Kekeringan di Blitar Kian Parah, Warga Rela Antri Air Bersih Berjam-jam di 'Belik'

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 26 Okt 2023 13:26 WIB

Kekeringan di Blitar Kian Parah, Warga Rela Antri Air Bersih Berjam-jam di 'Belik'

i

Salah satu warga yang rela antri berjam-jam untuk mendapatkan pasokan air bersih di 'Belik' atau sumber air. SP/ BLT

SURABAYAPAGI.com, Blitar - Wilayah Blitar Selatan yang dilanda kemarau panjang akhir-akhir ini kian parah. Pasalnya kini sudah sebanyak 4 Kecamatan yang telah terdampak kekeringan dan kesulitan air bersih. Warga pun harus rela antri berjam-jam di sumber air atau yang biasa disebut “belik” demi bisa memperoleh air bersih.

Belik adalah sebutan warga untuk sebuah tempat yang memiliki sumber air yang lokasinya lumayan jauh dari pemukiman. Kondisi air di sejumlah belik, saat ini sudah jauh menyusut imbas dari kemarau panjang.

Baca Juga: Sebagian Wilayah Jatim, Tahun 2024, Berisiko Kekeringan

Menurut Darwin Pambudi, warga Sumber Kembar, Kecamatan Binangun Kabupaten Blitar, air hasil antre dari belik atau sumber ini biasanya digunakan warga untuk keperluan mandi atau mencuci. Sementara untuk keperluan minum, warga mengandalkan bantuan dari BPBD Kabupaten Blitar.

“Golek biasane nang Sumber seng biasane kae mas tapi lak ngandalne kui kurang ngono lo, jane yo enek tapi yo kurang. (Cari biasanya ya ke sumber yang biasanya itu mas tapi kalau mengandalkan itu yang tidak mencukupi),” jelasnya, Kamis (26/10/2023).

Selain daerah Desa Tugurejo, Kecamatan Wates dan Desa Sumber Kembar Kecamatan Binangun yang terdampak kekeringan cukup parah. Kondisi serupa juga dialami oleh warga Desa Tugurejo Kecamatan Wates Kabupaten Blitar. Di Sana warga saat ini juga sudah mulai mencari air di sejumlah belik atau sumber.

Meski bantuan dropping air dari BPBD terus berjalan, namun warga juga tetap mencari air di belik atau sumber. Itu dilakukan warga sebagai langkah untuk menghemat penggunaan air bersih bantuan dari BPBD Kabupaten Blitar.

Baca Juga: Gerak Cepat Atasi Kekeringan, Warga Gunung Kidul: Indonesia Butuh Prabowo

Warga memilih menggunakan air bersih dari bantuan BPBD untuk keperluan minum. Sementara untuk mandi dan mencuci warga memilih mencari air dari belik dan sumber.

“Ya sudah cari air ke sumber air atau belik, untuk keperluan mandi dan mencuci,” ucap Impong.

Sementara itu BPBD Kabupaten Blitar terus melakukan droping air bersih ke 4 kecamatan terdampak kekeringan. Total hingga saat ini sudah 558 ribu liter air bersih disalurkan BPBD Kabupaten Blitar untuk 1148 kepala keluarga yang terdampak kekeringan.

Baca Juga: Bawaslu Lamongan Salurkan Air dan Sembako ke Warga Terdampak Kekeringan

“Dalam sehari ada tiga armada yang disiagakan masing masing kapasitas enam ribu liter per tangkinya,” kata Kepala Pelaksana BPBD kabupaten Blitar Ivong Berrtryanto.

Sebagai informasi, menurut BPBD Kabupaten Blitar 5 Desa di 4 Kecamatan yang terdampak kekeringan itu memang sudah jadi langganan kekeringan. Hal itu terjadi lantaran lokasi di daerah tersebut merupakan pegunungan kapur. Sehingga secara geografis lokasi tersebut memang rawan terjadi kekeringan. blt-01/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU