Bupati Situbondo Panen Padi Varietas Unggul Baru

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 23 Feb 2024 19:15 WIB

Bupati Situbondo Panen Padi Varietas Unggul Baru

SURABAYAPAGI.COM, Situbondo - Bupati Situbondo Karna Suswandi panen padi BK 01 dan 02 agritan yang merupakan bibit varietas unggul baru dan mampu memproduksi padi 9 ton per hektare di lokasi kedua percontohan di Desa Talkandang, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Jumat (23/2).

"Alhamdulillah sekarang kami panen padi BK 01 agritan di lokasi kedua percontohan varietas unggul baru ini. Di umur 76 hari setelah masa tanam sudah bisa panen," kata Bung Karna, sapaan Bupati Karna Suswandi.

Baca Juga: Banyak Koperasi Tidak Sehat, Pemkab Situbondo Tingkatkan Pembinaan

Dia menjelaskan bahwa padi BK 01 dan 02 agritan itu mampu memproduksi padi dalam jumlah lebih besar dengan masa panen setelah tanam sangat genjah atau lebih singkat dibanding bibit padi pada umumnya.

Di lokasi kedua yang menjadi pilot project padi BK 01 agritan, Bupati membandingkan dengan padi IR 64 yang bersamaan saat menanam di areal persawahan tersebut.

Baca Juga: Diskoperindag Situbondo Alihkan CFN ke Kompleks Pasar Mimbaan

"Seperti padi IR 64 di sini saat tanam bersamaan, tapi padi BK 01 agritan lebih singkat masa panennya setelah masa tanam. Artinya masa panen terpaut 23 hari," ujar Bung Karna.

Bupati menyebutkan, dari hasil ubinan panen padi BK 01 agritan di Desa Talkandang, 6,9 kilogram, dengan demikian padi BK 01 Situbondo, itu produktivitasnya rata-rata 9 ton atau lebih bagus dibanding bibit padi pada umumnya yang hanya mampu memproduksi 4-5 ton per hektare.

Baca Juga: Bupati Situbondo Minta Petani Kopi Gunakan Pupuk Organik

Padi BK 01 dan 02 agritan yang merupakan bibit varietas unggul baru di Kabupaten Situbondo, ini juga mampu bertahan tumbuh bagus di areal persawahan yang terkontaminasi air asam (belerang) Kawah Ijen apabila dibandingkan dengan bibit padi pada umumnya.

Padi BK 01 dan 02 agritan menjadi terobosan baru pemerintah daerah setempat karena benih padi varietas unggul baru tersebut mampu bertahan dan tumbuh bagus meskipun PH tanah sawah mencapai 2 persen akibat kontaminasi air asam Kawah Ijen. St-01/ham

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU