Home / Opini : Kasih Karunia

Kekuasaan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 28 Jan 2024 20:57 WIB

Kekuasaan

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Saya membaca di medsos, Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla memberikan pesan kepada bakal calon presiden (Bacapres) Koalisi Perubahan dan Persatuan Anies Baswedan, untuk merebut kekuasaan.

Jusuf Kalla mengatakan, kekuasaan itu perlu direbut lewat Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang. Ini untuk mendatangkan kemajuan dan menjaga agar Indonesia tetap dalam keadaan damai.

Baca Juga: Mari Hidup Sederhana

JK mengingatkan, ketidakadilan yang terjadi belakangan bisa menimbulkan terulangnya peristiwa kerusuhan Mei 1998.

Sebagai umat nasrani saya tercengang. Saya ingar karakter Pemimpin dan Penguasa “Christ Oriented”. Ia siap merebut beban derita dari pundak orang lain. Termasuk berani menderita untuk menghantar sesama keluar dari penderitaan dan keterbelakangan.

Yesus mengajarkan para murid-Nya agar memahami jabatan dan kuasa sebagai kesempatan untuk melayani dan meniadakan status budak, hamba pada orang lain.

Pesan Alkitab, ambisi mencari jabatan dan posisi dalam status sosial-politik, sosial – ekonomi dan sosial – keagamaan merupakan suatu penempatan martabat dan harga diri yang tepat.  Namun akan menjadi petaka ketika kita menggunakan kedudukan serta jabatan untuk mendikte, menjajah dan memperbudak sesama.

Saya diajarkan sebagai pengikut Kristus kita harus mampu mengubah karakter penguasa dan kekuasaan menjadi pelayan, pelayanan dan melayani.

Maklum kekuasaan, didambakan oleh banyak orang. Orang berjuang, saling berebut, dan saling menjatuhkan demi memperoleh kekuasaan, berapa pun biayanya. Mereka rela mengeluarkan banyak uang, tenaga, dan waktu, menggunakan cara-cara curang. Tidak jarang orang minta pertolongan orang pintar, paranormal, atau menjalani ritual gaib.

Mengapa? Karena orang beranggapan bahwa dengan memegang kuasa ia akan berhak bertindak apa saja tanpa ada yang mengalang-alangi.

Baca Juga: Kisah Warga Kisten Gaza Saat Puasa

Ada kisah dari Izebel ketika suaminya, Ahab, ingin memiliki kebun anggur. Nabot,  si pemilik kebun tidak mau menyerahkannya. Ia berkata, "Bukankah engkau sekarang yang memegang

kuasa raja atas Israel?" (ay. 7a).

Dengan kekuasaan suaminya, dengan licik dan keji, ia merencanakan dan memerintahkan pembunuhan atas Nabot demi memuaskan nafsu serakah sang suami (ay. 11-13).

Pada awalnya semua itu berjalan mulus dan tidak menimbulkan dampak apa-apa. Akan tetapi, Allah yang Maha Melihat, tidak tinggal diam. Nasib tragis menanti Izebel. Menurut firman Tuhan, anjing akan memakan Izebel di tembok luar Yizreel (ay. 23).

Baca Juga: Politisi Muda Demokrat Mereaksi Politisi Gaek Golkar

Saya baca banyak pejabat negara yang menggunakan wewenang dan kekuasaannya untuk memperkaya diri dengan korupsi. Padahal, kekuasaan yang dimiliki setiap orang itu berasal dari Tuhan (Roma 13:4) dan seharusnya didayagunakan untuk kesejahteraan bersama. Sedikit atau banyak, kita masing-masing juga mempunyai wewenang dan kekuasaan yang kelak harus kita pertanggungjawabkan di hadapan Allah, Sang Pemberi kuasa.

Maka itu, Yesus membawa kita untuk berani masuk dalam sebuah gerakan revolusi mental – spiritual sehingga kita boleh berjuang untuk menjadi pelayan dan hamba yang menghadirkan kasih Allah kepada orang lain. Terutama mereka yang kecil, sederhana, dan terpinggirkan. Jabatan dan posisi kita pada bidang apa saja hendaknya menghadirkan sukacita, harapan serta kehidupan bagi sesama.

Maka sikap serta karakter seorang yang menginginkan posisi dan jabatan pelayan serta hamba hendaknya mengambil sikap seperti Yeremia, yang memberi diri sepenuhnya pada petunjuk dan perintah Allah serta tanpa takut pada setiap risiko yang dihadapi.

Ajaran yang saya ikuti dari Alkitab, jabatan, posisi dan kuasa yang kita terima harus menghantar kita pada sikap berani menanggung derita demi kepentingan orang lain. Kekhasan tata laku kita adalah menjalankan tugas serta jabatan kita dengan memainkan peran sebagai pelayan dan hamba yang setia. Amin. (Maria Sari)

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU