Pelaku Sebelum Memutilasi, Tuding Istrinya Selingkuh

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 02 Jan 2024 21:09 WIB

Pelaku Sebelum Memutilasi, Tuding Istrinya Selingkuh

SURABAYAPAGI.COM, Malang - Anggota keluarga korban mutilasi, Ni Made Sutarini, mengungkapkan kekerasan yang dialami Sutarini sempat disaksikan anak-anak Sutarini oleh suaminya, James Lodewyk Tomatala.

Sutarini, jadi korban mutilasi suaminya, James Lodewyk Tomatala, di Malang, pada Sabtu (30/12/2023).

Baca Juga: Di Jakarta, Perempuan BO tak Tampak ABG, Agresif Tawarkan Diri

"Anak-anaknya menjadi saksi peristiwa ibunya sering dianiaya ayahnya. Karena setiap disekap ataupun dipukul pasti lapor ke saya, menceritakan peristiwa itu," tutur sepupu korban, I Wayan Surata, saat ditemui di rumah duka di Klungkung, Bali, Selasa (2/1/2024).

Surata mengatakan, akibat KDRT itu, Sutarini beberapa kali kabur dari Malang ke kampung halamannya di Klungkung, Bali.

Menurut Surata, korban mempertahankan rumah tangganya bersama James karena tidak ingin meninggalkan dua anaknya. Dia juga mengatakan Sutarini berencana pulang ke Klungkung pada Rabu (3/1/2024).

Sementara itu, adik Sutarini, I Komang Suardana, juga menuturkan James sempat ke Klungkung untuk mencari Sutarini sebelum Natal. Menurutnya, James sempat mencak-mencak dan menuding istrinya berselingkuh.

"Saat itu diantar anaknya nomor dua. Di sini sempat marah-marah mengatakan istrinya selingkuh dan hilang dari lama. Bahkan mengancam membunuh (Sutarini) jika ditemukan," kata Suardana.

Suardana pun kaget mendengar kakaknya tewas secara mengenaskan di tangan suaminya sendiri. "Saya masih tak menyangka kakak saya sampai saat ini dibunuh secara sadis," lanjut Suardana.

 

Dimakamkan Secara Hindu

Adiknya pun menegaskan, jenazah kakaknya akan dilakukan upacara pemakaman secara agama Hindu di kampung halamannya di Klungkung, Bali. Saat ini keluarga dari Klungkung tengah menuju Malang membawa serta air suci untuk upacara kremasi mayat Sutarini.

"Ini tirta suci dari Pura Kawitan serta tirta merajan sebagai pelengkap untuk upacara besok pagi (hari ini, red)," kata Suardana yang berangkat ke Malang bersama kakak korban lainnya, Ni Wayan Suarini dan salah satu keponakannya.

Ia mengatakan bahwa jenazah Sutarini akan dikremasi Rabu (3/1/2024). Meski sebenarnya korban sudah menganut agama Kristen sejak mengikuti suaminya, upacara secara Hindu akan tetap dilakukan atas permintaan keluarga dan kedua anak korban.

 

Baca Juga: Pusaran Dugaan Perselingkuhan Anak Gadis Kapolresta Malang

Kejiwaan James Normal

Sementara, polisi yang langsung memeriksa tes kejiwaan James Lodewyk Tomatala, setelah memutilasi istrinya hanya karena masalah sepele, menjelaskan, bahwa kejiwaan pelaku normal.

"Untuk kejiwaan dari tersangka yang diduga melakukan ini, saya kira normal saja," ujar Kanit IV Pidsus Satreskrim Polresta Malang Kota Ipda Aji Lukman Syah saat ditemui di Polresta Malang Kota pada Selasa (2/1/2024).

Sementara, di tahanan, usai membunuh istrinya dengan sadis, James lebih banyak termenung. Ini diungkapkan Kasat Reskrim Polresta Malang Kota Kompol Danang Yudanto.

"Mungkin awal dia berencana menghilangkan jasad korban, terus mikir dan merenung, kemudian ada penyesalan di hatinya dan akhirnya menyerahkan diri," ujar Danang

 

Dipotong 10 Bagian

Baca Juga: Setengah Telanjang, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas di Lahan Tebu Jombang

Danang pun menceritakan, dari pengakuan James, saat menghabisi istrinya diawali dengan cara memukul bagian kepala dan kemudian mencekik korban. Setelah itu, tersangka memotong tubuh korban menjadi 10 bagian.

Dengan rincian, di antaranya kepala-leher, lengan kanan atas-telapak tangan, lengan kiri atas-telapak tangan, torso (badan), paha atas kanan-lutut, paha atas kiri-lutut, betis kanan-engkel, betis kiri-engkel, telapak kaki kanan dan telapak kaki kiri.

Bahkan, lanjut Danang, usai membunuh Sutarini, pelaku sempat mengajak salah satu tetangga masuk ke dalam rumahnya di Malang. Bahkan, tetangga yang mengetahui jasad korban sangat terkejut, histeris, dan langsung melarikan diri dari rumah tersangka.

"Tetangga yang juga teman cangkruk tersangka ini langsung menceritakan apa yang dilihat kepada Bhabinkamtibmas setempat. Kejadian tersebut terjadi sebelum tersangka menyerahkan diri ke Polsek Blimbing pada sekitar pukul 08.00 WIB," ungkap Danang.

Kompol Danang menjelaskan, tujuan James mengundang tetangganya adalah meminta tolong untuk memindahkan lemari. Kemudian, James memberi tahu tetangganya bahwa sang istri telah meninggal dan dimutilasi.

"Tersangka sempat minta tolong memindahkan barang kepada tetangga juga teman cangkruknya. Ketika tetangga ini sudah sampai di rumahnya dikasih tahu bahwa istrinya sudah pulang dan sudah dibunuh sambil menunjukkan jasadnya," terang Danang. mal/ham/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU