Home / Ekonomi dan Bisnis : Nasib Mantan Mendag Jokowi

Gabung Capres Anies, "Dikeroyok" Dua Menteri Aktif Jokowi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 25 Jan 2024 21:01 WIB

Gabung Capres Anies, "Dikeroyok" Dua Menteri Aktif Jokowi

i

Tom Lembong saat memaparkan visi-misi paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Cak Imin di depan beberapa ratus peneliti, asosiasi bisnis, dan pejabat pada “USINDO Election Series”, di Washington DC, pekan kemarin.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Tom Lembong, menteri perdagangan 2015-2016 dan kepala BKPM 2016-2019, "dikeroyok" dua menteri aktif pemerintahan Jokowi.

Dua menteri itu Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Pandjaitan. Keduanya menyerang balik Co-captain 2 Timnas AMIN Thomas Lembong soal hilirisasi nikel dan kendaraan listrik.

Baca Juga: Ramai-ramai Suarakan Jokowi, Jangan Pensiun

Ini setelah ia gabung ke kubu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Dan sering mengkritik pemerintahan Jokowi.

Kritik salah satunya ia berikan terkait kebijakan hilirisasi nikel yang dilaksanakan Jokowi.

Ia menyebut kebijakan itu sudah menghancurkan harga nikel. Menurutnya, karena kebijakan Jokowi harga nikel di pasar global sudah turun sekitar 30 persen dalam 12 bulan terakhir.

Kejatuhan harga tersebut katanya dipicu gencarnya pembangunan smelter. Ia memperkirakan kejatuhan harga itu akan berlanjut karena stok nikel di dunia mengalami surplus yang terbesar sepanjang sejarah karena kebijakan Jokowi.

 

Luhut Ceramahi Habis-habisan

Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan mengklaim memberikan 'ceramah' habis-habisan kepada Thomas Lembong alias Tom Lembong.

"Ini saya titip pada Tom (Lembong), Anda walaupun sudah tidak di goverment lagi, jangan menceritakan yang tidak baik, padahal tidak sepenuhnya benar di luar," ujar Luhut kepada Tom dalam video di akun Instagram pribadinya, yang diungguh Kamis (25/1).

Salah satu yang disorot Luhut adalah lithium ferro phosphate (LFP). LFP menjadi andalan Tom saat menyerang program hilirisasi nikel di rezim Presiden Joko Widodo.

Orang kepercayaan Jokowi itu juga membantah nada sumbang Tom Lembong soal anjloknya harga nikel. Luhut menegaskan harga nikel perlu dilihat dalam bentuk data panjang, misal sepuluh tahun terakhir.

"Jadi, saya gak ngerti bagaimana Tom Lembong memberikan statement seperti ini, bagaimana Anda memberikan advice bohong kepada calon pemimpin yang Anda dukung, saya sedih lihat Anda. Artinya, intelektual Anda menurut saya jadi saya ragukan," tuturnya.

Selain itu, Luhut mengritik Tom soal selama 7 tahun lamanya memberikan 'contekan' kepada Jokowi. Menurutnya, itu sudah menjadi kewajiban Tom yang kala itu menjadi pembantu presiden, yakni menteri perdagangan dan kepala BKPM .

 

Baca Juga: Jokowi Bagi Bansos dan Selfie-an

Lembong Terlalu Percaya Diri

Luhut meminta Tom Lembong tidak terlalu percaya diri. Menurutnya, ada yang lebih berjasa memberikan 'contekan' kepada Presiden Jokowi di forum-forum internasional.

"Anda jangan GR juga bilang kasih note kepada ayahnya Mas Gibran (Jokowi), memang hanya Tom Lembong saja? Yang paling banyak kasih note kepada Pak Presiden (Jokowi) adalah Bu Menteri Luar Negeri Retno," klaim Luhut.

"Dan itu bukan terjadi pada Presiden Jokowi saja, semua kepala negara itu kalau bilateral pasti ada yang di belakang ngasih note. Apakah karena Anda hebat melakukan itu? Tidak. Itu tugas Anda sebagai pembantu presiden, sebagai menteri perdagangan waktu itu dan sebagai kepala BKPM," tambahnya.

 

Luhut Minta Tom Berkaca

Luhut meminta Tom tidak terlalu banyak berkoar-koar di luar sana, apalagi memberikan cerita bohong tentang pengalaman bekerja di bawah komando Jokowi. Menurutnya, banyak hal-hal sukses yang diraih di pemerintahan Joko Widodo, mulai dari inflasi di bawah 3 persen hingga surplus ekspor 44 bulan berturut-turut.

Baca Juga: Komedian Sule Mantu, Jokowi Datang

Menko Marves Luhut lantas meminta Tom berkaca. Ia ingin orang yang kini berada di balik pasangan calon nomor urut 1 Anies-Muhaimin itu merefleksikan hasil kerjanya dulu sebagai bawahan Jokowi.

 

Tudingan Bahlil Lahadalia

Sementara Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menuding Tom melakukan kebohongan publik. Ia menampik pernyataan Tom bahwa mobil listrik Tesla tak lagi menggunakan baterai kendaraan listrik berbahan baku nikel.

Bahlil mengatakan Tesla memang menggunakan baterai kendaraan listrik LFP seperti yang disampaikan Tom, tetapi hanya untuk kendaraan standar.

"Apakah benar nikel akan ditinggalkan? Ini adalah kebohongan publik. Kenapa saya katakan demikian? Karena LFP itu hanya dipakai oleh Tesla kepada mobilnya yang standar. Karena kualitas jarak tempuhnya itu lebih bagus ke nikel dan itu Tesla sebagian juga masih memakai bahan baku nikel," katanya dalam konferensi pers Kinerja Investasi 2023, Rabu (24/1).

Ia menyentil kinerja buruk pendahulunya yaitu Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong. n erc/jk/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU