarakat yang akan tinggal di IKN pada 2024 yakni Aparatur Sipil Negara (ASN), aparat TNI-Polri, penduduk lokal, dan para pekerja. Menurut Bambang, 200.000 jiwa itu akan disebut warga IKN pada 2024.

“Semua. Kan kita tidak memisah-misahkan, semua warga IKN,” ujarnya.

Bambang menambahkan, populasi di IKN pada 2024, termasuk tenaga-tenaga pendukung untuk fasilitas kesehatan dan pendidikan. Pemerintah saat ini membangun infrastruktur pendukung untuk pemenuhan kebutuhan hidup penduduk IKN di 2024.

“Ada sekolah-sekolah, gurunya, dan lain-lain. Kemudian ada rumah sakit, klinik itu kan ada susternya, itu juga harus diakomodasi,” tuturnya.

Bambang menyampaikan, Presiden Jokowi meminta agar pengembangan hunian di IKN juga diperuntukkan bagi masyarakat sekitar seperti penduduk lokal dan masyarakat dengan penghasilan rendah.

Baca Juga: Konglomerat Kongkow dengan Kakak Erick Thohir

“Kita tadi lihat petanya semua itu, sehingga nanti hunian yang dikembangkan itu tidak hanya ASN, TNI, Polri, tapi juga yang untuk masyarakat seperti itu, dan masyarakat berpenghasilan rendah tadi juga diminta oleh Pak Presiden untuk dibuat,” jelasnya.

Lebih lanjut, Bambang menjelaskan, populasi warga di IKN menjadi hal penting karena menyangkut investor. Dengan populasi yang ideal, maka bisa meyakinkan investor untuk menanamkan modal di sejumlah titik di IKN.

"Artinya kita akan membentuk satu populasi yang cukup untuk investor untuk berusaha lah," ucapnya.

Selain itu, menurut Bambang, pemerintah mencari jumlah populasi yang mencerminkan kemampuan daya beli yang memadai sehingga investor akan semakin tertarik membangun IKN.

Baca Juga: Pemerintah Bakal Libatkan Budayawan, Bangun Museum Kelas Dunia di IKN

“Pokoknya kita cari angka di mana yang cukup menarik swasta untuk mempertimbangkan itu ada daya beli,” tandasnya.

Bambang kembali menegaskan bahwa pengembangan IKN mengusung konsep kota rimba yang mengedepankan konsep ramah lingkungan.

“Kan 25% cuma yang dibangun, 5%-10% untuk hijau, sisanya yang 65% itu nanti akan tetap jadi hutan. Kita pengin, namanya juga kota hutan, kota rimba raya, jadi yang itu tetap kita pertahankan,” pungkasnya. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU