Terendam Banjir, 3.427 Hektar Padi Siap Panen di Demak Rusak dan Membusuk

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 28 Feb 2024 10:39 WIB

Terendam Banjir, 3.427 Hektar Padi Siap Panen di Demak Rusak dan Membusuk

i

Petani mengais padi yang membusuk untuk bertahan hidup setelah lahan terendam banjir di Demak. Jamaah/ Beritasatu.com Foto

SURABAYAPAGI.com, Demak - Nasib naas menimpa ratusan petani di di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Pasalnya, tercatat 3.427 hektar padi siap panen justru rusak dan membusuk seusai diterjang banjir akibat tanggul Sungai Wulan jebol pada Kamis (08/02/2024) lalu.

Hal itu tersebut dialami ratusan petani pada 39 desa di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Mayoritas dari mereka membawa pulang padi itu untuk bertahan hidup. Mereka masih berharap gabah yang terendam dapat dikonsumsi, lantaran harga beras masih mahal.

Baca Juga: Panen Padi Triwulan I 2024 di Lamongan Berhasil dan Sesuai Jadwal

"Mau dibawa pulang, sudah terendam dua minggu. Mencari yang masih bisa diselamatkan. Ini yang bisa-bisa aja diambil, petani rugi, gagal semua," ungkap Karmani, petani Desa Cangkring sesaat mengais padi.

Kondisi itu juga turut dirasakan Sutik, salah seorang petani mengaku sebelum banjir berharap untung besar, tetapi kini justru terpuruk karena padi puso dan petani rugi besar. Petani berharap bantuan pemerintah untuk dapat kembali bercocok tanam pasca banjir.

Baca Juga: Perluas Tanam Padi, Kementan Gencarkan Program ‘Kesatria’ di Lahan Perkebunan

"Awalnya padi itu bagus semua, pokoknya siap panen. Sekarang hancur enggak bisa diselamatkan sama sekali, diambil pun rugi," ujar Sutik, Rabu (28/02/2024).

Sebagai informasi, update terbaru dampak bencana banjir pada lahan pertanian, Pemkab Demak mencatat 3.427 hektar lahan pertanian rusak karena lama tergenang air, 1.970 hektar di antaranya padi siap panen yang terpaksa gagal panen atau puso.

Baca Juga: Produksi Padi Menurun, Tapi Nilai Tukar Petani (NTP) Lamongan Naik

Lebih lanjut, data lahan terdampak banjir akan diupayakan pemerintah pusat untuk mendapatkan bantuan ganti rugi melalui asuransi pertanian serta bantuan benih dan pupuk.

Sementara itu, saat ini dampak puso tengah ditangani Kementerian Pertanian dengan asuransi dengan Jasindo, serta pemberian bantuan benih, pupuk, dan alat pertanian. dmk-01/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU