SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Nasib Kaesang Pangarep, tak lepas dari sorotan publik.
Ini karena ia putra Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga: Menu Makanan Mega-Prabowo Sudah Disiapkan
Rabu (18/9) Ketua DPP PDIP Deddy Yevry Sitorus ikut mengkritisi. Ia menilai kedatangan Kaesang Pangarep, ke gedung KPK cuma gimik.
Menurutnya, Kaesang bisa saja terang-terangan kepada publik soal penumpang jet pribadi dalam perjalanan menuju Amerika Serikat (AS) itu.
"Kalau menurut saya itu gimik saja. Karena kalau betul dia hanya nebeng, tunjukin dong manifes pesawatnya, manifes penumpang," kata Deddy lewat sambungan telepon, Rabu (18/9).
Deddy meminta KPK untuk menunjukkan bukti ke publik terkait keberangkatan Kaesang ke AS. Jika tidak, kata dia, KPK hanya dipakai untuk membersihkan citra Kaesang.
"Harusnya KPK tunjukin dong ini klarifikasi dari Kaesang benar dia hanya diajak nebeng. Ini manifes penumpangnya. Ini cap imigrasinya yang ada di pesawat, ini lho fotonya, itu klir," pinta dia.
Kaesang mendatangi kantor KPK pada Selasa (17/9). Ia didampingi Jubir Francine Widjojo, Kuasa Hukum Nasrullah, dan Wakil Menteri ATR/BPN sekaligus Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni.
Dalam hal ini, Kaesang terseret kasus dugaan gratifikasi lewat fasilitas jet pribadi. Dugaan gratifikasi itu mulanya terungkap dari unggahan sang istri, Erina Gudono, di akun Instagram @erinagudono.
Erina membagikan foto perjalanannya ke AS dan gaya hidup mewahnya saat tiba di sana. Pesawat yang digunakan Erina dan Kaesang diduga merupakan jet pribadi karena memiliki bentuk jendela pesawat yang berbeda dari biasanya.
Sejumlah pihak menduga Kaesang menggunakan jet pribadi Gulfstream G650E milik Garena, perusahaan asal Singapura.
Keterangan Kaesang saat Klarifikasi
KPK kemudian mengungkapkan Kaesang ikut serta alias nebeng jet pribadi sang teman berinisial Y menuju AS pada 18 Agustus 2024. Hal ini berdasarkan keterangan Kaesang saat memberikan klarifikasi.
KPK akan mendalami lebih lanjut informasi dari Kaesang. Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan pun menyatakan tak mengetahui apakah Y merupakan WNI atau WNA.
Selain itu, Pahala juga masih belum mengetahui pasti siapa pemilik jet pribadi yang membawa Kaesang dan rombongan ke AS.
Kuasa Hukum Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep, Nasrullah, menyatakan informasi yang beredar soal penumpang jet pribadi yang ditumpangi Kaesang dari Jakarta ke Amerika Serikat (AS) berjumlah empat orang tidak benar.
Baca Juga: Khofifah-Emil Tembus 61,2 Persen, Dukungan PKB-PDIP Tak Bulat
Nasrullah jumlah penumpang di dalam jet pribadi itu ada delapan orang. Menurutnya, hal ini sudah disampaikan Kaesang ke KPK.
Tak ada yang Berspekulasi
"Misalkan di pesawat itu ada delapan orang penumpang. Empat orang dari pemilik pesawat, dan empat orang dari Mas kaesang. Mereka berangkat bersamaan dari Jakarta ke Amerika," kata Nasrullah dalam keterangannya, Rabu (18/9).
Dia pun meminta agar tidak ada lagi pihak yang berspekulasi tanpa mengkonfirmasi kepada pihaknya dan KPK.
Kasus dugaan gratifikasi itu bermula saat istri Kaesang, mengunggah foto jendela pesawat berbentuk oval di akun Instagramnya @erinagudono. Warganet menduga gambar itu adalah jendela private jet yang berbeda dengan pesawat komersial.
Sejumlah pihak menduga Kaesang menggunakan jet pribadi Gulfstream G650E milik Garena, perusahaan asal Singapura
Dalam keterangan tertulisnya, anak presiden Joko Widodo itu mengaku berinisiatif mendatangi KPK untuk meluruskan informasi gratifikasi yang beredar di publik.
Baca Juga: Ratusan Kader Banteng Semangat Menangkan Paslon No 1 Vinanda - Gus Qowim di Pilkada Kota Kediri 2024
Kaesang menegaskan kehadirannya di lembaga antirasuah itu bukan dikarenakan adanya undangan atau panggilan resmi dari KPK.
"Kedatangan saya hari ini ke KPK adalah karena inisiatif pribadi sebagai warga negara yang baik, bukan karena panggilan/undangan tertulis dari KPK walaupun saya bukan pejabat/penyelenggara negara," ujarnya.
Klarifikasi Kurang Satu jam
Juru Bicara Kaesang, Francine Widjojo menyebut putra bungsu Presiden Joko Widodo beserta rombongan tiba di Gedung KPK sekitar pukul 10.30 WIB.
Setelahnya, kata dia, Kaesang langsung memberikan klarifikasi dan berkonsultasi terkait dugaan gratifikasi jet pribadi yang dituduhkan kepadanya saat bepergian ke Amerika Serikat (AS) Agustus lalu.
Kaesang kemudian keluar dari gedung lama KPK sekitar pukul 11.20 WIB. Ia didampingi Francine, Kuasa Hukum Nasrullah, dan Wakil Menteri ATR/BPN sekaligus Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni.
Dengan demikian, proses klarifikasi dan konsultasi yang dilakukan Kaesang kepada KPK hanya berlangsung kurang dari satu jam. n erc/cr5/rmc
Editor : Moch Ilham