Intensitas Api Mereda, Water Bombing Resmi di Gunung Lawu Resmi Diakhiri

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 15 Okt 2023 17:09 WIB

Intensitas Api Mereda, Water Bombing Resmi di Gunung Lawu Resmi Diakhiri

i

Rapat koordinasi penanganan kahutla gunung lawu. SP/Tim Humas BPBD Provinsi Jatim

SURABAYAPAGI, Surabaya - Proses pemadaman kebakaran hutan dan lahan Gunung Lawu dengan jalur udara menggunakan water bombing sudah dihentikan sejak Jumat, (13/10/2023).

Hal tersebut dikarenakan intensitas api mereda baik dari sisi Kabupaten Ngawi, Magetan maupun Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Baca Juga: Gunung Lawu Terbakar Parah, Kondisi Warung Mbok Yem Jadi Sorotan: Semoga Selamat Ya Allah

Seperti yang diketahui, penanganan Karhutla melalui jalur udara alias water bombing, tersebut telah berlangsung selama 11 hari.

Menurut Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto, keputusan terkait berakhirnya kegiatan water bombing di Gunung Lawu bukanlah tanpa alasan.

Tentu atas masukan dan diskusi berbagai pihak, setelah melakukan rapat koordinasi di Satgas Penanganan Karhutla Gunung Lawu Lintas Provinsi di Dusun Cetho, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

"Setelah mendapat laporan perkembangan kondisi Karhutla di masing-masing daerah dan masukan dari berbagai pihak, termasuk TNI, Polri dan Tim BNPB, maka kita putuskan, aktivitas water bombing untuk penanggulangan Karhutla Gunung Lawu ditutup," ujar Gatot, Minggu, (15/10).

Diketahui, rapat koordinasi tersebut turut dihadiri staf kedeputian penanganan darurat BNPB Prastato Hendarsanto, perwakilan BPBD Jawa Tengah, dan Forkopimda Kabupaten Karanganyar.

Tak hanya itu, dalam pertemuan tersebut juga ada Kalaksa BPBD dari tiga daerah terdampak diantaranya Kalaksa BPBD Kabupaten Ngawi Prila Yuda Putra, Kalaksa BPBD Kabupaten Magetan Ari Budi Santosa dan Kalaksa BPBD Kabupaten Karanganyar, Yuli Patmi Handayani.

Selain itu hadir juga Kepala Bakorwil Madiun Heru Wahono S, perwakilan Perum Perhutani Jateng dan Dinas Kehutanan setempat.

Gatot juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan BNPB yang merespon cepat kebutuhan water bombing.

Baca Juga: Kawasan Gunung Lawu Sudah Tiga Kali Terbakar, Kini Meluas Hingga Wilayah Magetan

Yang mana, BNPB mengirimkan bantuan berupa helikopter tipe PK-DBM, sehingga penanganan lewat jalur udara bisa terlaksana dengan cepat.

Selain itu, Gatot juga berterimakasih kepada segenap tim BPBD tiga kabupaten terdampak dan provinsi Jateng, serta tim TNI Polri yang telah berjibaku memadamkan api melalui jalur darat.

"Saya juga sampaikan terimakasih kepada teman-teman relawan Perhutani, Polhut, LMDH dan berbagai komunitas yang tidak lelah berjibaku memadamkan api Gunung Lawu," ungkap Gatot.

Perlu diketahui, selama kegiatan water bombing yang berlangsung di tiga daerah telah terlaksana sebanyak 215 kali, dengan curahan air yang diguyurkan sebanyak 215.000 liter air.

Berdasarkan data BPBD, area terdampak Karhutla Gunung Lawu hingga Jumat (13/10/2023) telah.mencapai seluas 2.185 hektar, meliputi, wilayah Kabupaten Ngawi seluas 1.300 hektar, sedangkan kabupaten Magetan 700 hektar, Kabupaten Karanganyar seluas 185 hektar.

Baca Juga: Cegah Kebakaran Susulan, Pemkot Mojokerto Terus Guyur Water Bombing

Kendati demikian, Gator memaparkan apabila aktivitas pemadaman melalui jalur darat tetap berlanjur.

"Untuk aktivitas pemadaman lewat jalur darat akan tetap kita lanjutkan, dengan fokus kegiatan, pencarian dan pembasahan bara api yang berpotensi menyala kembali," paparnya.

Ia juga mengaku tim jalur tidak hanya melakukan pembasahan area terdampak, tapi juga melakukan pembersihan sisa kayu atau material yang terbakar dan akan melakukan reboisasi atau penanaman kembali bibit pohon yang terbakar.

Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya banjir bandang saat musim penghujan tiba.

"Terkait penutupan jalur pendakian, kita masih akan melihat perkembangan di masing-masing daerah, hingga kondisi dirasa benar-benar aman," pungkas Gatot.Ain/Ana

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU