SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Jenama otomotif Jepang Toyota terus memunculkan inovasi teknologi super canggih dengan meresmikan tahap demonstrasi proyek Pikap Hilux bertenaga hidrogen (FCEV/Fuel Cell Electric Vehicle) yang siap diproduksi tahun depan.
Pengumuman Toyota mengenai rencana produksi pikap listrik disampaikan beberapa hari setelah pemerintah Thailand mengumumkan bahwa pesaingnya, Isuzu, akan memproduksi truk pikap D-MAX bertenaga baterai di Thailand pada 2025.
Baca Juga: Ideal Jadi Teman Bertualang, Ducati Hadirkan DesertX Discovery
Thailand sendiri diketahui merupakan pasar penting bagi Hilux, tetapi bukan satu-satunya. Toyota saat ini menguasai sekitar 30 persen dari segmen pikap Eropa.
Berjalan menuju produksi, disitat dari Carscoops pada Rabu (12/06/2024), teknologi Toyota ‘Mirai’, pemrakarsa mobil hidrogen dari Toyota, yang akan memungkinkan Hilux menaklukan jarak hingga 600 km antara pengisian, dengan emisi knalpot nihil.
Perkembangan terbaru Toyota Hilux Fuel Cell ini adalah kemajuan setelah satu setengah tahun sejak pengumumannya pada Desember 2022. Kemudian berlanjut pada penampilan prototipe perdana yang unjuk gigi di September tahun lalu.
Meski pikap hidrogen ini terlihat identik dengan saudaranya yang berbahan bakar fosil, namun dibalik keanggunannya, semuanya berubah secara drastis. Mesin diesel kuno telah dibuang untuk digantikan dengan powertrain yang lebih bersih.
Baca Juga: Peugeot Model E-308 E Style Meluncur di Eropa, Dibanderol Rp 728 Juta
Terdapat tiga tangki hidrogen bertekanan tinggi yang terintegrasi dalam struktur ladder frame menjadi salah satu poin utama dengan total kapasitas mencapai 7,8 kg. Di bawah kap mesinnya, terdapat tumpukan sel bahan bakar elektrolit polimer sebanyak 330 sel yang menghasilkan energi, yang kemudian akan disimpan dalam baterai Li-ion yang diposisikan di belakang pikap.
Menemani baterainya di belakang, terbenam pula satu motor listrik berkekuatan 180 tenaga kuda yang menggerakkan roda belakang dengan torsi sebesar 300 Nm.
Toyota memastikan keunggulan powertrain ringan dari sistem hidrogen ini memungkinkan Hilux FCEV untuk mengangkut beban lebih berat dan menarik kapasitas lebih besar dibanding truk listrik yang kelebihan bobot akibat baterainya, sambil tetap menawarkan jangkauan yang luar biasa.
Baca Juga: HUT ke-35 MX-5 Miata, Mazda Siapkan Model Edisi Spesial
Sebagai informasi, generasi baru teknologi sel bahan bakar Toyota, yang sedang dalam tahap pengembangan, dijadwalkan akan menghiasi model-model produksinya mulai tahun 2026 atau 2027.
Dengan generasi baru ini, Toyota memperkirakan akan memberikan peningkatan jangkauan hingga 20 persen dan mengurangi biaya produksi hingga sepertiga, berkat kemajuan teknologi dan skala produksi yang diperbesar.
Kembali soal Hilux FCEV, 10 prototipe yang ada kini, setengahnya akan berbagi peran dalam uji lapangan, dan sisa lainnya akan memperagakan diri pada media dan menjadi sorotan pada event besar Olimpiade dan Paralimpiade 2024 di Paris dari Juli hingga September mendatang. jk-02/dsy
Editor : Desy Ayu