SURABAYAPAGI.com, Ngawi - Para petani di Desa/Kecamatan Paron Kabupaten Ngawi mengalami gagal panen lantaran sumur sawah yang mereka buat mengering di musim kemarau saat ini, sehingga tidak ada pengairan.
Salah satu petani Desa setempat, Sarwono, mengaku jika sawahnya seluas 3,5 hektar pun dipastikan mati. Dirinya merugi sekitar Rp50 juta untuk biaya tanam.
Baca Juga: Banjir Sampang: Akses Jalan Macet, Petani Ketar-ketir Terancam Gagal Panen
“Ini kekurangan air, air tidak mencukupi akhirnya tanaman mati. Seluas 3,5 hektar, sudah tidak mampu ya sudah pasrah ini Rp50 juta melayang. Petani yang lain kalau air masih mencukupi ya masih ada kembalian sedikit,” kata Sarwono, Senin (28/08/2023).
Baca Juga: Anggaran Bantuan Permakanan 2024 di Ngawi Lebih Tinggi dari Tahun Sebelumnya
Sama halnya dengan Wawan Ariawan, petani yang lain pun masih mencoba untuk mempertahankan tanaman padi yang sudah hampir mati akibat kurangnya asupan air.
“Ya masih coba kami tali begitu ya. Supaya tetap mau berbuah. Semoga masih bisa balik modal separo,” katanya.
Baca Juga: Sungai Meluap, 30 Rumah Warga Ngawi Terendam Banjir
Kini memasuki musim kemarau dan cuaca panas yang ekstrim, sebagian petani sudah meninggalkan lahan sawah mereka dan dibiarkan mati karena kurang air. Meski mereka tetap bersedih karena tak bisa balik modal dan harus ikhlas merugi. ngw-01/dsy
Editor : Desy Ayu