Gunung Semeru Erupsi, Tempat Wisata Bromo tak Terpengaruh

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 04 Des 2022 21:11 WIB

Gunung Semeru Erupsi, Tempat Wisata Bromo tak Terpengaruh

i

Para warga Lumajang berbondong-bondong menyelematkan diri setelah Gunung Semeru, Minggu (4/12/2022) dinihari erupsi lagi

SURABAYAPAGI.COM, Lumajang - Aktivitas wisata di Gunung Bromo, Jawa Timur, yang masuk kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) tidak terdampak erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Minggu (4/12/2022).

Kepala Sub Bagian Data, Evaluasi, dan Humas Balai Besar TNBTS Sarif Hidayat mengatakan bahwa hingga saat ini tidak ada dampak terhadap sektor pariwisata di Gunung Bromo akibat erupsi Gunung Semeru tersebut.

Baca Juga: Gerak Cepat Pj Gubernur Adhy Tangani Banjir Lahar Dingin di Lumajang

"Sementara tidak ada dampaknya. Karena arah awan panas guguran seperti tahun kemarin mengarah ke tenggara," kata Sarif saat dikonfirmasi di Kota Malang, Jawa Timur, Minggu (4/12/2022).

Sarif menjelaskan meskipun kawasan wisata Bromo pada khususnya tidak terdampak langsung dari aktivitas Gunung Semeru yang meningkat, ia tetap meminta para wisatawan yang ada di kawasan tersebut untuk waspada.

 

Siaga Merah

Pasalnya, Gunung Api Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali mengalami erupsi dan memuntahkan Awan Panas Guguran (APG) Minggu dini hari (4/12/2022).

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi bencana Geologi (PVMBG) mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah atau pundak Gunung Api Semeru. Kini pun status siaga di Semeru adalah siaga merah.

Menariknya, gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter di permukaan laut (mpdl) ini kembali erupsi di tanggal dan bulan yang sama seperti erupsi tahun lalu, 4 Desember 2021.

Fenomena ini memaksa warga di sekitar Gunung Semeru mengungsi. Masyarakat sempat terbawa kepanikan saat mendengar kabar tersebut.

Sebuah video yang diambil di Desa Supiturang menunjukkan kepadatan pengendara pengguna jalan, khususnya sepeda motor yang bergegas mencari daerah aman.

 

8 Kali Letusan

Aktivitas kegempaan Gunung Semeru pada 4 Desember 2022 pukul 00.00-06.00 WIB terekam 8 kali gempa letusan, 1 kali gempa awan panas guguran yang masih berlangsung hingga pukul 06.00 WIB.

Selain berpotensi terjadi awan panas, potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi mengingat curah hujan yang cukup tinggi di Gunung Semeru. Pemantauan deformasi masih menunjukkan terjadinya peningkatan tekanan yang menunjukkan masih terjadinya proses suplai magma ke dalam kantong magma maupun ke permukaan.

Kepala Bidang Pencegahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo mengatakan gunung semeru kembali erupsi disertai luncuran awan panas guguran pada Minggu pukul 02.46 WIB.

"Dengan tinggi kolom erupsi mencapai 1.500 meter di atas puncak," kata Wawan Hadi Siswoyo yang menerima laporan dari Badan Geologi Kementerian Energi, dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Dalam laporan tersebut, lanjut dia, sumber awan panas guguran berasal dari tumpukan material di ujung lidah lava yang berada sekitar 800 meter dari puncak (Kawah Jonggring Seloko). "Awan panas guguran tersebut berlangsung menerus dan hingga pukul 06.00 WIB jarak luncur telah mencapai 7 kilometer dari puncak ke arah Besuk Kobokan," tuturnya.

 

Baca Juga: Banjir Lahar Terjang 495 KK di Tujuh Kecamatan Lumajang, 6 Jembatan Rusak

Erupsi Semeru Radius 19 Km

Gunung Api Semeru kembali memuntahkan awan panas guguran (APG) pada Minggu (4/12/2022) waktu dini hari. Erupsi Gunung Semeru sampai sore sudah meluas hingga radius 19 kilometer.

"Gunung Api Semeru kembali muntahkan Awan Panas Guguran (APG) pada hari Minggu (4/12) sejak pukul 02.46 WIB, dengan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah tenggara dan selatan setinggi kurang lebih 1.500 meter di atas puncak," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis, Minggu (4/12/2022).

Kepala BPBD Patria Dwi Hastiadi sedang mengkondisikan warga setempat lokasi Gunung Semeru.

Menurutnya warga perlu dievakuasi sementara di titik kumpul yang telah ditentukan.

Ada dua desa terdampak. Dua desa itu belum perlu evakuasi.

BPBD dan petugas di lapangan mengkondisikan evakuasi sementara warga sembari mengamati kondisi erupsi.

 

Bupati Langsung Evakuasi

Sampai Minggu siang, titik kumpul yang ditentukan untuk warga Desa Supit Urang berada di balai desa setempat atau ke SD terdekat.

Baca Juga: Pantai Watu Pecak, Jadi Destinasi Favorit saat Libur Lebaran

Sedangkan, Bupati Lumajang Thoriqul Haq dalam unggahan akun media sosialnya, menyatakan bahwa Pemerintah sedang menyiapkan langkah-langkah evakuasi.

Posko-posko evakuasi sudah disiapkan untuk mengantisipasi kondisi Semeru semakin buruk.

"Saat ini APG sudah melebihi gladak lerak proses evakuasi telah berjalan. Kami sedang mempersiapkan langkah darurat. Beberapa posko evakuasi dan tempat pengungsian sedang dipersiapkan," ujarnya.

 

Direspon BMKG Jepang

BMKG Jepang ikut memantau situasi dari Gunung Semeru. Mereka saat ini menyelidiki kemungkinan erupsi Gunung Semeru dapat memicu tsunami di negaranya. "Jika tsunami mencapai Jepang, itu mungkin menghantam daerah pesisir pulau-pulau di prefektur Okinawa," kata BMKG Jepang dikutip dari media lokal NHK News.

BMKG Jepang menyelidiki potensi terjadinya tsunami ini berkaca dari kasus letusan Gunung Berapi bawah laut Hunga Tonga-Hunga Ha’apai di Tonga pada Sabtu (15/1).

Letusan gunung itu menyebabkan pasang surut dan tingkat tekanan atmosfer di sekitar Jepang.

Namun hasil penyelidikan BMKG Jepang, belum ada perubahan signifikan pada tingkat pasang surut di sepanjang pantai Jepang sejauh ini setelah erupsi Gunung Semeru. dwy/cr3/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU