Soroti Masalah Asuransi, BHS Usul Naikan Santunan Korban Laka Transportasi Publik

author Arlana Chandra Wijaya

- Pewarta

Rabu, 28 Feb 2024 21:37 WIB

Soroti Masalah Asuransi, BHS Usul Naikan Santunan Korban Laka Transportasi Publik

SURABAYAPAGI.com, Sidoarjo - Calon legislatif DPR RI Bambang Haryo Soekartono (BHS) mengusulkan kenaikan santunan korban kecelakaan yang menggunakan moda transportasi bus hingga Rp. 500 juta dengan biaya asuransi murah.

Usulan ini diutarakan BHS setelah berdialog dengan kepala terminal Purabaya Sidoarjo, karena caleg DPR RI yang dipastikan melenggang ke Senayan tersebut prihatin dengan minimnya santunan untuk korban kecelakaan.

Baca Juga: Sambut Pilkada Serentak, BHS dan Cahyo Ajak 1000 Relawan Konsolidasikan Kekuatan Partai Gerindra

"Asuransi ini penting sekali yang kemarin sudah dinaikkan dari Rp.60 jadi Rp 120 dengan jaminan dari Rp.25 juta ke Rp.50 juta. Ini saya pikir kemarin begitu saya tanya korban dari kecelakaan bus, ini sangat minim sekali. Jadi uang duka yang mereka terima ini sangat minim sekali," ujarnya. Rabu (28/2/2024).

BHS menjelaskan, dengan kenaikan asuransi hingga Rp. 1000 tapi mendapatkan santunan hingga Rp. 150 juta maka korban laka bus yang ditanyai olehnya merasa tenang.

Kenaikan santunan korban kecelakaan tersebut, dinilai BHS karena infrastruktur keamanan jalan raya di Indonesia masih minim. Apalagi sopir bus sering mengejar penumpang dengan bus lain untuk mendapatkan penghasilan.

"Lah ini tentu sangat risiko kecelakaan, bila terjadi kecelakaan mereka bisa dicover di atas Rp. 500 juta, mereka pasti lebih tenang," imbuhnya.

Baca Juga: Dapat Kepercayaan Masyarakat di Kursi Legislatif, BHS Dianugerahi Gaspol Pemilu 2024

Selain menyoroti masalah asuransi, keamanan terminal dan tarif bus juga menjadi perhatian BHS. Karena untuk mendongkrak kenaikan penumpang maka pemerintah harus memperhatikan subsidi BBM dan spare part untuk bus. Sehingga biaya untuk menggunakan transportasi publik jadi lebih murah

"Jadi transportasi publik seharusnya yang mendapatkan subsidi bukan transportasi pribadi. Publik semuanya harus mendapatkan subsidi yang jauh lebih besar daripada pribadi," tegasnya.

Pria yang juga menjadi dewan penasehat DPD partai Gerindra Jatim pun mengusulkan agar memodernisasi terminal Purabaya agar penumpang jadi lebih nyaman dan aman, termasuk menggunakan transaksi elektronik dan pembayaran manual.

Baca Juga: Prabowo Terpilih Jadi Presiden, BHS Optimis Pencak Silat Makin Maju di Indonesia

Di tempat yang sama, kepala terminal Purabaya Ahmad Badik menyambut baik usulan kenaikan subsidi BBM untuk bus sebagai transportasi publik. Tapi subsidi spare part juga menjadi keluhan bagi Perusahaan Otomotif (PO) bus.

"Kalau (subsidi) BBM untuk saat ini masih masuk akal biarpun itu memberatkan juga, tapi yang paling berat bagi mereka adalah spare part, tapi yang jelas upaya-upaya itu ke depannya akan lebih support bagi pelayanan angkutan publik," terangnya.

Terkait jumlah penumpang yang meningkat sekitar 20-30 persen semenjak Covid usai, maka Badik dan jajaranya berusaha melakukan perbaikan infrastruktur, sarana prasana meski anggaran terminal Purabaya sangat minim. Sehingga dia berharap kepada BHS dapat memberikan solusi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yang menggunakan transportasi publik. Byb

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU