Thony Minta Pemkot Lakukan Pendampingan Pabrik Paving Padat Karya

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 06 Agu 2023 14:55 WIB

Thony Minta Pemkot Lakukan Pendampingan Pabrik Paving Padat Karya

i

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya AH. Thony saat melakukan kenjungan ke pabrik paving di Siwalankerto. SP/ Al Qomarrudin

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Mendatangi pabrik paving di Siwalankerto yang merupakan hasil program padat karya dari Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya. Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya AH Thony melihat pabrik paving tersebut masih jauh dari kata ideal masih membutuhkan pendampingan. 

Dari aspek keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 misalnya. Para pegawai yang tidak memakai sepatu dan sarung tangan. Lalu, handle press paving tidak disertai kunci pengaman, serta tidak ada pembatas orang masuk ke zona dekat alat pres yang berbahaya. 

Baca Juga: Pengamat Sebut Bayu Airlangga Jadi Figur Potensial Diusung Parpol KIM di Surabaya

“Kita tidak menghendaki itu terjadi, tapi sudah bisa kita bayangkan, andai saja kunci penahan beban lolos disaat pembersihan sisa material dilakukan, akan sangat berpotensi menjepit dan menghancurkan tangan,” ungkap Thony. 

Thony melanjutkan hal itu perlu diantisipasi, agar hal terburuk tidak terjadi. Perlu adanya upaya pencegahan dengan memasang sarana pengamanan. 

Baca Juga: PPIH Embarkasi Surabaya Jamin Kebutuhan Gizi Jemaah Haji: Siapkan Menu Khusus Lansia

Maka itu  mendorong Pemkot untuk terus melakukan pendampingan. “Produksi sudah berjalan dengan baik, dari aspek kegiatan juga nampak konkrit. Namun teknis penyelenggaraannya masih kurang diperhatikan,” ungkap Thony, Minggu (06/08/2023).

Diakui oleh Ketua RW 6 Kelurahan Siwalankerto Mohammad Aly bahwasanya pabrik paving ini masih butuh  pendampingan dan support penuh dari pemerintah untuk mengembangkan produksi paving ini. 

Baca Juga: Dispendik Surabaya Sediakan 365 Posko PPDB 2024

Aly menjelaskan, di pabrik tersebut terdapat dua mesin pembuat paving. Dalam satu hari, pihaknya bisa memproduksi hingga 26 meter paving. Untuk satu mesin, dikelola oleh 5 orang. Saat ini terdapat 10 pekerja disana. 

“Sebenarnya, idealnya satu mesin dipegang 6 orang. Namun kami kekurangan pekerja, jadi sementara dipegang 5 orang. Sebenarnya, banyak warga yang menanyakan pekerjaan disini. Namun, karena syaratnya dari gakin, jadi kandidat banyak yang tidak lolos,” ungkap Aly. Alq

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU