SURABAYAPAGI.com, Madiun - Selama libur panjang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sejak Senin (16/09/2024) lalu menjadi ladang rejeki dan tren positif bagi usaha hotel di wilayah Kota Madiun, Jawa Timur. Bahkan lonjakan okupansi hotel berbintang tersebut tembus 70-80 persen, yang mayoritas merupakan warga luar Kota Madiun.
Diketahui, adanya libur peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW mengerek okupansi hotel jika dibandingkan akhir pekan bulan sebelumnya. Pada akhir pekan biasa tingkat okupansi hotel di Kota Madiun hanya 50 persen. Menurutnya, peningkatan okupansi akan terjadi lagi saat libur panjang Natal dan tahun baru.
Baca Juga: Tren Positif Kunjungan Wisata, Pajak Hotel di Kota Malang Berpotensi Naik
“Jika dibanding bulan Agustus, tentu ada peningkatan. Tapi kalau dibandingkan dengan bulan yang sama di tahun kemarin, okupansinya terbilang sama,” terang Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Aris Suharno, Kamis (19/09/2024).
Baca Juga: Momen Grebeg Suro, Okupansi Hotel di Ponorogo Turun Dibanding Tahun Lalu
Selain karena libur panjang, tingkat hunian kamar hotel-hotel yang ada di Kota Madiun juga ditunjang dengan program pembangunan Pemerintah Kota (Pemkot). Karenanya, Kota Madiun saat ini sudah menjadi daerah jujukan wisata.
Hal itu juga didukung adanya daya tarik wisata di Pahlawan Street Center (PSC). Selain itu, beberapa biro perjalanan wisata tujuan Solo–Jogjakarta telah menjadikan Kota Madiun sebagai daerah transit,” terang Aris.
Baca Juga: Sandiaga: Jadi Magnet Okupansi Bisnis Perhotelan di Bali
“Kami optimistis tahun ini tingkat okupansi hotel-hotel di Kota Madiun bisa stabil. Apalagi jika ditunjang dengan adanya event-event besar yang digelar oleh pemerintah setempat,” pungkasnya. md-01/dsy
Editor : Desy Ayu