SURABAYAPAGI.COM, Sidoarjo - Tradisi ruwah desa terus dilestarikan Pemdes Popoh, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo menggelar pagelaran wayang kulit semalam suntuk.
Kegiatan ini disambut antusias oleh masyarakat desa setempat. Mereka berbondong-bondong melihat rangkaian acara ruwah desa yang di gelar di halaman pendopo kantor desa setempat, pada Sabtu (2/3/2024).
Baca Juga: Satgas TMMD ke-120 dan Baznas Kab. Sidoarjo Salurkan Bantuan Sembako di Desa Penambangan
Kepala Desa (Kades) Popoh, Sugini mengatakan bahwa, acara tradisi ruwah desa ini merupakan kearifan lokal yang harus terus dijaga dan dilestarikan karena sudah menjadi bagian dari budaya, bahkan banyak nilai-nilai luhur yang patut dicontohkan kepada generasi muda.
"Untuk itu kami mengajak generasi muda ikut dalam kegiatan seperti ini, agar mereka mengenal apa itu ruwah desa yang digelar setiap tahun," ujar Sugini, kepada Surabaya Pagi, saat menyaksikan pagelaran wayang kulit.
Menurut Kades Sugini, kegiatan ruwah desa dimulai dengan pembacaan doa bersama yang dihadiri seluruh masyarakat setempat. Doa bersama sebagai wujud syukur atas nikmat hasil bumi yang selama ini memenuhi kebutuhan warga.
Baca Juga: Mimik Idayana Sidak Langsung Pelatihan Jahit bagi Emak-emak Ojol
Setelah pembacaan doa bersama, Pemdes Popoh menggelar hiburan wayang kulit semalam suntuk sebagai bentuk pelestarian seni budaya.
’’Wayang kulit ini dimainkan oleh Ki Sumarsono Plong dari Jombang dengan lakon Wahyu Ponco Sakti ,’’ terangnya.
Baca Juga: Pelatihan Budidaya Ikan Tawar Membangun Harapan di Desa Penambangan
Melalui kegiatan ruwah desa ini, Kades Sugini berharap masyarakat Desa Popoh semakin sejahtera dan terhindar dari musibah.
’’Ruwah desa ini tujuannya untuk memohon agar seluruh warga diberi kesehatan dan menjadikan desa yang aman, tentram, dan gemah ripah loh jinawi,’’ pungkasnya. jum
Editor : Moch Ilham