SURABAYAPAGI.COM, Ponorogo - Wabah chikungunya tengah menyerang Dusun Trenceng, Desa Mrican, Kecamatan Jenangan, Ponorogo. Akibatnya, ratusan warga merasakan nyeri sendi hingga lumpuh beberapa saat karena gigitan nyamuk chikungunya.
Nyamuk yang bernama latin Aedes aegypti ini sudah sejak awal Januari menyerang warga. Setidaknya, dalam satu rumah, jika ada seorang yang terkena gigitan nyamuk, maka anggota keluarga lain juga bakal tertular. Alhasil, penyebaran wabah ini semakin cepat.
Baca Juga: Puluhan Warga 2 Desa di Ngusikan Jombang Terkena Chikungunya
"Kalau kena itu rasanya sakit, terus jari-jari kaku saat digerakkan. Bahkan kalau kambuh, buat jalan saja kaki tidak bisa digerakkan," tutur warga yang terkena wabah chikungunya, Iis Dian Fahira kepada wartawan, Kamis (1/2/2024).
Iis menambahkan, sudah sejak tiga minggu terakhir dia mengalami sakit akibat gigitan nyamuk chikungunya. Dia merasakan, sekujur badannya kaku dan nyeri. Terutama di bagian persendian, baik tangan maupun kaki. Bahkan saat kambuh, dia tidak bisa menggerakkan kakinya untuk berjalan.
"Sudah periksa ke dokter, selain minum obat juga disuruh rutin berjemur supaya otot tidak kaku," terang Iis.
Baca Juga: Kasus DBD Semakin Tinggi, Permintaan Trombosit di PMI Bojonegoro Melonjak
Selain Iis, juga ada warga lain yang tampak rutin berjemur setiap pagi demi bisa segera sembuh dan bisa beraktivitas normal. Warga berharap, segera ada bantuan dari pemerintah untuk mengatasi wabah chikungunya ini. Seperti dilakukan fogging hingga pemberian obat gratis.
Sementara itu, Kasun Trenceng Nurhadi menerangkan, setidaknya ada 200 lebih warganya yang sudah terkena wabah chikungunya. Wabah ini muncul seiring musim hujan datang ke Ponorogo sekitar 3 bulan terakhir.
"Rata-rata gejalanya otot kaku dan tidak bisa bangun, badan demam juga berkeringat dingin, juga lemas," ujar Nurhadi.
Baca Juga: Belasan Warga Kota Suspect Demam Chikungunya
Pihak desa pun sudah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi wabah chikungunya ini, seperti melakukan fogging dan juga pemberantasan sarang nyamuk. Namun, usaha tersebut belum berhasil mengurangi wabah chikungunya yang semakin banyak menyerang warga.
"Desa sudah berusaha dengan fogging dan kerja bakti namun belum mampu mengatasi wabah ini," tukas Nurhadi. Pn-01/ham
Editor : Moch Ilham