Home / Opini : Kasih Karunia

Belajar dari Semut

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 08 Okt 2023 20:36 WIB

Belajar dari Semut

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Saya baru tahu orang yang menghabiskan terlalu banyak waktu untuk nonton TV dan media sosial, ciri orang pemalas.

Jika orang ini tidak segera mengubahnya, hal itu dapat berdampak negatif pada area hidupmya, termasuk masa depannya. Orang pemalas tidak memiliki tujuan yang ingin dicapai dalam hidupnya.

Baca Juga: Ka'bah, Bagi orang Nasrani

Jamaah gereja diminta membaca Amsal 6 ayat 6?

Pergilah kepada semut, hai para pemalas; perhatikan cara hidupnya dan jadilah bijaksana.

Semut yang disebutkan di dalam alkitab mengajarkan kita untuk tidak menunda pekerjaan. Kita bisa bayangin kalau semut menunda, apa yang akan terjadi jika mereka tidak mengumpulkan makanan dimasa panen?

Mereka tidak akan mendapatkan makanan yang cukup pada musim yang akan datang.

Maka itu, manusia diminta belajar dari semut. Maklum, semut kaum yang bekerja keras dan selalu siap sedia mengumpulkan bekalnya.

Semut dikenal sebagai hewan pekerja keras. Apakah kita pernah mencoba menghentikan jalan semut menuju tujuannya?. Nah, meskipun telah dihalangi, semut akan berusaha mencari jalan keluar yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa semut pantang menyerah dan tidak pernah berputus asa.

Maka itu, dalam melakukan pekerjaan pelayanan apapun, kita harus mendasarinya dengan kekuatan Roh Tuhan dan bukan kekuatan/kepintaran diri kita sendiri. Jika kita melakukan pelayanan atas dasar kekuatan sendiri, tidak sedikit dari kita yang pada akhirnya kecewa, patah semangat, mundur dari pelayanan bahkan lebih ekstrem keluar dari komunitas gereja. Oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu kita ingat supaya kita tetap setia dan kuat didalam pelayanan misi yang dipercayakan Tuhan kepada kita.

Memiliki hubungan yang dekat dengan Allah dan memiliki pengalaman pribadi bersama Kristus. Ini adalah kunci dari kesaksian yang penuh kuasa. Bersaksi akan menjadi penuh kuasa apabila kita memiliki Roh Kristus dan mengalami-Nya dalam kehidupan sehari-hari. Hubungan kita yang intim dengan Allah akan membuat kita mengerti bahwa Allah turut bekerja dalam segala hal dalam hidup kita.

Baca Juga: Orang Yahudi Tolak Yesus

Mendasarkan setiap pelayanan di atas kasih Kritus. Kasih Kristus itulah magnet yang akan menarik orang-orang untuk datang kepada Tuhan.

Kristus datang kepada kita karena kasih, dan kita seharusnya mendasarkan apa yang kita kerjakan atas kasih yang Allah taruh dalam hati kita dan bukan pada yang lain.

Melalui kitab Amsal, Tuhan menasihatkan kita untuk tidak menjadi malas dan diingatkan untuk belajar pada semut. Hal ini sangat menarik, awalnya saya bertanya kenapa semut dan bukan binatang yang lain, kenapa karakter semut penting dalam pelayanan?

“Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen.” (Amsal 6:6-8).

Beberapa sifat semut yang menggambarkan karakter yang seharusnya kita miliki sebagai kriteria pelayan misi yang ideal:

Baca Juga: Cari Sahabat

Semut sangat rajin. Kita selalu melihat semut dalam keadaan aktif, berjalan dan bekerja mengangkut makanan.

Amsal 30:25, “semut, bangsa yang tidak kuat, tetapi yang menyediakan makanannya di musim panas”.

Memahami tujuan Tuhan di dalam pelayanan yang dikerjakan, fokus dan berhasil. Semut tidak akan menyerah dan akan selalu berjuang melakukan yang terbaik untuk menemukan makanan dan membawanya kembali ke dalam sarang.

Semut mengantisipasi dan menyiapkan persediaan makanan di fase sulit. Tuhan berkali-kali mengingatkan kita agar kita jangan takut, jangan ragu, khawatir atau bimbang dalam menjalani hidup yang tengah didera badai. Belajarlah dari semut! (Maria Sari)

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU