Heboh! Penerbitan Uang Kertas Pecahan Baru BI, Bernominal Rp 1.0

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 01 Apr 2024 14:26 WIB

Heboh! Penerbitan Uang Kertas Pecahan Baru BI, Bernominal Rp 1.0

i

Tampilan uang kertas pecahan baru bernominal Rp 1.0 yang diklaim dari Bank Indonesia. SP/ JKT

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Baru-baru ini, media sosial tengah dihebohkan beredarnya video terkait isu Bank Indonesia (BI) yang menerbitkan uang rupiah kertas pecahan baru berupa uang kertas untuk nominal Rp 1.000 hingga Rp 100.000.000.

Diketahui melalui video sang pengunggah video tersebut, menampilkan yang pecahan Rp 1.0 yang diklaim sebagai uang kertas rupiah pecahan terbaru Bank Indonesia yang dilakukan redenominasi.

Baca Juga: RSPB Hadirkan Layanan Luxury Pasien VIP Pakai BMW X5 dan BMW X3

"Hal ini bila diterawang bank indonesia tak memasukkan tiga angka nol paling belakang di uang baru tersebut dalam pecahan seratus ribu misalnya," kata sang pengunggah di video tersebut, Senin (01/04/2024).

Menanggapi isu tersebut, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menegaskan itu merupakan kabar hoaks yang sudah dibantah berulang kali. Pihak bank sentral masih menunggu waktu yang tepat jika akan melakukan redenominasi, atau pengecilan angka nol di belakang rupiah, dikutip melalui postingan di akun resmi Instagram @bank_indonesia.

"Video hoax di atas dan beberapa unggahan serupa sudah beberapa kali muncul dan kali ini dihangatkan kembali khususnya lewat WA Group. Kami sudah beberapa kali membuat bantahan juga," tegasnya.

Bank Indonesia pun memastikan jika tiap video terkait redenominasi yang beredar bukan berasal dari bank sentral. Adapun visual uang yang ditampilkan dalam video bersangkutan juga dapat dipastikan bukan uang rupiah resmi yang diedarkan. 

Baca Juga: Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong Diusulkan Dapat Gelar Warga Negara Kehormatan

Sedangkan, untuk kebijakan redenominasi dinilai masih perlu momentum yang tepat dan belum akan dilakukan dalam waktu dekat.

"Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan terkait redenominasi yaitu kondisi makroekonomi sedang bagus, kondisi moneter dan sistem keuangan yang stabil, serta kondisi sosial politik yang kondusif," terang BI dalam akun Instagram resminya. 

Masih dalam unggahan yang sama, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memang menilai, perekonomian domestik saat ini memang sudah baik. Namun, itu masih dibayangi efek rambatan dari eksternal terutama pelemahan ekonomi global. 

Baca Juga: Gegara ‘Dizalimi’ Google Maps, Viral Video Mobil Terjebak Nyasar di Gang Sempit

"Di satu sisi, stabilitas sistem keuangan saat ini juga stabil, tetapi masih ada ketidakpastian global. Sehingga implementasi redenominasi masih akan melihat momentum yang tepat," kata Perry. 

Sehingga, ke depan, berbagai inovasi instrumen yang telah diterbitkan diharapkan dapat terus memperkuat ketahanan eksternal ekonomi Indonesia dari dampak rambatan global. jk-01/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU