Klampis Ireng: Tempat Paling Angker di Ponorogo, Kerap Terdengar Suara Pagelaran Wayang

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 16 Jul 2023 09:39 WIB

Klampis Ireng: Tempat Paling Angker di Ponorogo, Kerap Terdengar Suara Pagelaran Wayang

i

Tempat angker dan mistis Klampis Ireng yang berada di Desa Sragi, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo. SP/ PNG

SURABAYAPAGI.com, Ponorogo - Wisata petilasan terkadang menyimpan sisi lain yang cukup menyeramkan, salah satunya yang paling terkenal adalah Klampis Ireng, tempat angker dan mistis yang berada di Desa Sragi, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo.

Masyarakat sekitar menganggap Klampis Ireng sebagai tempat paling angker di Ponorogo. Hal ini tidak lepas dari kepercayaan mereka tentang adanya kerajaan gaib terbesar yang dihuni makhluk halus dan roh leluhur.

Baca Juga: Ditinggal ke Sawah, 10 Kambing di Ponorogo Mati Terpanggang Si Jago Merah

Sementara itu, menurut Budayawan Ponorogo, Gondo Puspito, tempat yang berada di tengah area persawahan ini dipercaya masyarakat sebagai padepokan milik Kyai Ismoyo atau Semar. 

Selain itu di petilasan tersebut mitosnya merupakan sebuah kerajaan gaib yang dipimpin langsung oleh Eyang Ismoyo. ‘’Dianggap sebagai titik pusat mistis, karena ada kerajaan gaib terbesar di Ponorogo,’’ katanya, dikutip Minggu (16/07/2023).

Kisah dan Sosok Eyang Ismoyo atau Semar

Diketahui, sosok Eyang Ismoyo atau Semar, salah satu tokoh pewayangan terkenal dalam grup ksatria Jawa yang menjadi pemimpin di padepokan tersebut. Dalam cerita sejarah yang beredar, Klampis Ireng merupakan situs padepokan milik Eyang Ismoyo.

Dulunya di tempat tersebut diyakini sering digunakan sebagai tempat pertapaan sekaligus mengajarkan ilmu kejawen manunggaling kawula gusti, yakni ilmu untuk bersatu dengan Tuhan. Di tempat ini pula Eyang Ismoyo meninggal dan juga dimakamkan.

Awal Mula Sejarah Klampis Ireng

Nama Klampis Ireng sendiri di ambil dari jenis pohon yang tumbuh di sana, yakni Klampis (Acacia Tomentosa). Di mana pohon yang memiliki duri panjag dan berambut kuning ini memiliki warna batang hitam, atau dalam Bahasa Jawa disebut ireng. Tak ayal jika masyarakat kemudian menyebutnya sebagai Klampis Ireng.

Klampis Ireng dianggap sebagai titik pusat mistis dan padepokan gaib di Ponorogo. Mengapa masyarakat sangat hormat terhadap semar? Sebab, semar dianggap sebagai pemomong dan botoro paling tua. ‘’Klampis Ireng tidak tahu mulai dikenal atau muncul tahun berapa, yang jelas mulai bupati Ponorogo pertama sudah terkenal,’’ ungkapnya.

Baca Juga: Petani di Bumi Reog Sumringah, Harga Gabah Kering di Atas HPP

Gondo mengatakan itulah yang menjadikan daerah Klampis Ireng menjadi mistik, sangar, dan sangat rawan dengan hal buruk yang membawa petaka. Dinamakan Klampis Ireng lantaran dulu tumbuh pohon klampis berwarna hitam di sana.

‘’Dulunya katanya ada sebuah pohon klampis warna hitam, tidak seperti pohon yang biasa, yaitu berwarna putih. Tapi sekarang sudah tidak ada lagi,’’ pungkasnya.

Kental Suasana Mistis, Kerap Terdengar Suara Pagelaran Wayang

Suasana mistis di tempat ini sangat terasa lantaran penduduk sekitar kerap mendengar pagelaran wayang di petilasan tersebut. Meski ketika dicari sumber suaranya, tak ada aktivitas apapun. Ada juga yang mengaku melihat penampakan hantu hingga mengalami kejadian-kejadian aneh ketika masuk ke sana.

Bahkan masih menurut Gondo, mengungkapkan pernah ada seorang dalang diminta untuk memainkan wayang di petilasan Eyang Ismoyo. Namun, syaratnya sang dalang dilarang mengeluarkan tokoh semar. Ketika pentas dimulai, sang dalang merasa waktunya berhenti namun suasana masih gelap dan tidak kunjung pagi hari.

Baca Juga: Gelaran 30 Hari Pasar Malam, Sumbang Rp 450 Juta PAD Pemkab Ponorogo

‘’Cerita ada seorang dalang pernah menggelar pertunjukan wayang di Klampis Ireng. Setelah selesai ia diberi satu rimpang kunir kemudian sesampainya di rumah berubah jadi batang emas,’’ terangnya.

Kini petilasan yang berada di Dukuh Krajan, Desa Sragi, Sukorjo, Kabupaten Ponorogo ini sudah dibangun dan direnovasi oleh Pemerintah Daerah (Pemda). Sehingga dapat dikunjungi sebagai tempat wisata religi yang menarik. Terdapat gapura masuk, pagar, hingga jalan setapak yang dapat memudahkan pengunjung ketika berziarah.

Selain wisata religi yang dapat digunakan untuk berdoa dan meditasi, Klampis Ireng juga bisa menjadi destinasi ziarah bagi penggemar wayang dan budaya Jawa. Tak jarang juga, mereka yang datang ke tempat ini sekadar untuk berswafoto sembari menikmati pemandangan alamnya yang hijau dan asri.

Namun perlu diingat juga, banyak pantangan yang harus diperhatikan oleh para pengunjung petilasan Klampis Ireng agar tidak menjadi malapetaka bagi dirinya sendiri. Gondo menyebut salah satunya tidak boleh berkata kasar dan menjaga kesopanan.

“Selain sopan santun juga tidak berpakaian batik poleng kawung atau semar, karena menyamai kebesaran Eyang Ismoyo,” terangnya. dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU