Pemprov Jatim Dorong Komoditas Kopi Go Global.

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 16 Jun 2023 14:45 WIB

Pemprov Jatim Dorong Komoditas Kopi Go Global.

i

Gubernur Khofifah saat meresmikan Kawasan Perdesaan AKLA di area Wisata Oyot Coban Talun Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Rabu (14/6/2023). Foto: Pemprov Jatim.

SURABAYAPAGI.COM, Batu - Pemerintah Provinsi  (Pemprov) Jawa Timur berkomitmen untuk terus mendorong produktivitas komoditas kopi agar mampu menembus pasar ekspor melalui berbagai strategi seperti program agroforestry dan communal branding.

Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansaat meresmikan Kawasan Perdesaan Agroforestri Kopi Lereng Gunung Arjuno  (AKLA) di area Wisata Oyot Coban Talun Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Rabu (14/6/2023).

Baca Juga: Pemprov Jatim Layani Mudik dan Balik Gratis Kepulauan

Gubernur Khofifah mengaku optimis bahwa Agroforestri Kopi ini bisa menembus pasar ekspor global mengikuti jejak sukses produk kopi Jatim lainnya. Mulai kopi Kare dari Madiun, Kopi Wonosalam dari Kabupaten Jombang, serta Kopi Dari Bondowoso.

Produk kopi tersebut berhasil tembus pasar ekspor setelah dikembangkan melalui sistem communal branding sehingga bisa menembus pasar ekspor dengan kuantitas yang besar  serta  kontinuitas yang terjaga.

"Saya tadi bertanya kepada petani kopi, kapan ini panennya dan ternyata dua tahun setelah tanam bisa dipanen hasil kopinya. Saya minta pada para petani di sini supaya segera disiapkan produknya untuk bisa masuk dalam Comunal Branding, karena potensi ekspornya begitu besar," kata Khofifah, Rabu (14/6/2023).

Mantan Menteri Sosial RI ini mengatakan, sistem communal branding telah menjadi andalan Jatim guna mendorong produk Jatim masuk ke pasar internasional.

“Sistem ini menjawab kendala produk ekspor yang terkadang kualitasnya bagus tapi secara kuantitas dan kontinuitas sulit untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor,” katanya, Kamis (5/6/2023).

Menurutnya, communal branding atau sistem branding satu merek ini bisa dimanfaatkan banyak pelaku usaha sebagai solusi meningkatkan kualitas, kuantitas, kontinuitas, dan kemasan untuk orientasi pasar ekspor. 

“Oleh karena itu, jika sudah masuk pada pasar ekspor dan comunal branding, maka tugas selanjutnya adalah quality control harus dilakukan,” ucapnya.

Baca Juga: Pj Gubernur Adhy Ajak Kembali Semangat Bekerja dan Maksimalkan Pelayanan untuk Masyarakat

Selain itu, lanjut Khofifah, Jatim saat ini juga tengah mengembangkan program agroforestry untuk meningkatkan volume produksi agar bisa memenuhi pasar global. Prpgram tersebut diterapkan untuk tanaman kopi yang dilakukan di lereng Gunung Arjuno di area wisata Oyot Coban Talun.

Ia menuturkan, program agroforestry dan communal branding ini juga sejalan dengan pengembangan Desa Devisa yakni sebuah desa yang memiliki keunggulan produk yang genuine dan original bukan produk dari desa lain.

Khofifah menilai, banyak potensi pertanian di Kota Batu yang bisa dikembangkan untuk masuk sebagai Desa Devisa menyusul 140 Desa Devisa yang telah lebih dulu terbentuk di Jatim.

“Salah satu syarat bisa masuk Desa Devisa adalah ketika dalam satu desa itu memiliki keunggulan produk yang genuine dan original bukan produk dari desa lain. Selain itu, banyak warga desa melakukan pengembangan produk tersebut secara masif. Di Batu saya yakin ini banyak sekali yang potensial,” terangnya.

Gubernur perempuan pertama di Jatim ini berharap, desa devisa di Jatim jumlahnya semakin bertambah. Sehingga nanti banyak desa menjadi jembatan memasarkan produk lokal untuk mengungkit pertumbuhan ekonomi Jatim, bahkan nasional.

Baca Juga: Pemprov Jatim Buka Rekrutmen CASN, 5.200 Formasi

"Desa Devisa ini akan mendapat bantuan dan pendampingan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Termasuk akses pasar hingga akses pembiayaannya. Ini penting, ketika nanti sudah melakukan transaksi berbasis ekspor, transaksi akan di dukung oleh Bank Exim," paparnya.

Disampaikan terpisah, Sekretaris Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (Gaeki) Jatim, Ichwan Nursidik mengungkapkan bahwa kinerja volume ekspor kopi di Jatim telah mencapai 17.337.988 kg dengan total nilai US$43,78 juta sepanjang Januari - April 2023.

“Capaian ekspor tersebut didominasi oleh kopi jenis Robusta yakni mencapai 15.373.500 kg dengan nilai US$34,86 juta,” ungkap Ichwan, Kamis (15/6/2023).

Sementara untuk kopi jenis Arabika, lanjut Ichwan, hingga April 2023 telah mencapai 391.080 kg dengan nilai US$2,31 juta. Sedangkan untuk ekspor kopi olahan telah mencapai 1.573.408 kg dengan nilai US$6,61 juta. bt

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU