Tokoh PDIP, Tak Kompromi dengan PSSI, Tolak Timnas Israel

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 27 Mar 2023 21:01 WIB

Tokoh PDIP, Tak Kompromi dengan PSSI, Tolak Timnas Israel

FIFA Dikabarkan Tunjuk Peru Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

 

Baca Juga: Sukses 3 Kali Gelar Nobar, Kolaborasi Media Sosial dan Polres Pasuruan Kota Makin Mantap

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Gubernur Bali I Wayan Koster, ternyata tak kompromi dengan Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga. Staf Ketua PSSI Erick Thohir yang juga Menteri BUMN mengatakan PSSI sudah berupaya membuka komunikasi dengan Koster terkait polemik ini. Namun, Arya menilai Koster tetap pada pendiriannya. Alhasil, FIFA pun membatalkan drawing Piala Dunia U-20 2023 di Bali. Bahkan, Senin (27/3/2023) kemarin, beredar kabar, FIFA telah menunjuk Peru, sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 menggantikan Indonesia.

Wayan Koster adalah politikus PDIP. Sebelum berkecimpung di dunia politik, Koster sempat menjadi peneliti dan dosen. Kini Wayan Koster, menjadi sorotan publik karena sikapnya yang menolak tim nasional (timnas) sepak bola Israel bertanding di Bali dalam gelaran Piala Dunia U-20.

Koster menulis surat kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) pada 14 Maret 2023 yang isinya menyatakan sikap menolak Timnas Israel berlaga di Bali. Padahal, Koster sempat menyatakan siap mendukung gelaran Piala Dunia U-20 2023 dalam rapat Januari 2023 bersama Zainudin Amali yang saat itu menjabat sebagai Menpora.

Penolakan dari Wayan Koster ini yang menjadi dasar FIFA mengambil keputusan untuk membatalkan drawing atau undian Piala Dunia U-20 di Bali yang rencananya digelar pada 31 Maret mendatang.

FIFA resmi membatalkan drawing Piala Dunia U-20 2023 Indonesia yang sedianya digelar 31 Maret di Bali. Pembatalan tersebut tidak lepas dari gelombang penolakan terhadap keikutsertaan Israel di Piala Dunia U-20. Penolakan disuarakan oleh beragam elemen masyarakat, termasuk juga dari sejumlah kepala daerah di Indonesia. Termasuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Dalam pernyataan dua Gubernur ini menegaskan Israel tidak boleh ikut berpartisipasi di turnamen olahraga sepakbola level dunia itu karena Israel menjajah Palestina.

 

PDIP Resmi Tolak

Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini menolak kedatangan timnas Israel. Melalui Ketua DPP PDIP bidang Keagamaan dan Kepercayaan kepada Tuhan, Hamka Haq menyebut penolakan yang dilakukan masyarakat tidak melanggar konstitusi. Hal ini juga sejalan dengan sikap Presiden pertama RI, Sukarno yang tidak mengakui Israel.

"Ya penolakan terhadap Israel itu berdasarkan prinsip Bung Karno, bahwa Bung Karno tidak akan mengakui negara Israel sebelum memerdekakan Palestina. Sampai sekarang prinsip itu dipegang oleh negara kita, termasuk oleh masyarakat luas," kata Hamka di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/2).

 

Semua Ormas Islam

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyebut semua ormas Islam di Indonesia tegas menolak kehadiran Timnas Israel ke Indonesia. Ketua MUI Sudarnoto Abdul Hakim menyebut hal ini telah disepakati dalam pertemuan antara MUI dengan ormas-ormas Islam di Indonesia beberapa waktu lalu.

 

FIFA Cabut Tuan Rumah Indonesia

Bahkan, penolakan Wayan Koster yang menolak kehadiran Israel di Pulau Dewata, didengar FIFA dan langsung mengirim surat soal pembatalan status tuan rumah Indonesia.

Hal ini diungkapkan Yesayas Oktavianus.

Pria yang sempat maju sebagai Calon Wakil Ketua Umum PSSI itu mengetahui bahwa FIFA sudah mengirimkan surat pembatalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Hanya saja sampai saat ini Pemerintah Indonesia belum menyampaikan ini ke publik.

Baca Juga: Peringkat ke-4 Piala Asia U-23, Pj Gubernur Adhy Bangga Semangat Skuad Timnas Garuda Muda Indonesia

Menurut Yesayas, Pemerintah Indonesia sedang melobi FIFA agar pembatalan itu tidak terjadi.

"FIFA sudah memang membatalkan Piala Dunia U-20 2023 yang berlangsung di Indonesia."

"Sebenarnya pemerintah Indonesia sudah mendapat surat pembatalan itu dari FIFA tapi mereka belum mau mengumumkan ke masyarakat Indonesia."

"Pemerintah sedang melobi lewat tingkat tinggi lagi sampai nanti ada putusan akhir dari FIFA," kata Yesayas dalam podcast Good Radio Jakarta, Senin (27/3/2023).

Yesayas hanya berdoa agar FIFA mau mendengar masukan dari pemerintah Indonesia agar tetap menjadi tuan rumah.

"Semoga Tuhan ikut bekerja agar Indonesia tetap menjadi tuan rumah, dimana pemerintah juga sedang melobi ke FIFA," tutup Yesayas.

 

Peru Ditunjuk Gantikan Indonesia

Bahkan, pembatalan status tuan rumah Indonesia oleh FIFA, telah ditunjuk langsung oleh federasi sepakbola dunia itu kepada Peru, sebagai tuan rumah.

Yesayas mengungkapkan pemerintah sudah mendapatkan surat pembatalan dari FIFA sekaligus memberi mandat Peru untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Pada tahun ini,Peru jugasebagai tuan rumah Piala Dunia U-17.

"Saya dapat informasi jam 5 sore, Minggu, 26 Maret, ketika ngobrol dengan sumber saya. Saya kaget ketika sumber saya mengatakan Piala Dunia U-20 batal. Sumber A1 dari Istana (Watimpres). Sumber saya sebut nama Watimpresnya, tapi saya tidak akan sebut. Lalu, saya tanya kapan suratnya tiba? Siang ini (Minggu)," jelas Yesayas. Yesayas menambahkan, isi surat FIFA adalah membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 dan menunjuk Peru sebagai pengganti. "Surat itu sudah ada dan sudah diterima Presiden (Joko Widodo). Saya konfirmasi tiga kali. Dengan reputasi saya yang 33 tahun jadi wartawan olahraga, ini pertaruhan reputasi saya," Yesayas menegaskan.

Baca Juga: Saatnya Fokus untuk Tiket Olimpiade Paris, Garuda Muda!

 

Sanksi FIFA

Terkini PSSI dan Timnas Indonesia dibayangi sanksi FIFA setelah batal menggelar drawing Piala Dunia U20 2023 yang dijadwalkan berlangsung di Bali, Jumat (31/3/2023).

Batalnya drawing Piala Dunia U20 dikarenakan banyak penolakan terhadap Timnas Israel yang merupakan salah satu peserta.

Kini sanksi FIFA membayangi PSSI dan Timnas Indonesia jika seluruh agenda Piala Dunia U20 resmi dibatalkan.

"Sanksi itu diantaranya Indonesia tidak bisa lagi mengajukan diri sebagai tuan rumah turnamen internasional. Kemudian Indonesia dilarang mengikuti pertandingan internasional, termasuk di level ASEAN. Lalu kompetisi Liga 1, 2, dan 3 yang terdaftar di FIFA tidak bisa berlangsung lagi.

Hingga stok pemain, pelatih, dan wasit Indonesia akan habis karena tidak ada kompetisi. Jelas Sanksi tersebut akan berdampak besar bagi perkembangan sepak bola Indonesia," ucap Arya.

Keputusan pembatalan drawing telah bulat diucapkan melalui perwakilan EXco PSSI, Arya Sinulingga

Pihak PSSI belum memberikan kepastian kapan drawing lanjutan Piala Dunia U20 akan jadwalkan ulang. Fokus PSSI kali ini untuk meloby FIFA supaya sepak bola Indonesia tidak terkena sanksi berkelanjutan. Sanksi FIFA bukan merupakan hal baru bagi PSSI.

Federasi tertinggi sepak bola Indonesia pernah mendapatkan sanksi pada tahun 2015. n erc/jk/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU