UMKM dan Ponpes Kota Probolinggo Dapat Pembinaan Ekonomi Kreatif

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 18 Mei 2023 12:31 WIB

UMKM dan Ponpes Kota Probolinggo Dapat Pembinaan Ekonomi Kreatif

i

Sekretaris Dispopar Kota Probolinggo Fajar Poernomo dalam acara pembinaan ekonomi kreatif di Kota Probolinggo. Foto: Diskominfo Kota Probolinggo.

SURABAYAPAGI.COM, Probolinggo - Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo meyelenggarakan pembinaan ekonomi kreatif bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan pondok pesantren wilayah setempat selama dua hari, Senin hingga Selasa tangga; 15-16 Mei 2023.

Kegiatan ini diikuti 40 pelaku UMKM yang terdiri dari 13 pondok pesantren yang tergabung dalam OPOP (One Pesantren One Product) dan 27 UMKM di Kelurahan Kanigaran dan Kedungasem.

Baca Juga: Pasokan Menipis, Harga Bawang Merah di Probolinggo Melonjak

"Di jaman teknologi sekarang ini, sistem penjualan sudah berbeda. Bagaimana kita bisa memasarkan produk kita dari rumah," kata Sekretaris Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Kepariwisataan (Dispopar) Kota Probolinggo Fajar Poernomo, Selasa (16/5/2023).

Menurutnya, suatu peluang harus dimanfaatkan dalam mengembangkan produk-produk yang dibuat untuk diperkenalkan di dunia maya, agar tidak lagi merasa asing di kemajuan teknologi dan justru menjadi penyemangat agar bisa hidup dan berkembang di era saat ini.

Fajar berharap, tidak hanya kreativitas pada produk saja yang ditampilkan, tetapi pada pemasaran melalui teknologi digital juga perlu dipikirkan. Ia menilai, sebagus apapun produk yang dibuat jika orang tidak mengenal atau tidak tahu, maka produk tersebut tidak akan dikenal.

“Mudah-mudahan melalui kegiatan ini pelaku UMKM bisa memanfaatkan momen sebaik mungkin. Diharapkan ke depan bisa dipadukan dengan program-program pemerintah daerah, sehingga bisa bersinergi saling mendukung dan berkembang dengan baik. Karena UMKM sebagai penopang ekonomi masyarakat khususnya di Kota Probolinggo,” harapnya.

Ada dua narasumber dalam acara tersebut, diantaranya dari Forum Kota Probolinggo Kreatif dan UMKM Merah Putih. Pemateri dari Forum Kota Probolinggo Kreatif Imam Wahyudi mengajak peserta untuk melihat peta pasar. Termasuk perilaku masyarakat yang telah berubah dalam pola konsumsinya.

Tidak dapat dipungkiri, penguasaan terhadap digital marketing menjadi kewajiban bagi setiap pelaku usaha. Ia juga mengingatkan terkait prinsip dasar marketing, yang bertujuan mengoptimalkan pemasaran melalui kanal-kanal digital.

"Secanggih apapun digital marketing-nya, jika dasar tidak kuat maka bisa meleset kemana-mana. Prinsip dasar marketing terletak pada kepuasan pelanggan serta menjaga pelanggan yang telah dimiliki. Harus memiliki relasi secara emosional, juga maintenance hubungan dengan pelanggan," ujar pria yang akrab disapa Yudi.

Baca Juga: Pemkab Bangkalan Kurasi Promosi Dagang 20 UMKM

Lebih lanjut, Yudi menambahkan terkait strategi lainnya yakni 4P (product, price, promotion, place) yang menjadi pertimbangan penting dalam usaha apapun. Ketika dasar ini kuat, maka akan lebih mudah masuk dalam zona digital. Dengan konten-konten yang punya orientasi jelas, yaitu menjaga pelanggan.

Ia beranggapan bahwa Kota Probolinggo memiliki potensi istimewa, mulai dari potensi jenis ikan yang memiliki cita rasa enak hingga produk lainnya yang sudah mampu menembus pasar di luar daerah dan luar negeri.

“Potensi besar ini harus dikelola dengan ilmu marketing yang baik. Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi digital, ditambah dengan ekosistem yang mendukung. Supaya produk-produk tersebut menjadi bagian dari loyalitas kita kepada daerah,” ungkapnya.

“Kemauan dan keberanian kita mengambil sikap, memilih produk lokal harus dimasifkan sebagai bagian dari menjaga potensi daerah,” imbuhnya.

Baca Juga: Banyuwangi Jadi Pilot Project Pengembangan UMKM Secara Nasional

Yudi berharap, para peserta mampu menguasai teknik digital marketing menggunakan kanal yang dimiliki. Dengan demikian, bisa menopang marketing atau promosi produk masing-masing.

“Jangka panjangnya, bagaimana pelaku usaha ini punya pola usaha yang lebih mengikuti situasi zaman. Jadi tidak hanya selesai dengan menjual saja tetapi mengelola pelanggan dan mengelola brand,” jelasnya.

Sebab menurutnya, jangka panjang dari sebuah usaha tergantung dari brand itu kuat atau tidak, mampu mempengaruhi orang atau tidak, mampu membuat orang membeli atau tidak.

“Itu kan kunci survive-nya usaha disitu. Termasuk penguasaan pada digital marketing,” pungkasnya. prb

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU