Ahmad Nawardi Puncaki Suara DPD RI Jatim, Keponakan Khofifah Siap Menuju Senayan

author Lailatul Nur Aini

- Pewarta

Kamis, 14 Mar 2024 13:56 WIB

Ahmad Nawardi Puncaki Suara DPD RI Jatim, Keponakan Khofifah Siap Menuju Senayan

i

eempat Calon senator dari DPD RI Jatim yang dipastikan lolos menuju Senayan. SP/ AINI

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Hasil rekapitulasi suara berjenjang tingkat nasional untuk Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Provinsi Jawa Timur telah dilakukan melalui rapat pleno terbuka di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat, pada Rabu (13/03/2024).

Dari rapat tersebut, diketahui di puncak perolehan suara, Ahmad Nawardi, senator incumbent, memimpin dengan 3.281.105 suara. 

Baca Juga: Lolos Senator DPD RI Nawardi Raih 3,28 Juta Suara di Pemilu 2024

Pada posisi kedua diduduki oleh LaNyalla Mahmud Mattalitti dengan 3.132.076 suara. Seperti yang diketahui bersama, sebelumnya LaNyalla menjabat sebagai Ketua DPD periode 2019-2024.

Yang menarik, pada posisi ketiga berhasil diraih oleh keponakan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Lia Istifhama, dengan raihan 2.739.123 suara. 

Selain itu, nama baru yang muncul yakni Kondang Kusumaning Ayu, meraih 2.542.036 suara. Dengan kehadiran Kondang ini, sangat disayangkan mantan Ketua KPK Agus Rahardjo, yang diprediksi gagal lolos hanya meraih 2.205.069 suara yang mana hanya menduduki posisi kelima.

Dikarenakan berdasarkan Peraturan KPU (PKPU) Nomor 6 Tahun 2024 pasal 33 ayat 1, kursi untuk DPD hanya 4 di setiap provinsi. 

Kendati demikian, berikut ini profil singkat dari keempat senator yang siap melenggang ke Senayan antara lain pertama ada Ahmad Nawardi yang merupakan mantan wartawan dan politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa. Sebelumnya, Nawardi juga telah berhasil memenangkan kursi senator sejak Pemilihan Umum Legislatif 2014, mewakili Provinsi Jawa Timur.

Kedua ada La Nyalla Mahmud Mattalitti, yang pernah menjabat sebagai Ketua DPD RI. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai wakil ketua umum PSSI dan ketua umum PSSI. La Nyalla juga dikenal sebagai pengusaha sekaligus politikus.

Sedangkan pada posisi ketiga ada Lia Istifhama, yang merupakan keponakan Gubernur Jatim periode 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa. Lia dikenal sebagai aktivis sosial, advokat, penulis, akademisi, dan musisi. 

Dikonfirmasi langsung oleh Surabaya Pagi, perempuan yang akrab disapa Ning Lia ini mengaku bersyukur atas capaian tersebut. Tentunya, ia akan berupaya semaksimal mungkin membawa suara perempuan Jawa Timur ke Senayan.

"Alhamdulillah, saya meyakini bahwa (langkah) ini tidak akan sia-sia," kata Ning Lia, Surabaya, Kamis (14/03/2024).

Baca Juga: Sambut HPN 2024, Khofifah Ajak Insan Pers Jaga Kondusifitas Pemilu

Ning Lia juga mengaku mempunyai keunggulan tersendiri dalam dibandingkan dengan Senator DPD lainnya meskipun baru seumur jagung dalam bergulat di dunia politik. 

"Insya allah keunggulan saya adalah rekam jejak nyata sebagai aktivis sosial. Selama ini, saya berusaha membangun peran tanpa jabatan, seperti yang seringkali saya gaungkan," beber Ning Lia.

"Bahwa saya sebagai perempuan, seorang ibu, dan juga bagian masyarakat biasa, tetap mencoba berikhtiar memberikan peran untuk masyarakat," sambungnya.

Disisi lain, dengan capaian meraih 2,7 juta lebih suara itu, Ning Lia mengaku hal ini tidak luput dari Khofifah effect juga. "Tentu, saya meyakini itu. Proses saya sejak saya kecil sampai kapanpun, tak lepas dari Khofifah Effect," ungkapnya. 

Seperti yang diketahui, Ning Lia adalah putri dari  komandan Banser sekaligus tokoh Nahdliyin KH Masykur Hasyim dan Hj Aisyah, yang merupakan kakak dari Khofifah.

Baca Juga: Pj Bupati Sampang Agar Tidak Bermain Main Politik

"Tidak ada sesuatu hal yang besar tanpa penguat dari orang terdekat. Termasuk saya, akan sangat lain jika proses ini tanpa unsur kebaikan hati Ibu Khofifah," imbuhnya. 

Dengan meneladani sosok Khofifah, kedepan dalam program kerjanya ia memproritaskan penguatan UMKM. "Sampai sekarang, saya melakukan pembinaan pada kawan UMKM, masih sangat massif. Dan insya Allah segera akan bertambah ikhtiar saya untuk menguatkan sektor lainnya," tandasnya. 

Sementara itu, untuk posisi keempat yakni Kondang Kusumaningayu, untuk profilnya masih misterius dan tidak ditemukan profilnya di berbagai platform publik, termasuk laman Wikipedia maupun situs resmi KPU. 

Bahkan beberapa waktu lalu, Kondang telah menarik perhatian dengan kehadirannya yang mengundang kontroversi dan viral di media sosial, terkait perbedaan antara foto asli dan surat suara.

Di media sosial sendiri, masyarakat memilih Kondang karena melihat foto di kertas suara yang cukup menawan. Sehingga menarik perhatian publik untuk memilih dirinya. Ain

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU