Cak Imin dan Mahfud Klaim Food Estate Dinilai Gagal dan Abaikan Petani Lokal, Apa Iya?

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 22 Jan 2024 15:39 WIB

Cak Imin dan Mahfud Klaim Food Estate Dinilai Gagal dan Abaikan Petani Lokal, Apa Iya?

i

Kawasan food estate di Kabupaten Humbang Hasundutan. SP/ JKT

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Dalam debat Calon Wakil Presiden (Cawapres) semalam, Minggu (21/01/2024) turut menyoroti program Lumbung Pangan Nasional  (food estate) merupakan kebijakan pemerintah merespons ancaman situasi perekonomian dunia yang mengalami krisis pangan.

Pasalnya cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar dan cawapres nomor urut 2 Mahfud MD kompak menyinggung kegagalan proyek Food Estate dalam mewujudkan kedaulatan pangan. Keduanya sepakat program lumbung pangan nasional itu minus manfaat dan mengabaikan partisipasi petani lokal. 

Baca Juga: Lelang Rubicon Mario Dandy, Diumumkan Jumat Hari Ini

Bahkan, lewat unggahan satir pada akun media sosialnya, Mahfud menyebutkan program yang ikut jadi proyek strategis nasional (PSN) itu merugikan negara. Mahfud menyinggung komoditas jagung yang ditanam di lahan Food Estate di Gunung Mas, Kalimantan Tengah karena terkesan dipaksakan untuk menutupi kegagalan proyek perkebunan singkong.

Menanggapi pernyataan tersebut, Ari Dwipayana Koordinator Staf Khusus Presiden memberikan klarifikasi jika nyatanya banyak negara di dunia gagal memenuhi kebutuhan pangan untuk rakyatnya pascapandemi Covid-19. Kondisi itu kemudian memicu ketidakstabilan harga pangan global. Sehingga Pemerintah Indonesia lalu melakukan terobosan kebijakan berskala besar yaitu program food estate.

Baca Juga: Ganjar-Mahfud Md, tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Presiden dan Wapres Terpilih

“Kebijakan food estate itu kan untuk merespons situasi yang kita hadapi ya. Kita tahu bahwa situasi perekonomian dunia saat ini tidak baik-baik saja,” ujarnya, Senin (22/01/2024).

Program itu dilaksanakan mulai 2021 di Humbang Hasundutan, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, dan Pakpak Bharat, Sumatera Utara, dengan luas 30 ribu hektare dalam bentuk lahan agrikultural kentang, dengan komoditas bawang merah dan bawang putih.

“Tujuannya, untuk menghasilkan produksi yang bisa memenuhi cadangan pangan pemerintah. Sehingga, kemampuan Indonesia untuk mandiri dari sisi pangan bisa tercukupi tanpa harus impor dari negara lain, khususnya pada waktu harga pangan dunia melambung tinggi,” papar Ari.

Baca Juga: Populer di AS dan Kanada, Harga Land Cruiser 250 First Edition Digoreng Dealer

Dalam prosesnya, Ari menegaskan ada sejumlah evaluasi untuk menyempurnakan program food estate supaya tujuannya bisa tercapai. Proyek lumbung pangan (food estate) yang bertujuan untuk mengantisipasi krisis pangan di Indonesia.

Diketahui, program tersebut sampai melibatkan sejumlah kementerian. Di antaranya, Kementerian Pertanian, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta Kementerian Pertahanan. jk-08/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU